18. Life.

1K 218 101
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa:))))

***
Soobin tersenyum senang ketika melihat ada Marvin dan Jade yang akhirnya sadar dari pingsan mereka.

Kondisi mereka bahkan baik-baik saja saat ini, walaupun mana mereka memang tersisa sedikit.

Waktu juga sudah malam tidak akan ada yang menyerang mereka karena di peraturan camp hal itu sangat dilarang untuk dilakukan.

"Terima kasih ya," ucap Marvin dan Jade saat mereka keluar dari tenda.

Entah Soobin sudah berapa kali mendengar ucapan terima kasih dari dua orang tersebut, lebih mungkin dari 10 kali.

"Hentikan, sudah menjadi tugasku untuk menyembuhkan kalian," balas Soobin dengan pipinya yang sedikit merona karena malu.

Malu karena menerima perkataan terima kasih terus dari tadi.

Jade dan Marvin hanya terkekeh sambil menyantap makanan mereka, bahkan setelah mereka sadar dari pingsan sudah ada makanan yang menyambut mereka.

"Soobin benar-benar bagaikan seperti ibuku ya, menyenangkan sekali rasanya sehabis terluka langsung diberikan makanan yang enak," ucap Jade yang langsung disetujui oleh Marvin saat itu juga.

Walaupun Soobin yakin kalau orang tua Marvin dan Jade itu pasti memiliki pelayan di rumah mereka.

"Tapi kemana Pangeran Yeonjun?" tanya Jade yang bingung tidak melihat keberadaan dari ketua mereka.

Marvin menunjuk kearah tenda yang dia tempati tadi.

"Ada disana, Pangeran bilang dia akan istirahat dan menyuruh kita untuk makan duluan saja," jawabnya sambil menyantap makanan yang disiapkan oleh Soobin itu.

Soobin juga ikut makan bersama dua orang di hadapannya, masih dengan api unggun yang menyala di hadapan mereka bertiga.

Yeonjun tadi memang kelihatannya lelah makanya dia memilih untuk istirahat saja dibandingkan untuk makan malam.

Mata Soobin melirik kearah tenda milik Jade dan Arabella, dimana dia bisa melihat ada Arabella yang muncul dari sana dengan ekspresi agak bingung, wajar sih, dirinya kan terluka parah tadi.

Dia pasti gak menyadari apapun setelah dirinya menjadi korban atas kelakuan Brian tadi sore.

"Arabella! Wah kamu akhirnya bangun juga," sambut Jade dengan gembira sambil bangkit dari duduknya untuk menghampiri temannya itu.

Ada Marvin juga yang berdiri untuk membantu Arabella berjalan mendekat kearah mereka.

Sedangkan Soobin ya menyiapkan makanan untuk Arabella, wanita itu harus makan juga.

Ketika Arabella sudah duduk, dia langsung tersenyum manis kearah Soobin yang baru saja meletakkan piring berisikan makanan untuk wanita itu.

"Aku pikir tadi aku akan meninggal," ucap Arabella secara langsung yang dibalas dengan gelengan cepat oleh Soobin.

"Kamu tidak akan meninggal selama ada aku disini," balas Soobin dengan cepat yang membuat Arabella mengangguk sambil tertawa kecil.

Bagian perutnya yang tadi tertusuk oleh pedang milik Brian bahkan tidak terasa sakit sama sekali, memang masih ada bekasnya, tapi itu tidak menyakitkan sama sekali.

"Terima kasih atas kerja kerasmu hari ini, Soobin!" ucap Arabella dengan sungguh-sungguh sambil membungkukkan kepalanya ke hadapan Soobin yang langsung kikuk.

Dia segera menyuruh Arabella berhenti melakukan hal itu, dia beneran mati kutu jika menerima hal-hal semacam itu.

"Sebenarnya kamu juga harus berterima kasih ke Pangeran sih, soalnya mana milikmu saat ini berasal dari gabungan mana milikku dan mana milik Pangeran," ungkap Soobin yang membuat Arabella terdiam sebelum dia mengangguk masih dengan senyuman manis di bibirnya.

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now