26. Night Talk.

1K 220 69
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen astaga, beneran muak nyuruh kalian komen.

***
Soobin merasa sedikit senang saat melihat jika para anggota grupnya selama di camp itu berada di rumah ini untuk menemaninya yang baru saja kehilangan seluruh anggota keluarganya.

Dia juga sangat berterima kasih atas guyonan yang dibuat oleh Marvin, walaupun gak lucu sama sekali, tapi tetap saja kelihatan sekali jika Marvin berusaha sekali untuk membuatnya tertawa.

Apalagi Jade dan Arabella juga tampak sekali tertawa karena terpaksa agar memberikan apresiasi kepada Marvin.

Tapinya Soobin tentu saja tidak bisa tertawa semudah itu, dia baru saja kehilangan orang-orang yang dia sayang, tidak mungkin bukan jika dia langsung melupakan semua kejadian mengerikan itu.

Jika dia berada disini juga, bisa dipastikan jika dia akan dibunuh juga.

Namun kalau dari penjelasan Yeonjun, sang Raja yang memang sengaja memerintahkan hal ini gak akan membuat dirinya terbunuh, tapi membiarkan Soobin tetap hidup dan melihat semua kejadian yang akan merusak mentalnya.

Soobin pas awal tau semua keluarganya dibantai memang langsung merasakan mentalnya tidak sekuat itu untuk menahan semuanya.

Tapi, jika dia berakhir seperti itu, dirinya gak akan pernah bisa balas dendam kepada sang Raja.

Raja memang tidak berniat untuk memaksakan dirinya untuk menikah, tapi ya inilah balasannya.

"Jika dipikir-pikir kalian ketawanya dibuat-buat sekali," ucap Marvin yang menyadari jika tertawaan yang dilakukan oleh Arabella dan Jade terdengar sangat hambar sekali.

Saat mendengar perkataan dari Marvin barusan, kedua wanita itu malah tertawa geli.

Padahal hanya mendengar kalimat seperti itu, tapi mereka tetap tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa.

"Sialan, pas mukaku melas baru kelihatan lucu makanya kalian tertawa," ucap Marvin dengan kesal yang membuat dua wanita di hadapannya hanya terkikik kecil.

Mereka saat ini masih ada di ruang tamu, setelah dipikir-pikir akan jauh lebih menyenangkan bukan kalau mereka tidur bersama di ruang tamu ini dibandingkan masuk ke dalam kamar?

Kamar orang tua Soobin juga sudah dibersihkan, tidak ada lagi darah disana, namun tetap saja hawanya tetap terasa aneh, Soobin gak mungkin akan berani menuju kesana sendirian untuk beberapa hari ke depan.

"Kalian batal liburan?" tanya Soobin pada akhirnya sambil melihat tiga orang yang ada di hadapannya itu langsung menoleh kearahnya.

Mereka tampak sekali sedang menunggu Soobin agar berbicara saat ini.

"Keluarga kami tetap liburan, hanya kami saja yang batal ikut, lagipula kami juga sudah terlalu sering liburan bersama mereka, lebih baik tidak ikut dan berada disini, lagipula aku sudah nyaman untuk dekat dengan kalian," balas Marvin yang mewakilkan kedua wanita di sebelahnya itu.

Lalu ada Arabella yang duduk di sebelah Jade sekarang memilih untuk duduk di sebelah Marvin, jadi posisinya saat ini Marvin lagi-lagi di kelilingi oleh Arabella dan Jade.

Lengannya saat ini saja sedang dipeluk dengan bebas oleh Arabella dan Jade, dua wanita ini gak ada rasa canggung sekali apa ya saat memeluknya? Ya, sebenarnya Marvin juga tidak mempermasalahkan hal tersebut sih.

Biarkan saja kedua lengannya dipeluk oleh dua wanita di sebelahnya itu.

"Tapi kalian melakukannya karena aku, kalian kasihan aku saat ini sendirian?"

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now