hih

2.5K 331 28
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 1 pagi. Mako sedang mengendarai mobilnya menuju uwu cafe. Ia baru saja pulang dari kantor. Mako memilih lembur untuk mengalihkan perhatian.

Tadinya ia tak ingin pulang, tapi mengingat besok adalah hari libur, ia akan pulang dan tidur sampai siang.

Mobil ia parkirkan di parkiran cafe. Tak berpikir buruk tentang apapun karena tubuhnya sudah sangat lelah. Matanya sudah sangat ingin tidur, tapi tubuhnya juga butuh makanan.

Mako membuka pintu cafe. Belum sempat ia masuk, sebuah wajah yang familiar tertangkap oleh penglihatannya. Agil dengan stelan casualnya duduk bersama seorang wanita yang sedang mendekatkan tangan seperti menyuapi sambil bercanda.

Tak ada lagi rasa lapar, tak ada lagi kantuk yang tersisa. Mako berbalik masuk ke mobilnya. Memukul stir melampiaskan emosinya.

''Lu ga inget gue yang khawatir nungguin elu, dan malah mesra-mesraan di cafe jam 1 pagi? Lu bajingan! Kenapa lu bela-belain nemenin gue di rumah sakit sampe berhari-hari hah? Maksud lu apa?'', racau Mako dengan air mata yang sudah deras. Apa-apaan Agil, ia mati-matian menahan diri agar tidak mengancam Marcel untuk membongkar keberadaannya, dia malah dengan santainya bermesraan dengan perempuan di cafe pada jam 1 pagi yang sepi?

''Lu kenapa sih Mako??? Lu gila ama cowo begitu? Iya gue gila!'', mobil ia lajukan dengan kecepatan penuh. Tak tentu kemana arahnya akan pergi. Tak lagi berbicara, meracau, ataupun berbisik. Hanya suara isakan yang memenuhi kabin mobil itu.

Menghentikan mobil di pantai yang ada di pinggir kota. Keluar dari mobil dan berlari tanpa alas kaki ke pantai yang dengan riuh memanggil dengan deburan ombaknya. Mako beberapa kali menginjak kulit kerang yang ada di pasir hingga melukai kakinya. Tapi ia tak peduli, ada yang lebih sakit dari luka yang ada di fisiknya.

''Hehehehe, selamat, lu menang, lu bener kalau benci itu bisa jadi cinta. Ini pengalaman pertama gue, juga pengalaman paling buruk buat gue'', ia jatuh bersimpuh. Hampir 2 hari tak makan apapun membuat tubuhnya lemas, ia juga berbohong kepada Caine dan Mia mengatakan bahwa sudah makan di luar. Pasir yang tadi dilewati Mako berubah warna menjadi merah, darahnya banyak merembes dari luka yang ada di kakinya.

Menatap lurus ke laut yang jauh. Tak henti air mata mengalir melewati pipi tirusnya. Rambutnya ia usak dengan kasar. Pikiran-pikiran tak baik mulai menggerayangi kepalanya.

''Akhhh! Lu jangan mikir bunuh diri cuma karena hal kaya gini, Mako Navarro! Ada orang yang harus lu bahagiain di bumi sama di langit sana. Lu harus jadi cukup kuat buat diri lu sendiri, meskipun lu sendiri tau kalau jadi kuat itu susah'', helaan napas berat keluar dari mulutnya.

Pantai ini terletak di tepi jalan kota yang ramai, namun Mako datang di pagi buta sehingga jalan pun masih sepi.

Mako mulai berdiri perlahan dari duduknya. Ia berniat untuk pulang ke rumah lamanya. Tak ingin membuat seluruh keluarga khawatir. Ia akan memberi tahu Rion jika menginap di Navarro hood.

Berjalan tertatih kearah mobilnya. Membanting tubuhnya ke kursi kemudi hingga dadanya membentur stir cukup keras. Tak ada suara apapun yang ia buat setelahnya. Kakinya yang ngilu karena bertemu dengan pedal gas dan rem tidak ia pedulikan. Kantuk yang sedari tadi menyerang kini semakin membuat runyam.

Tangannya meraih hpnya yang ada di kursi samping kemudi. Mengetik beberapa pesan ke kontak Rion mengatakan akan menginap di Navarro hood untuk beberapa hari.

Karena fokusnya teralihkan, mobil yang ia kendarai mengalami oleng. Berada di area pegunungan yang naik-turun membuat kesulitan untuk mengambil kendali. Kecepatan tinggi membuat rem tak dapat bekerja dengan bagaimana semestinya. Menekan tombol yang merupakan kode kecelakaan lalu lintas di radio. Mako menabrakkan mobilnya ke dinding bebatuan yang ada di sebelah kiri, namun sayang mobilnya malah mental dan terjatuh ke jurang yang ada di sebelah kanan jalan yang memang lumayan sempit.

Mobilnya terbalik beberapa kali. Seatbelt yang lupa digunakan semakin memperparah akibat. Airbag yang ntah kenapa tidak dapat digunakan saat keadaan darurat benar-benar terjadi. Pintu di sisi Mako terlempar karena tekanan yang terjadi akibat benturan. Tubuhnya terlempar keluar dari mobil membentur bebatuan dan tanah yang kering dan kasar.

Benturan yang cukup keras ke kepala merenggut kesadaran Mako. Mobilnya yang sudah ringsek berhenti dalam posisi terbalik. Mako masih bisa berpikir selama beberapa detik sebelum kegelapan benar-benar menguasainya.

*****

Pagi hari, beberapa petani karet yang tinggal di dasar jurang mulai berangkat menuju kebun kartu mereka. Anak-anak juga berlarian bermain di sekitar.

Sampai ada salah satu anak laki-laki yang berlari terlalu jauh dari rumahnya malah menemukan seorang lelaki dengan keadaan yang tidak baik. Luka di beberapa bagian tubuh dan yang paling mencolok adalah luka di kepala. Anak itu langsung berlari pulang ke rumahnya. Memanggil siapa saja yang bisa ia panggil.

3 orang pria dengan cangkul di pundak mereka berlari menghampiri anak itu.

''Hei, ada apa berteriak'', salah satu bertanya dengan sedikit panik.

''Ada orang disana'', mendengar itu, 3 petani tadi langsung berlari mengikuti arah yang ditunjuk oleh anak itu.

Seorang pria tergeletak dengan luka dimana-mana. Kemeja putihnya sudah berubah menjadi merah karena darah

''Astaga!'', salah satu berteriak. Memeriksa nadi yang syukurlah masih ada.

''Kita bawa ke rumah mbah saja'', yang lain mengangguk. Menyuruh anak-anak untuk pulang saja.

Tubuh itu digotong menuju rumah orang yang disebut mbah. Istri mbah yang melihat itu langsung menyuruh bapak-bapak itu untuk membawa masuk ke ruangan istirahat.

''Kalian nemu dia dimana? Dia kenapa bisa gini?'', istri mbah bertanya.

''Tadi Aldy yang lihat di belakang. Sepertinya kecelakaan karena ada mobil yang ringsek di dekatnya'', istri mbah mengangguk. Ia menyuruh putrinya untuk memanggil si mbah yang sedang bekerja di ladang.

''Kalian lanjut kerja saja tidak papa, biar mbah yang rawat dia nanti'', bapak-bapak itu mengangguk. Meninggalkan rumah mbah untuk pergi ke ladang.

'Lagi-lagi semua semakin buruk'

'Itu bukan salahmu'



937 words😼

gue ovt lagi sama rp. ga berani liat stream atau replay awokawok.

Voment onegaishimasu!

Karena menghindari ovt untuk diriku, akan ku buat kalian ovt mwehehehe

Ada yang nanya, dialog di akhir itu siapa

Coba tebak, yang bener bakal ku spill di ending ntar

Endingnya aja gatau awokawok

Dah see you, I lagi di sekumlah awokawok

How? | MagilWhere stories live. Discover now