15. Revenge

1.1K 176 25
                                    

Nomor yang anda tuju tidak menjawab~ Tutt...

Rami menjauhkan ponsel dari telinganya, kemudian menatap layar gelap itu dengan helaan nafas pelan.
Tidak biasanya sang adik tak mengangkat panggilannya.

"Tumben,"

"Ram, sedang apa?"

Gadis jangkung itu menatap ke depan, dimana kakaknya baru saja tiba dengan memeluk Snack berukuran besar di perutnya.
Di samping Asa ada Ahyeon yang sibuk dengan ponsel dan tak melihatnya.

"Aku menelpon Rora, tapi dia tidak mengangkatnya. Tidak biasanya dia seperti itu,"

"Mungkin dia sedang sibuk, telpon lagi saja nanti."

Asa menggerakkan tangannya, menawari Rami camilannya.

"Kau mau ini?"

"Tidak Unnie, aku masih kenyang."

Rami menggeleng dengan senyuman kecil.
Asa mengangguk faham. Mereka memang sudah sarapan beberapa waktu lalu, tapi dia masih lapar jadi makan camilan sekarang.

"Sedang apa dia? serius sekali." Rami bertanya pada Asa dengan suara pelan. Sedari tadi Ahyeon sangat fokus dengan ponselnya.

Asa melirik adiknya sembari mengunyah snack.

"Entahlah. Sejak bangun tidur tadi, dia seperti itu."

Rami ber oh tanpa suara. Ngomong-ngomong soal mereka berdua, sejak kejadian hari itu keduanya belum benar-benar berbaikan. Hanya saja mereka sekarang sudah tidak seacuh itu.

Ahyeon menggembungkan pipi, hal itu membuat Asa heran.

"Kau kenapa lagi?"

Ahyeon menggeleng, tangannya masih lincah menari di atas layar ponsel. Baru beberapa waktu kemudian, gadis itu akhirnya bersuara dengan menatap kedua saudaranya.

"Ruka Unnie bilang akan kesini setelah selesai di sekolah. Tapi dia tidak tau akan sore atau malam datangnya karena sekarang pekerjaannya masih banyak."

"Jika dia kemari, kita tidak jadi ke tempat Rora dan Chiquita dong." Ucap Asa.

"Suruh Ruka Unnie ke tempat Rora saja nanti, tidak perlu kemari karena kita juga akan kesana."

Asa menatap Rami dengan wajah senang. "Pintar juga dirimu, Ram."

Rami mengerling malas. "Unnie kemana saja, huh?"

Asa tertawa. Sementara Ahyeon mengangguk-angguk sambil mengetikkan balasan untuk Ruka seperti yang Rami katakan.

"Tapi ngomong-ngomong, bagaimana kita ke tempat Rora dan Chiquita nanti? Kita kan tidak membawa mobil pribadi." Tawa Asa seketika terhenti ketika dia teringat sesuatu yang lebih penting.

Rami dan Ahyeon saling bertatapan sejenak, kemudian melihat ke arah Asa yang cemberut.
Mereka mendadak lemas.

"Rami! Cepat keluar, kita harus berkumpul sekarang!" Teriakan teman Rami membuat mereka bertiga menoleh.

"Ahyeon, Asa juga! Ayo cepat!"

Teman Rami tak perlu menunggu mereka untuk langsung pergi karena harus memberitahu anak-anak lain juga di tempat lain.

"Nanti kita pikirkan lagi jalan keluarnya, sekarang kita harus pergi. Ayo," ajak Asa, dan kedua adiknya pun mengikuti dari belakang.

******************


"Kau seharusnya istirahat saja, Chi. Tidak perlu ikut kegiatan hari ini."

"Aku sudah baik-baik saja, Roha. Kau tidak perlu khawatir," Chiquita menatap teman barunya itu dengan wajah meyakinkan, berharap Iroha tidak khawatir dengan keadaannya.

IM HERE, UNNIE...Where stories live. Discover now