35. Relation.

1K 228 42
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Masih di hari yang sama dan di tempat yang sama, Yeonjun dan anak-anak kelasnya berada di lapangan sambil melihat anak-anak yang dipanggil untuk mencoba memanah ke papan sasaran yang lumayan jauh dari tempat mereka berdiri.

Masih ada Arabella yang duduk di sebelah Yeonjun, Marvin masih ada di depan.

"Aku dari awal selalu berpikir jika anda memang cocok sama Soobin, Yang Mulia."

"Benarkah? Kenapa? Jangan bilang karena mana Soobin dan mana milikku berada di tubuhmu," tanya Yeonjun yang matanya masih fokus menatap kearah depannya.

Arabella menoleh sekilas kearah Yeonjun sebelum tersenyum.

"Sebenarnya itu alasannya juga sih, tapi alasan lain tentu saja karena kalian itu cocok satu sama lain, semuanya tampak kelihatan sekali ketika di camp kemarin, aku berpikir jika kalian itu awal-awalnya saling benci, ujungnya malah jatuh cinta satu sama lain," balas Arabella yang membuat Yeonjun hanya tertawa kecil menanggapi jawaban dari Arabella.

Dia tampak gemas dengan wanita di sebelahnya itu, buktinya dia mengacak-acak rambut Arabella yang membuat Arabella berdecak sebal ketika tau rambutnya kembali berantakan.

"Ih jangan mengacak rambutku, Pangeran! Aku menatanya selama satu jam tau, apalagi ini aku menatanya sendiri tidak dibantu oleh pelayan," ucap Arabella dengan sebal sambil melepaskan tangan Yeonjun dari rambutnya.

Yeonjun akhirnya menjauhkan tangannya dari kepala Arabella, muka Arabella benar-benar tampak sebal, dia menggembungkan pipinya sambil kembali menata rambutnya.

"Lagipula rambutmu lebih kelihatan bagus ketika lurus, kenapa juga harus dibuat gelombang?"

Arabella mendengar itu reflek menoleh kearah Yeonjun.

"Pangeran, jangan bicara begitu, hatiku langsung berdebar kencang saat ini, aku tidak mau harus merebut Pangeran dari Soobin."

"Kalaupun kamu berniat, kamu gak akan bisa mendapatkan diriku, Arabella," balas Yeonjun langsung yang berhasil membuat Arabella cuma tertawa.

Mau marah tapi ucapan Yeonjun memang sangat benar.

Dengan cincin yang terpasang langsung di jari manis Soobin, bisa terbukti bukan kalau laki-laki itu memang berakhir ditakdirkan kepada dirinya.

"Aku tidak bisa mengatakan apapun lagi, karena itu sebuah fakta," balas Arabella yang akhirnya membiarkan rambutnya terurai begitu saja.

Ketika ada angin yang berhembus kearah mereka, rambut Arabella langsung saat itu berterbangan dan itu sangat elegan malah di mata Yeonjun.

Wanita di sebelahnya memang cantik, tapi tetap tidak bisa menarik perhatian Yeonjun sama sekali.

"Bagaimana? Aku keren kan saat memanah tadi?" tanya Marvin secara tiba-tiba membuat Yeonjun dan Arabella langsung menoleh kearah laki-laki yang baru tiba di hadapan mereka.

Arabella langsung memberikan kedua jempolnya kepada Marvin.

Sedangkan Yeonjun hanya mengangguk, aslinya mereka berdua tidak melihat sama sekali, tapi kalau berkata langsung begitu, bakalan membuat Marvin kecewa sih.

Makanya mereka janjian juga bisa sepaham untuk kondisi kali ini.

"Darimana kamu belajar memanah, Marvin?" tanya Yeonjun yang membuat Marvin tampak duduk dan menjawab dengan excited pertanyaan dari Pangeran di hadapannya itu.

Arabella hanya tertawa mendengar penjelasan Marvin yang tampak semangat sekali.

"Keren ya kamu bisa tepat memanahnya ke tengah-tengah tadi-"

The Forever Ties -yeonbin✔Where stories live. Discover now