42. Unexpected.

967 184 67
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Jadwal acara yang dibicarakan oleh Marvin akhirnya datang juga, mata Soobin melirik kearah kertas yang ada di mading tersebut.

Ternyata setiap murid harus mengikuti kedua acara yang diadakan, mulai dari lomba di bidang akademik, lalu bidang kekuatan sihir, berpedang, memanah, dan juga olahraga.

Tinggal dipilih saja mau mengikuti acara yang mana, Soobin ketika melihat itu melirik kearah Jade yang cuma bisa mendengus.

Sialan, dia gak punya banyak pilihan ternyata.

"Kamu bisa ikut di keahlian memanah," ucap Soobin yang membuat Jade mendengus.

"Hei, keluargaku memang suka memberikan stok busur dan anak panah ke Kerajaan, namun bukan berarti aku bisa memanah, aku tidak ahli sama sekali, belum mulai saja mungkin aku sudah kalah duluan," balas Jade yang ditanggapi dengan ketawa kecil oleh Soobin.

Jauh dari Soobin dan Jade, ada Luna dan para teman-temannya yang tidak suka dengan keakraban antara Jade dan Soobin, bagaimana bisa Jade mah berteman dengan rakyat biasa seperti Soobin itu?

"Jade benar-benar mengecewakan," ucap Luna yang disetujui oleh para teman-temannya.

"Kenapa dia mengecewakan? Karena berteman dengan Soobin?"

Luna dan para teman-temannya langsung menoleh kearah belakangnya dimana ada Arabella yang sedang berjalan dengan anggun mendekati mereka.

Jangan lupakan di belakang wanita itu ada Marvin dan Yeonjun yang sedang berbicara satu sama lain, bagaikan seorang pengawal saja, padahal aslinya yang anggota Kerajaan itu adalah Yeonjun.

Tapi Yeonjun tidak mempermasalah jika ada orang-orang berjalan di depannya sih, dia gak akan tersinggung sama sekali hanya karena dia adalah anggota Kerajaan sekalipun.

Dia tidak gila hormat seperti kelakuan Albert atau para anggota Kerajaan yang lainnya, kecuali ibunya sih, Yeonjun seperti ini mungkin mengambil sifat dari sang Ratu.

"Ayo jawab, Luna Bliss," ucap Arabella lagi sambil menunggu jawaban dari Luna.

"Tidak ada hubungannya denganmu, Arabella Haderiel."

Arabella memutarkan kedua bola matanya sebelum dia menarik rambut panjang Luna.

Luna langsung meringis kesakitan, berbeda dengan Yeonjun dan Marvin yang kaget atas ulah dari Arabella barusan.

Bagaimana bisa orang yang sangat anggun seperti Arabella bisa melakukan hal barbar seperti ini.

"Lepaskan sialan."

Arabella tidak melakukan apa yang diinginkan Luna, dia malah menjambak lebih kuat rambut tersebut, Luna yang tidak mau kalah akhirnya menjambak rambut Arabella.

"Jangan pernah menghina temanku, Luna."

Luna mendengar ucapan dari Arabella yang tampak tajam kepadanya.

Marvin sudah berusaha memisahkan Arabella dan Luna saat ini, berbeda dengan Yeonjun yang menggeleng pelan.

Sebelum dia akhirnya menarik lengan Arabella agar berhenti menjambak rambut Luna.

"Sudah Arabella, kamu terlihat buruk jika bertengkar dengannya, lihat rambutmu berantakan saat ini," ucap Yeonjun yang melihat Arabella yang rambutnya berantakan akibat saling jambak dengan Luna tadi.

Soobin dan Jade yang fokus di dekat papan mading sampai heran dengan keributan yang ada di ujung kanan mereka.

"Ada apaan sih?" tanya Jade yang akhirnya berjalan menuju kesana diikuti oleh Soobin.

The Forever Ties -yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang