50. Power.

805 171 8
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Ternyata menonton pertandingan berpedang jauh lebih menyenangkan ya, Yeonjun dari tadi menonton semua pertandingannya.

Bahkan pertandingan Marvin sangat menarik sekali, laki-laki itu memenangkan semua pertandingannya dengan mudah.

Lawan Marvin tidak sesulit seperti Jade tadi, mungkin Jade kena sial karena harus langsung bertanding melawan Karl.

Sebenarnya Yeonjun yakin jika laki-laki itu aslinya juga belum mengeluarkan semua kekuatannya saat melawan Jade.

Jade itu bagaikan lawan yang sangat mudah bagi Karl.

Intinya Marvin dan Karl dari tadi melawan banyak saingan mereka dengan mudah.

"Marvin itu kan kekuatannya memang berpedang, makanya dia tidak kesulitan sama sekali saat melawan saingannya," ucap Arabella yang menonton pertandingan tunangannya saat ini.

Ini pertandingan menentukan Marvin akan masuk ke final atau tidak.

"Benar juga ya, sayang sekali aku tidak melihat Marvin menggunakan pedangnya selama di camp."

"Dia lebih suka menggunakan kekuatan pasirnya sih," sahut Arabella saat mendengar ucapan Soobin barusan.

Yeonjun lalu menatap kearah Marvin yang tampak menodongkan pedang di tangannya ke lawan yang di hadapannya itu.

Pedang dari lawannya sudah terjatuh cukup jauh darinya, tampaknya dia juga sudah kehabisan tenaga untuk melanjutkan pertandingan kali ini.

Maka guru dengan cepat langsung memberikan pengumuman jika Marvin lah yang menang.

Marvin berjalan keluar dari tengah lapangan tersebut, matanya melihat kearah Yeonjun, Soobin, dan Arabella yang masih menonton pertandingannya kali ini.

"Marvin tampak serius sekali ya dari tadi."

"Benar, aku bahkan takut sendiri melihat tatapannya."

"Keluarga Adimus memang tidak boleh diremehkan."

Arabella dan yang lainnya mendengarkan semua perkataan dari orang-orang dikanan kiri mereka.

Marvin saat ini tampaknya menjadi pembicaraan lebih dari Karl yang sangat terus di highlight ketika di pertandingan ini.

"Mungkin dia marah karena pacarnya di remehkan begitu saja."

Arabella yang mendengar itu langsung mengernyitkan alisnya.

Sebentar apa maksud dari ucapan anak-anak perempuan di sebelah kirinya itu?

"Eh siapa?"

"Jade Haroth? Soalnya aku lihat mereka selama di camp ataupun di sekolah sangat dekat sekali, siapa tau mereka pacaran atau bahkan tunangan?"

Yeonjun dan Soobin yang ikut mendengar pembicaraan itu melirik kearah Arabella yang mukanya tampak datar saat ini.

Senyuman di bibirnya tampak menghilang begitu saja.

Walaupun terlihat seperti bukan sepasang tunangan, tapi tetap saja Arabella tidak akan pernah mau tunangannya malah dihubungkan dengan orang lain.

Mata Soobin menoleh kearah Yeonjun yang hanya tersenyum sambil mengangkat bahunya.

"Dia tampaknya marah," bisik Soobin ke telinga Yeonjun yang berdiri di sebelahnya itu.

"Wajar sayang, lagipula misal saja jika ada orang yang mengatakan hal yang sama kepadaku seperti tadi apakah kamu akan marah?"

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now