10

309 21 0
                                    

⚠️ Warning typo

1k word. Semoga suka
+Flashback
.
.
.
.
.

Seonghwa tidak bisa tidur , ia sudah mencoba memejamkan matanya sedari tadi namun tetap saja ia merasa tidak mengantuk. Memasuki 32 minggu usia kehamilan, ia memang kesulitan untuk tidur, selain karena insomnia, Seonghwa juga terkadang merasa sesak nafas. Mungkin karena perutnya yang semakin membesar.

Hongjoong disamping merasakan guncangan beberapa kali yang memaksanya untuk membuka mata, "ada apa?" Tanya Hongjoong.

"Tidak ada, hanya tidak bisa tidur." Jawab Seonghwa, ia kesal mendengar nada suara Hongjoong yang terdengar seolah-olah ia mengganggu tidurnya. Padahalkan ia tidak bisa tidur juga karena pengaruh twins, lebih tepatnya karena produksi hormon progesteron yang meningkat sehingga memengaruhi siklus tidurnya.

Hongjoong menoleh ke arah Seonghwa, ia mengamati bagaimana ekspresi kesal dari istrinya itu. Lalu pandangannya turun kearah perut buncit Seonghwa. Jangan kira Hongjoong tidak tahu kenapa Seonghwa kesal, ia sudah sangat hafal dan sangat sangat peka terhadap perubahan mood istrinya ini.

"Tidurlah!" Hongjoong mengusap naik turun perut Seonghwa, untuk membuatnya cepat terlelap Hongjoong menyanyikan lagu pengantar tidur. Senyum Seonghwa mengembang begitu mendengar suara Hongjoong, kemudian ia membalikkan badannya membelakangi Hongjoong, karena itu adalah posisi yang nyaman bagi Seonghwa. Dan Hongjoong semakin merapatkan tubuh keduanya, dengan sesekali ia menghirup wangi vanilla yang menguar dari tubuh istrinya. Karena ini adalah pertama kalinya Seonghwa mengandung, semakin usia kandungan sang istri bertambah ia mulai merasakan ketakutan. Ia takut apakah sampai akhir Seonghwa dapat berjuang sendirian? Ingin rasanya rasa sakit yang di rasakan oleh sang istri dapat dibagi kepadanya. Bagaimana tubuh yang ringkih dan rapuh ini dapat membawa 2 janin sekaligus? Hongjoong selalu berdoa semoga Seonghwa dapat melewati hari persalinan dengan lancar. Disela-sela waktu, Hongjoong tidak lupa membaca atau menonton video edukasi tentang menjadi suami dan ayah yang siaga.

Hongjoong ingat, saat ia mendengar kabar bahwa ia akan menjadi seorang ayah. Hongjoong yang kala itu sedang melakukan perjalanan bisnis bersama sang ayah, tiba-tiba ditelepon oleh ibunya mengatakan Seonghwa tidak sadarkan diri. Ia panik, tidak tau harus berbuat apa, rasanya ingin cepat pulang dan mengetahui kondisi sang istri. Tak lama berselang waktu, ibunya menelepon lagi, dengan nada terdengar serius beliau mengatakan, "Hongjoong, apakah kau mencintai Seonghwa, nak? Tolong perlakukan ia dengan baik. Kau sangat beruntung memilikinya, jadi mommy mohon, tolong jaga Seonghwa sebagaimana tugas kamu sebagai suaminya. Mommy tahu bahwa anak mommy ini sulit menerima perjodohan ini, tapi Hongjoong yang harus kamu tahu, mommy sangat yakin bahwa Seonghwa lah yang sangat pantas untuk menjadi istrimu."

"Apa maksud mommy? Tentu saja aku sudah menerimanya menjadi istriku. Bagaimana keadaan Seonghwa, mom? Apakah ia baik-baik saja?" Hongjoong bingung, apa maksud mommynya itu? Ia sudah menerima Seonghwa sebagai istrinya. Ia juga memperlakukannya dengan baik. Oh, atau apakah mommy nya tahu bagaimana sikapnya saat awal-awal pernikahan? Ya, itu adalah kebodohannya dulu. Ia mengira Seonghwa hanya seorang anak manja yang tidak dapat berbuat apa-apa. Bahkan Hongjoong sampai tidak pernah tidur sekamar dengannya, ia lebih memilih tidur diruang kerjanya sendiri. Namun, lama kelamaan ia menjadi luluh melihat perilaku dari Seonghwa, Seonghwa tetap bersikap baik kepadanya walaupun ia sangat cuek.

Terdengar helaan nafas panjang dari seberang, "Seonghwa sedang mengandung, mommy harap kamu bisa menjaganya dengan baik. Selamat juga untukmu. Huh! Mommy kira kamu tidak akan pernah menerima Seonghwa, melihat bagaimana dulu kamu sangat menentang perjodohan ini."

"A-apa? Hamil?" Jantung Hongjoong berdegup kencang, ia sangat bahagia akan kabar ini. Hongjoong langsung mengatakan terima kasih kepada mommy nya karena sudah mengabarinya. Belum sempat Hongjoong menyelesaikan perkataannya sang mommy langsung mematikan panggilan tersebut, Hongjoong belum dapat memproses keadaan sekitar, ia masih dalam euphoria akan kehamilan Seonghwa.

HOME-Honghwa & MinyunWhere stories live. Discover now