32. Feeling.

951 206 55
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Soobin bisa melihat Arabella yang tampak sudah bersiap untuk bertanding dengannya, terbukti dengan Arabella yang dengan cepat segera mengikat rambut panjangnya.

Guru yang berada di tengah-tengah mereka sudah memberikan tanda untuk memulai pertandingan pada tengah malam kali ini.

Saat guru sudah berjalan pergi, Soobin langsung tersenyum saat melihat jika ada Arabella yang langsung menyerangnya saat itu juga, Soobin segera berjalan dengan cepat menghindari air yang diarahkan oleh Arabella kepadanya.

Serangannya masih tampak biasa, Soobin bahkan bisa dengan mudah menangani hal tersebut tanpa memerlukan kekuatan perisainya.

Lagipula saat ini mereka boleh menggunakan semua kekuatan mereka, jika Soobin terluka akibat serangan dari Arabella, dia bisa dengan mudah menyembuhkan dirinya sendiri.

Sepatu yang Soobin kenakan menginjak air yang ada dibawahnya, dia segera berjalan kearah lain sebelum dia merasakan air yang dia injak itu berubah menjadi beku.

Mata Soobin menoleh kearah Arabella yang tersenyum kepadanya.

"Kamu ternyata sengaja terus menerus menyerang aku dengan airmu agar air itu terjatuh tepat dibawah kakiku dan kamu bisa memanfaatkannya agar bisa membuatnya membeku," ucap Soobin yang merasakan kakinya terasa membeku akibat es yang dibuat oleh Arabella itu sudah menjalar ke kakinya.

Tapi apakah Soobin akan menyerah? Tentu saja tidak, ini bukanlah apa-apa baginya.

Dia melihat Arabella yang tersenyum menanggapi penjelasannya tadi.

"Seperti yang di harapkan, kamu memang pintar, Soobin."

Soobin hanya bisa tersenyum miring, dia bisa melihat ada Arabella yang melangkah mendekat kearahnya, apakah dia mau memanfaatkan hal lain disaat kaki Soobin sedang diposisi membeku seperti saat ini?

Tangan Arabella mengeluarkan es berbentuk runcing, jelas wanita itu ingin menyerangnya saat dia tidak berdaya seperti sekarang.

Namun apakah semudah itu? Soalnya, es yang berada di tangan Arabella langsung terhempas dengan cepat akibat kristal yang dibuat oleh Soobin.

"Maaf, tapi es milikmu tidak mungkin bisa membuatku kalah," ucap Soobin yang dengan cepat mengarahkan tangannya kearah Arabella.

Dia akan menyerang Arabella dengan kristal miliknya bagaikan peluru.

Arabella langsung melompat kearah belakang sambil membuat perisai agar tidak terkena kristal buatan Soobin.

Perisai tier C, itu mungkin bisa menahan kristal milik Soobin sih, namun hanya sementara, padahal hanya menghalangi kristal miliknya agar tidak kena saja, Arabella sudah tampak lelah saja, ikatan rambut wanita itu saja sudah terlepas diikuti dengan rambut panjangnya yang kembali terurai.

Soobin bisa mendengar ada beberapa anak laki-laki yang tampak memuji wanita yang sedang bertanding di hadapannya itu, Arabella memang cantik, Soobin akui hal itu, tapi bukankah sekarang bukan hal yang tepat untuk memuji seseorang?

Tangan Soobin membuat sebuah kristal ukuran sedang dan lalu Soobin menancapkan dengan kuat kristal yang dia buat ke kakinya sendiri membuat darah langsung keluar dari sana diikuti dengan es yang membuat kaki Soobin membeku langsung terpecah begitu saja.

Anak-anak yang menonton pertandingan itu hanya bisa meringis.

"Apakah dia gila melukai dirinya sendiri?"

"Tapi jika tidak dengan cara itu, dia gak akan bisa bebas dari es tersebut."

Yeonjun yang sedang menonton pertandingan itu diam tidak bergeming, tidak dengan Jade dan Marvin yang tampak bingung dengan apa yang Soobin lakukan.

The Forever Ties -yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang