Walaupun aslinya Soobin adalah anak dari Putri Eleanor yang merupakan seorang Putri dari Kerajaan Crystallara.

Ya tapikan orang-orang tidak tau fakta tersebut, mungkin Yeonjun akan merasa lega jika Soobin dan Marvin pastinya akan baik-baik saja walaupun akan dia tinggal pergi esok pagi.

Jelas Kerajaan Crystallara tidak akan melakukan sesuatu kepada orang yang tidak ada salahnya sama sekali.

Yeonjun menghentikan laju kudanya ketika dirinya sampai di depan gerbang istana yang sengaja di buka, tampaknya para prajurit Kerajaan ini memang sedang menunggu kehadiran dirinya, terbukti dengan Yeonjun yang langsung di sapa dengan ramah oleh mereka.

Dirinya segera turun dari kuda yang dia tunggangi itu dan masuk ke kereta kuda yang akan membawanya langsung ke tempat dimana Ratu dan Raja berada.

Selama di dalam kereta, mata Yeonjun memperhatikan kondisi istana yang tampak menarik sekali walaupun di malam hari.

Sampai kereta ini akhirnya berhenti dan membuat Yeonjun segera turun dari sana.

"Mari Pangeran, saya antarkan menuju Raja dan Ratu."

"Terima kasih," balas Yeonjun yang berjalan mengikuti langkah kaki pelayan yang ada di istana ini.

Dirinya sudah masuk ke dalam istana, sebenarnya Yeonjun tidak terlalu kagum karena dia kan memang sudah pernah kesini untuk berlatih dengan Pangeran Luca.

Laki-laki seusia dengannya itu memang sering sekali berlatih memanah bersama dirinya, sesekali juga berlatih pedang bersama dia dan para Pangeran dari Kerajaan yang lain.

Bisa dikatakan perkumpulan para Pangeran.

Apakah Soobin akan segera bergabung ke acara latihan tersebut? Bisa saja.

Saat berjalan melewati lorong istana, Yeonjun tiba-tiba berhenti dari berjalannya dan menatap ke sebuah lukisan yang terpasang di dinding lorong.

"Siapa gadis kecil ini? Apakah Pangeran Noah sudah menikah?"

Pangeran Noah adalah kakak dari Pangeran Luca.

Pertanyaan yang diajukan oleh Yeonjun barusan membuat pelayan yang mengantarnya itu berhenti dari berjalannya dan melirik ke lukisan yang ditanyakan oleh Yeonjun itu.

"Pangeran Noah belum menikah, Yang Mulia. Dia adalah Putri kesayangan dari Ratu Charlotte, yaitu Putri Eleanor saat masih kecil."

Pantas mukanya tidak asing bagi Yeonjun, ternyata wanita tersebut adalah ibu dari pasangannya.

Yeonjun cuma mengangguk-anggukkan kepalanya, dia lanjut berjalan pergi dari lorong tersebut sampai kakinya kembali berhenti setelah tubuhnya tiba-tiba dipeluk begitu saja saat ini.

Pelayan yang sedang bersama Yeonjun tampak kaget, mata Yeonjun melirik kearah Marvin yang cuma bisa menggelengkan kepalanya.

Tentunya yang memeluk Yeonjun adalah Soobin.

"Sudah lama sekali kita tidak bertemu, Pangeran Yeonjun."

Yeonjun membiarkan Soobin yang masih memeluknya dan matanya melirik kearah Luca yang baru saja menyapanya itu.

"Ya, apa kabarmu?" tanya Yeonjun sambil merasakan Soobin yang sudah melepaskan pelukannya.

"Baik dan tentunya kamu tampaknya tidak baik-baik saja saat ini, aku turut berduka cita atas meninggalnya ayahmu."

Yeonjun yang mendengar itu tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya.

Sudah dikatakan Yeonjun tidak ada sedih-sedihnya sama sekali, walaupun orang selalu berkata jika dia sedang di kondisi tidak baik-baik saja, lucu sekali.

"Apakah urusan Kerajaan kalian dengan Soobin sudah selesai?" tanya Yeonjun yang dibalas dengan gelengan langsung oleh Luca.

"Tentu saja belum mengingat semua orang sedang sibuk, terlebih atas kematian ayahmu membuat semuanya jauh lebih sibuk."

Yeonjun sudah menduga kalau interogasi kepada Soobin pastinya akan dimundurkan mengingat situasi Kerajaan sedang sibuk sekali.

Walaupun yang meninggal adalah Raja dari Kerajaan Willowind, namun tentu saja Kerajaan lain juga sibuk untuk urusan tersebut, apalagi yang memiliki kerja sama dengan Kerajaan Willowind, termasuk Kerajaan Crystallara.

Tapi Yeonjun tiba-tiba merasa kepikiran apa yang akan terjadi kalau Ratu Charlotte tau jika Putri kesayangannya itu tewas setelah dibunuh oleh prajurit yang diperintahkan oleh ayahnya ya?

"Jadi untuk sementara waktu pasanganmu itu akan tetap berada disini."

Mata Soobin saat mendengar itu langsung menoleh ke Yeonjun.

"Baiklah, aku juga merasa jika dia lebih aman berada disini," sahut Yeonjun yang membuat Soobin menahan tangannya langsung.

"Sebentar, kamu menyuruhku untuk tetap disini?"

"Ya dan aku akan pulang ke Kerajaan Willowind untuk hadir ke acara pemakaman ayahku."

Mata Soobin menatap mata Yeonjun yang tampak menyuruhnya untuk tetap disini.

Soobin akhirnya menghela nafasnya dan menganggukkan kepalanya.

"Lagipula setelah acara itu selesai, aku akan kembali kesini dan menemanimu, ok?"

Yeonjun bisa melihat Soobin yang tampak ragu-ragu namun dia masih bisa melihat Soobin yang akhirnya kembali menganggukkan kepalanya.

"Marvin, kamu tetap disini."

"Ya, tidak masalah, lagipula masa liburan sekolah juga masih lama," balas Marvin langsung saat mendengar permintaan dari Yeonjun tadi.

Sedangkan Luca yang ada disini cuma bisa kebingungan, tiga orang ini aslinya saling kenal, bukan?

Tentunya jika Yeonjun dan Soobin pasti sudah saling kenal apalagi mereka adalah pasangan.

Namun yang aneh itu menurut informasi, Soobin kan tadi berantem sama Marvin, tapi nyatanya mereka dari tadi saling bicara satu sama lain tanpa canggung.

Benar-benar aneh, apakah aslinya mereka sengaja melakukan hal tadi ya?

"Aku akan pergi besok pagi, mungkin akan kembali secepatnya, jadi tidak perlu khawatir."

Soobin dan Marvin menganggukkan kepalanya.

"Aku titip mereka berdua denganmu, Luca."

"Serahkan denganku," balas Luca yang membuat Yeonjun tersenyum saat itu juga.

Tangan Yeonjun mengacak-acak rambut Soobin sebelum dirinya pergi kembali dengan pelayan yang dari tadi menemaninya menuju ke Raja dan Ratu.

Beda dengan Soobin dan Marvin yang berjalan pergi dengan Pangeran Luca kearah yang lain, mungkin mereka berdua tidak akan sempat melihat Yeonjun pergi dari Kerajaan ini.

Tapi ya apa boleh buat, mereka saat ini statusnya seperti tahanan Kerajaan, walaupun tidak berada di penjara sama sekali.

"Kalian bisa istirahat disini, jangan kemana-mana, kalau butuh sesuatu ada pelayan di depan kamar ini, aku pergi."

"Terima kasih, Yang Mulia."

Luca menganggukkan kepalanya dan berjalan pergi dari kamar ini.

Soobin dan Marvin segera lompat ke kasur yang ada di hadapan mereka, di kamar ini ada dua kasur, untuk sekelas tahanan mereka nyaman juga ya.

Tapi Soobin tetap berharap dirinya segera bertemu dengan sang Ratu dan Raja dari Kerajaan ini, dia ingin tau apa reaksi mereka setelah mengetahui jika Putri kesayangan mereka sudah tewas dan dirinya adalah anak dari Putri kesayangan mereka itu.

Tbc.

Wah apakah 1 part lagi, gais?

Kalaupun iya, bakalan panjang banget partnya, kalau aku mager mungkin bakalan lanjut 2-3 part lagi;)

Ok, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.



























Salam,







Anaknya Taekook.

The Forever Ties -yeonbinWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu