24 || Misi penyelamatan

99 9 0
                                    


***

Aeri, Jiwoo dan Jimin telah tiba di rumah yang pernah mereka datangi waktu itu, namun ternyata tidak ada tanda-tanda Taehyung dan Jungwoo disana. Ketiganya berfikir keras, mencari Dimanakah mereka akan menemukan kedua temannya tersebut.

Lantas dipikiran Aeri terbesit sesuatu. Waktu itu Jungwoo katanya mengejar salah satu anak buah ayahnya. Perempuan itu jadi terpikir, apakah benar pria yang di kejar jungwoo waktu adalah pria yang sama yang dia lihat saat dia dan Taehyung berada di rumah itu.

Kalau benar, mungkin saja pria itu ada hubungannya dengan penculikan kedua temannya tersebut.

"Ada yang tau rumah Jungwoo?"

Jimin dan Jiwoo yang tengah duduk disana langsung saling menatap. Jiwoo berfikir sejenak. Dulu dia pernah ditolong oleh Jungwoo dan dibawa ke dalam Apartemen milik pemuda itu.

"Aku hanya tau apartemen yang ditempati Jungwoo."

Aeri menggaruk lengan kirinya yang gatal akibat nyamuk, "Siapa yang tinggal disana selain dia?"

"Ah, dia tinggal bersama kakaknya yang bernama NamJoon."

Aeri mengangguk. Sekarang dia tau harus mencari informasi dimana. Dengan cepat perempuan itu berdiri dari duduknya lalu menatap kedua temannya yang berada disana.

"Ayo kita kesana, kita tanyakan kepada kakaknya dimana rumah ayahnya berada."

"Kenapa tidak lapor polisi dulu?" Timpal Jimin.

"Tak usah, kak NamJoon juga polisi."

"Baguslah ayo kita pergi!" Seru Aeri penuh semangat yang diikuti seruan kedua temannya.

Mereka tak pernah menduga bahwa bisa sampai serumit ini masalahnya. Waktu awal Aeri terlibat saja, dia kira ini akan menjadi mudah. Tapi dengan berbagai masalah yang dia lewati ternyata semuanya begitu rumit dari yang mereka kita.

Mulai saat adanya teror, Jimin yang mempunyai penyakit parah, kasus yang berbelit-belit, serta penculikan Jungwoo dan Taehyung saat ini. Kalau kasus ini begitu rumit, entah kenapa polisi sama sekali tidak mendapatkan kejanggalan saat menangani masalah ini. Jadilah mereka yang harus merasakan semua ini.

Mereka bertiga menaiki taksi menuju ke-apartemen Jungwoo, dimana Jiwoo yang menuntut jalan. Sebenarnya pemuda itu agak-agak lupa juga dengan letak apartemen tersebut, sebab dia tidak terlalu memperhatikan saat dirinya pulang dari sana. Tapi semoga saja mereka tidak tersesat, karena kalau sampai tersesat, tangan Aeri siap memberikan pukulan ganasnya.

"Sepertinya disini."

Ketiganya menatap apartemen yang berada didepan mereka. Gedung itu telihat besar, namun terlihat seperti tak berpenghuni. Bahkan tak ada sama sekali orang yang keluar masuk kedalam gedung itu.

Aeri beralih menatap Jiwoo yang bertolak pinggang disampingnya, "Serius disini? Jungwoo dan kakaknya itu makhluk halus atau apa?"

Jiwoo menoleh kikuk menghadap Aeri lalu mengangguk sangat yakin, "Yakin! Seingat ku disini..." Namun diakhir kalimat memelankan nada bicaranya.

Perempuan itu menyipitkan matanya, "Kalau sampai kau mengada-ada, akan ku pukul kau sampai babak belur. Apa kau tidak tau aku ini atlet taekwondo?"

Ending [Vmin] ✔Where stories live. Discover now