32 || Senja Terakhir

125 8 1
                                    


***

Taehyung yang masih mencoba mencari keberadaan Hyunwoo dan ibunya tak kunjung menemukan kedua orang itu. Ditengah pencarian tersebut, Jiwoo menelpon lalu mengatakan bahwa Hyeri ibu Taehyung kerumah sakit dan mencoba mencelakai Jimin. Syukurlah Jimin baik-baik saja, untung saja katanya ada NamJoon yang segera menolong pemuda itu.

Taehyung sempat merasa kesal kepada Jiwoo, sebab sudah dia peringati untuk tidak kemana-mana ataupun tertidur saat dirinya pergi namun pemuda itu tetap keras kepala. Namun ia hanya bisa menghela nafas setelah mendapat bujukan dari jiwoo dengan mata berbinar-binar. Ia juga tak ingin ambil pusing, toh, semuanya sudah terjadi.

Dengan pikiran yang begitu berat, dirinya duduk di kursi tunggu didepan ruang rawat Jimin seorang diri. Teman-temannya sedang pergi, sedangkan Aeri menemani Jimin didalam.

Dirinya memilih untuk memenangkan pikiran dulu, atau Jimin akan melihat raut wajahnya yang begitu kusam. Dia tak habis pikir masalahnya begitu banyak.

Taehyung meraup wajahnya kasar, pikirannya berkelana kemana-mana dengan berbagai macam masalah. Ia tak habis fikir juga dengan sang-ibu, apa sebegitu bencinya dia kepada Jimin sampai-sampai ingin menjadi pembunuh. Lalu Taehyung kembali terpikirkan, Ayahnya saja yang sudah hidup lama dengan ibunya bisa wanita itu bunuh apalagi hanya Jimin.

Pemuda itu menyesal tak melaporkan Ibunya dengan cepat, dengan begitu kejadian tadi tidak perlu dialami Jimin. Pasti anak itu sangat ketakutan saat itu, apalagi dia tak berdaya untuk melawan.

Aeri keluar dari ruangan, mendapati Taehyung dengan wajah musamnya duduk seorang diri. Terlihat betul, pemuda itu kini tengah banyak pikiran.

Aeri menghampiri Taehyung, kemudian duduk di sampingnya, "Kalau kau ingin cerita, aku ada disini. Tidak usah di pendam sendiri."

Pemuda yang telah menyadari kehadiran Aeri hanya tersenyum tipis, "Terlalu banyak dan panjang apabila aku harus mengatakan semuanya, Aeri. Entah kenapa semuanya terlihat begitu rumit."

"Apa ini menyangkut Ibumu?"

"Iya. Tapi juga banyak hal lain."

Aeri mengelus pundak pemuda itu dengan lembut, mencoba agar ia merasa lebih baik. Gadis itu cukup tau, bagaimana beratnya Taehyung menghadapi semua masalah ini.

"Aku tau, mau bagaimanapun jahatnya Ibumu, dia tetap wanita yang melahirkanmu. Pasti kau juga terpukul karena dia di penjara."

"Tidak apa-apa. Dia memang pantas di hukum."

Walau sebenarnya hati Taehyung sakit. Namun inilah ganjaran bagi pelaku kejahatan, dan ibunya termasuk golongan itu. Sebagai anak tentu saja tak tega melihat ibunya berada dibalik jeruji besi, tapi ini adalah jalan terbaik.

"Oh, ya, bagaimana dengan Hyunwoo. Apa sudah tertangkap?" Tanya Taehyung penasaran.

Aeri menggeleng, "Tidak. Polisi tak menemukan dia. Bahkan katanya, Hyunwoo membawa semua aset yang dimiliki Jimin."

Taehyung terlonjak kaget. Pantas saja dirinya tak menemukan apapun didalam rumah tersebut. Ternyata sudah dibawa lari oleh kekasih ibunya itu.

"Jadi dia meninggalkan ibuku yang sudah tertangkap dan memilih lari?"

"Ya, begitulah."

Ending [Vmin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang