04

324 12 0
                                    


"RAWRR!!"

"RAWR!!"

"AUUU~ RAWRR!!"

"Dimana Sanie? Aku lapar! Rawrr! Auu!!"

Suara-suara tak jelas berasal dari ruang tamu, dengan Mingi menggunakan kostum dinosaurus.

Dan San yang terus merangkak menghindari ayahnya.

Ceritanya Mingi menjadi dinosaurus yang lapar dan berusaha mengejar mangsanya yaitu San.

Tapi yang dilihat oleh Yunho adalah anaknya yang terus merangkak dengan semangat dan Mingi yang berjalan ditempat.

Yunho hanya mengamati mereka, kemudian ia berjalan ke halaman belakang untuk menjemur pakaian.

Sesekali ia masih mendengar tawa riang sang anak, tak lupa dengan geraman-geraman suaminya.

Yunho hanya menggeleng kepalanya mendengar suara yang dibuat Mingi. Apakah jaman sekarang dinosaurus juga melolong layaknya serigala? Benar-benar aneh!

Selesai dengan jemurannya, Yunho ingin mengamati bagaimana permainan antar ayah dan anak itu.

Yunho merasa aneh saat tidak mendengar suara Mingi lagi. Ia pun mempercepat langkahnya kearah ruang tamu.

Namun, belum sampai ia kesana. Sudah terdengar tangisan San.

Awalnya hanya seperti rengekan, namun lama-kelamaan semakin keras tangisannya.

Setelah mencapai ruang tamu, ia melihat Mingi sedang menggendong San.

"Ada apa? Tadi baik-baik saja perasaan,"

"Ah! Itu...Sepertinya San kesal saat aku berhasil menangkapnya. Hehe..."

Mendengar jawaban suaminya, ia hanya menghela nafas. Kemudian Yunho mengambil alih San yang kini menatapnya.

"Cup..cup..anak bunda, udah ya! Jangan nangis lagi. Mau main sama bunda aja, hm?"

Bukannya mereda, tangisan San kini malah semakin tersedu-sedu dengan racauan khas bayinya. Seolah-olah sedang mengadu pada sang bunda.

Mingi sebenarnya gemas melihat anaknya. Ia ingin tertawa, namun saat melihat tatapan Yunho ia memilih bungkam.

San terus meracau dan mengomel, sesekali ia melayang-layangkan tangannya ke arah sang ayah. Seperti gerakan memukul, sepertinya San kali ini benar-benar kesal dengan ayahnya.

Yunho pun berjalan kearah sofa, mendudukkan dirinya. Kemudian menyuruh suaminya itu untuk menyalakan televisi. Menonton kartun agar San lebih tenang.

Mingi patuh dengan perintah Yunho. Ia juga duduk disebelah istrinya, mengamati anaknya yang kini melihatnya dengan tatapan permusuhan.

Tentu saja kostum dinosaurus nya sudah ia lepas sejak tadi. Karena gerah cuy.




"Mau nen. Sayang?" Tanya Yunho yang merasa jika anaknya kini sudah tak menangis lagi.

Mendengar kata 'nen' San langsung mengangguk cepat, dengan tangannya yang mulai menarik-narik kancing baju bundanya.

Yunho yang melihat anaknya tak sabaran langsung membuka beberapa kancing bajunya. Sehingga dada kanannya kini sudah terekspos.

Tanpa berlama lagi San langsung saja meraup puting bundanya.

Haus banget kayaknya si dedek.

Mingi yang melihat dada putih serta berisi milik sang istri terpampang di sampingnya hanya menelan ludah susah payah.

Maklum ges, doi sangean soalnya.

Seraya menyusui San, tangan Yunho juga mulai menepuk-nepuk pelan paha anaknya, agar tertidur. Terlihat San sudah mulai mengantuk.

Kini perhatian Yunho beralih pada suaminya yang sedang menatap dadanya dengan tatapan yang intens.

"Yak! Song Mingi. Jangan mesum! Aku hanya sedang memberi makan anakmu. Kenapa kau sangat mesum!?"

"Aku tidak mesum, sayang. Aku hanya tidak ingin melewatkan kesempatan menatap tubuh istriku. Hanya itu,"

"Ck. Kau kira aku baru mengenalmu, huh? Jelas saja kau melihatku seolah-olah ingin menelanjangi ku."

Mingi hanya tersenyum, atau lebih tepatnya menyeringai. Kemudian perlahan ia mulai mendekat kepalanya kearah telinga Yunho, dan meniupnya.

"Ya. Tentu saja, aku benar-benar ingin menelanjangimu sekarang. Tapi aku menahan diri, sayangku," bisik Mingi disertai jilatan di kuping Yunho

Yunho melotot mendapati perlakuan yang begitu intim dari suaminya itu.

Untunglah San sudah tertidur, kalau tidak. Itu akan berbahaya. Karena mengotori mata suci anaknya.

Semakin lama ia disamping Mingi bisa-bisa ia juga yang akan kehilangan kontrolnya.

Oh. Jangan lupakan tangan laknat suaminya itu mengelus pelan puting kirinya dari balik baju yang ia gunakan.

Yunho hanya menutup matanya erat dan menggigit bibir bawahnya menahan erangan. Bahaya kalau ia sampai mendesah di situasi seperti ini.

Maka solusinya ialah, ia melarikan diri ke kamar dengan San yang masih belum melepaskan isapannya.

Mingi yang melihat kepergian sang istri hanya tertawa melihat reaksi istrinya. Ah, ia semakin ingin menggoda Yunho lebih sering.

Kemudian atensinya dialihkan ke televisi didepannya, yang kini sedang memperlihatkan makhluk laut berwarna kuning dengan teman bintang lautnya yang bodoh.

Yah, walaupun tak bisa dipungkiri ia setengah 'berdiri' saat ini. Sedikit rangsangan saja sudah membuatnya setengah berdiri, karena sejak Yunho melahirkan hingga kini mereka belum melakukan hubungan intim. Paling jauh hanya saling menghisap dan itu masih jauh dari kata puas bagi Mingi.




Tbc.

HOME-Honghwa & MinyunTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon