MANDALA C. : 20. Promise

1.6K 151 8
                                    

Happy Reading buat kalian guys.

Btw Up per Chapter kali ini lebih sering ya?
Gak papa, yang penting kalian jangan lupa kasih semangat Author lewat Vote sama Follow.




***

"Cell__” panggil seseorang yang sudah mengenakan helm dan jaketnya.

Cewek itu melambaikan tangan beberapa kali agar orang yang Ia panggil segera berhenti menghindarinya. Masih ingat sama permintaan Mandala? Gila emang cowok itu masa kasih waktu Meisya cuma tiga hari doang!!

Pulang sekolah Ia rela menunggu pacar Mandala keluar dari kelas, tak peduli dengan  beberapa tatapan yang dengan terang-terangan merasa iba melihat jidatnya membiru.

Celline pura-pura tidak mendengar panggilan Meisya, walaupun itu tidak merubah kenyataan bahwa itu tidak akan bisa menghindar.

Matanya sembab karena tak bisa berhenti menangis meratapi nasibnya, kenapa harus sama Meisya? Orang yang selalu Ia puji kelakuannya, orang yang selalu Ia kagumi diam-diam.

Meisya yang tau sedang dicueki langsung ambil langkah lebar, Ia memiting leher Celline dari samping agar tidak bisa kabur.

Masa bodo kalau sampai Ia diadili karena kasus kekerasan.

"Gue tau ya lo denger, gak usah sok budeg!" Ancam Meisya kesal.

Akhirnya Celline hanya mengangguk pasrah, bagaimanapun nyawanya lebih penting.

Cewek dengan jaket itu melepaskan tangannya dari leher Celline, Ia masih setia berdiri ditrotoar yang tak jauh dari depan gerbang sekolah.

"Maaf__" Tak tau isi otak Celline, Meisya sampai geleng-geleng kepala karena belum sempat Ia menjelaskan semuannya tapi Celline malah meminta maaf padannya.

"Gue! bukan lo!" Sahut Meisya menyangkal.

Melihat Celline masih menunduk menyembunyikan raut wajahnya, namun Meisya tak ambil pusing.

Ia hanya harus segera menyelesaikan masalah ini, atau reputasinya akan hancur dalam hitungan hari.

"Please dengerin penjelasan gue, sekali aja. Setelah ini terserah lo mau ngapain! Gimana? "

Masih tak ada jawaban dari mulut Celline tapi tidak ada juga penolakan. Jadi Meisya mencoba kembali memulai perbincangan mengenai hubungan mereka bertiga.

"Sebelum gue jelasin gue mau nanya, lo tadi dengar dari mana?" Tanya hati-hati Meisya, Ia harus memastikan dulu sebelum mengambil langkah.

Celline menggeleng cepat, tak kuasa menjawab pertanyaan yang mulai membuka luka dalam hatinya lagi. Mengingat nama Mandala saja sudah punya luka tersendiri, kenapa pula Ia harus repot-repot mendengarkan?!

Meisya berdecak, kalau gini caranya gak bakal kelar urusannya.

"Semuanya ya?" Tebaknya lagi.

Lagi dan lagi Celline tak memberi suara penjelasan apapun, Ia hanya asik menunduk dan menangis. Untung suasana sekolah sudah sepi,  ya karena memang Celline memutuskan untuk pulang paling akhir agar bisa terhindar dari Mandala dan juga__ meisya.

"Ini semua gak seperti yang lo pikirin, gak ada hubungan apapun diantara gue sama Mandala__"

"Aku gak ada bilang kalian punya hubungan?! Gak ada hubungan tapi pelukan! Cih apa namanya?!" Sahut Celline yang membuat Meisya melebarkan kelopak matanya.

ᴍᴀɴᴅᴀʟᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang