48. Confident.

840 178 18
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Hari yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak di akademi akhirnya tiba, apalagi kalau bukan perlombaan yang mewajibkan semua muridnya untuk ikut ke acara tersebut.

Soobin berdiri paling belakang mengingat dirinya paling tinggi di kelas tersebut, mereka semua dikumpulkan di lapangan, bukan hanya kelasnya namun kelas-kelas lain bahkan kakak kelasnya juga.

Intinya semua harus ikut lomba tersebut.

Hari pertama akan ada lomba di bidang akademik yang akan diikuti oleh Soobin.

Untung saja lomba kekuatan sihir akan dilakukan besok, makanya Soobin tidak perlu memikirkan rencana dia untuk mengalahkan lawannya nanti.

Lagipula dia tidak mungkin akan langsung bertemu dengan Yeonjun, pastinya dia akan melawan para murid yang lain dulu.

Kalau Yeonjun, Soobin yakin laki-laki itu dengan mudah bisa menuju ke final sekalipun.

Sebenarnya ada Marvin juga yang ikut dalam perlombaan sihir, namun Marvin tampak tidak terlalu berlatih kekuatan sihirnya dan memilih untuk fokus ke latihan berpedangnya.

Laki-laki itu berencana untuk menang di lomba berpedang saja, jika di sihir tidak ada kemungkinan untuk menang apalagi jika melawan Yeonjun.

Jika memang Marvin melawan Yeonjun, bisakah dia memilih untuk langsung menyerah saja? Dia akan kehabisan banyak mana jika harus tetap melawan Yeonjun, enakan juga dia menyerah saja.

Melawan atau menyerah hasilnya bahkan sama saja.

Mata Soobin fokus kearah Yeonjun yang berdiri paling depan, soalnya dia ketua kelasnya.

Jade juga sama, wanita itu juga berdiri paling depan di barisan kelas mereka.

Lagipula guru di kelas memang langsung menetapkan Jade secara langsung agar menjadi ketua kelas, makanya Jade mau tidak mau harus menerima gelar tersebut.

Sama halnya dengan Yeonjun juga sih, tidak ada bedanya sama sekali.

Lupakan soal itu, Soobin harus fokus dengan perlombaan yang akan dia ikuti sehabis acara perkumpulan ini.

Saat dia melihat para lawannya, kebanyakan memang yang ikut jelas anak-anak yang paling pintar di kelas.

Dan kebanyakan dari mereka yang pintar di akademik, namun tidak terlalu hebat di sihir, anehnya kenapa mereka masuk sekolah sihir ya? Bukankah lebih baik masuk ke dalam sekolah yang fokus ke bidang akademik saja.

Namun bukan hak Soobin juga untuk mengomentari hal tersebut sih.

"Untuk peserta yang mengikuti lomba akademik, bisa diikuti pak Jean, kalian akan diarahkan ke sebuah ruangan, namun sebelumnya kalian berdiri paling depan dari barisan kelas kalian."

Perkataan dari guru yang berdiri di atas podium itu membuat Soobin menghela nafasnya.

Dia berjalan melewati anak-anak kelasnya untuk menuju ke depan.

Soobin juga tadi sempat berpapasan dengan Luna yang mendecih saat melihatnya, wanita itu tidak mengganggunya lagi sih semenjak dia kena jambak oleh Arabella dan kena skakmat di kelas saat itu.

Teman-temannya juga sama, mereka lebih takut akibat tau kalau Soobin sekarang adalah pasangan dari Yeonjun.

Jika macam-macam dengan pasangan seorang Pangeran, sepertinya bakalan sangat mengancam untuk keluarga mereka sekali.

Makanya tidak ada yang mau melakukan hal aneh-aneh kepada Soobin.

Luna saja bisa mati kutu, apalagi hanya sebatas teman-temannya itu.

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now