31 || Tertangkapnya pelaku

79 8 0
                                    


***

Semenjak kematian Mina, Jimin sama sekali belum baikan. Bahkan sekarang saja, dirinya belum mengetahui tentang kematian gadis itu. Taehyung dan yang lainnya masih merahasiakan, apalagi saat melihat keadaan pemuda itu yang sama sekali belum ada perubahan.

Taehyung memilih tak masuk sekolah, dan lebih memilih menjaga Jimin. Sedangkan yang lain tetap menjalani aktivitas masing-masing. Walau begitu Taehyung tak mengeluh, dia menganggap inilah yang harus dia lakukan agar bisa menebus semua perlakukannya terhadap Jimin selama ini.

Terus saja pemuda itu harap semoga Jimin baikan, dengan menggenggam tangannya erat namun dokter mengatakan untuk bisa cepat mendapat donor jantung untuk Jimin. Taehyung bingung. Pasti harus banyak biaya untuk itu. Dan juga tak tau harus mencari pendonor dimana.

"Taehyung..."

Panggilan itu langsung membuyarkan lamunannya, "Apa kau butuh sesuatu, Jim?" Tawarnya.

Jimin menggeleng pelan disana, "Aku hanya merasa sudah tak kuat."

Taehyung menggeleng cepat lalu mendekat kepada pemuda itu, "kau tak boleh mengatakan hal itu. Aku sudah janji secepatnya akan mencarikan pendonor untuk mu, dan saat itu tiba kita akan bahagia bersama. Kita akan hidup seperti keluarga. Aku janji Jimin, kau akan sembuh."

Senyum lirih terukir dibibir Jimin, tangan pemuda itu terulur mengusap lembut wajah saudaranya.

"Aku bahagia kau sudah tak membenci ku, Tae.. Ku harap kita bisa hidup bahagia sebagai saudara."

Taehyung mengenggam tangan yang berada di pipi nya tersebut, "Tentu. Kita akan hidup bahagia bersama, dan aku janji tidak akan pernah membuat mu terluka lagi. Aku akan terus menjagamu."

"Terima kasih."

Andai saja bisa. Taehyung sangat ingin membagi rasa sakit Jimin kepada dirinya, andai itu bisa pasti sudah dia lakukan. Melihat pemuda itu yang merintih kesakitan membuat hatinya teriris kembali.

Denting jam terus terdengar, namun Taehyung tetap berada disamping Jimin sedangkan pemuda itu sudah terlelap. Dia tak akan meninggalkannya, Taehyung akan terus berada disini dan menjaga Jimin.

"Taehyung, kau istirahat saja."

Jiwoo menepuk pelan pundak pemuda itu. Nampaknya ia sudah pulang sekolah, sekarang saja masih menggunakan seragam sekolah.

Taehyung menggeleng. Dia akan tetap disini menjaga Jimin, walau sekarang pemuda itu sudah tertidur, namun ia akan terus berada di sampingnya.

"Kalau kau terus disini bagaimana Jimin akan mendapat pendonor?"

Benar juga juga kata Jiwoo, kalau ia hanya terus berada disini tidak melakukan pergerakan sama sekali, tak mungkin dia akan mendapatkan pendonor untuk Jimin.

"Kalau begitu aku keluar sebentar, tolong tetap disini."

Jiwoo hanya mengangguk. Sementara Taehyung memicingkan mata kepada pemuda itu, "Ingat, jangan tertidur!" Ucapnya penuh penekanan.

Jiwoo hanya tersenyum bodoh. Pemuda itu memang sudah sering kali di dapati tertidur padahal sedang menjaga Jimin, tak main juga kalau anak itu sudah terlelap bahkan gempa sekali pun tak bisa membangunkannya.

Sedangkan Taehyung merasa kebingungan, dimana dia harus mendapat pendonor dan juga uang untuk pengobatan Jimin. Sekarang pasti harta pemuda itu sudah di ambil oleh ibunya.

Dia jadi teringat, apa dia temui saja sang ibu. Namun sebelum gegabah dirinya ingin mengecek sendiri terlebih dahulu harta-harta milik keluarganya apa sudah di atas namakan oleh sang ibu atau masih dengan nama Jimin.

Ending [Vmin] ✔Where stories live. Discover now