Kaya raya, cantik, trendsetter, pintar, dan mandiri. Sempurna bukan? Ya, itu Seraphina Zephyra Jenggala. Gadis cantik yang digadang-gadang bisa menjadi Miss Indonesia beberapa tahun lagi jika tubuh gadis itu bisa semakin bertumbuh tinggi. Namun, mem...
"Aku punya sopan santun, tetapi cuman untuk manusia yang aku hargai." Setelah itu Sera beranjak pergi. Meninggalkan Hilma yang memijat pelipisnya, hubungannya dengan Sera semakin renggang bahkan seperti tidak bisa diselamatkan lagi.
Ia tidak tahu sejak kapan putri kecilnya yang dulu ia gendong ke mana-mana itu kini menjadi orang yang berdiri menjulang siap mendeklarasikan perang kepadanya.
*******
Rambut kecoklatan yang Sera gerai pagi ini, lengkap dengan kepangan kecil di atas kepalanya, membuat dirinya semakin terlihat manis dan menawan. Siapa yang bisa menolak pesona Seraphina? Gadis itu benar-benar mewarisi gen orang tuanya dengan baik.
Sialnya..... Selain cantik, gadis itu dianugerahi otak cerdas yang membuat siapa saja mengiri karena kesempurnaan yang ada dalam hidupnya.
"Seraphina kamu yakin tidak ingin mengambil pembelajaran chimestry untuk semester ini? Nilai kamu padahal sangat bagus saat kelas 10," ujar Miss Anna yang kebetulan sedang ada urusan dengan Miss Rena selaku guru biology. Saat ini Sera sedang ada kelas biology, satu dari sekian kelas saintek yang ia ambil. Walaupun lebih mendominasi kelas soshum yang gadis itu ambil.
Namun, siapa yang bisa menyangkal jika Sera sangat power di bidang saintek. Gadis itu terkadang membuat rumus sendiri yang memudahkan dirinya.
"Saya rasa kelas yang saya ambil sudah lebih dari cukup, Miss! Saya tidak ada berkeinginan melanjutkan bidang yang menyangkut chemistry di masa depan," balas Sera seraya tersenyum kecil. Merasa berbangga diri karena wanita berikut tiga puluh tahun itu terkenal killer dan sangat sulit didekati. Tetapi, tanpa perlu Sera berusaha keras, Miss Anna yang mendatanginya.
"Kalau kamu berubah pikiran, kamu bisa hubungi saya ya? Sayang sekali bidsng chemistry belum mendapatkan orang berpotensi di dalamnya, saya pikir kamu orangnya, tapi saat kenaikan kelas 11 nama kamu tidak ada terdaftar dalam murid yang mengambil kelas chemistry."
"Baik, Miss!"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Pikir-pikir lagi ya, Sera? Kamu benar-benar berpotensi loh. Saya rasa ambil satu bidang studi lagi nggak bakalan buat kamu kuwalahan." Masih ingin membujuk agar murid berprestasi di depannya ini, tidak terlalu berminat saja Sera bisa menyebat piala bergengsi di bidang chimestry saat kelas 10, apalagi jika ia bersungguh-sungguh.
Sera tersenyum tipis, jika seperti ini ia benar-benar mencerminkan wajahnya yang polos dan juga anggun. Dibanding saat ia berbicara dan mengeluarkan racun dari dalam mulutnya.
"Seperti yang saya pelajari hari ini di bidang biology. Yaitu proses endositosis dan eksositosis, merupakan bentuk khusus dari transpor aktif yang memungkinkan sel untuk berinteraksi dengan lingkungannya dengan cara mengambil atau melepaskan zat secara selektif dan efisien. Mekanisme ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan internal sel dan untuk menjalankan berbagai fungsi penting dalam tubuh makhluk hidup." Sera menjeda ucapannya sebentar, Teman-teman kelasnya takjub, padahal baru beberapa menit yang lalu. Namun, materi itu sudah terserap dengan baik di otak Sera. "Sama seperti saya melepaskan chimestry agar tetap menjaga keseimbangan saya. Saya takut tidak bisa maksimal jika memaksakannya nanti dan membuat pelajaran saya yang lainnya jadi tidak seimbang."