🪶 12. Crazy Time

261 38 44
                                    

Sooyoung menekan tombol bel kamar hotel di hadapannya dengan gelisah

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Sooyoung menekan tombol bel kamar hotel di hadapannya dengan gelisah. Matanya terus melirik antara ponsel yang dipegangnya dengan pintu yang tidak kunjung dibuka. Meskipun ia mencoba untuk tenang, tapi tetap saja perasaan tidak nyaman mengganggunya setiap waktu.

Wanita itu hendak menekan bel kamar lagi, tapi seseorang yang membuatnya khawatir muncul dari sana sebelum ia melakukannya. Orang itu mengenakan camisole long dress setengah betis dengan jubah silk yang menutupi area lengan, sambil menatap Sooyoung dengan kernyitan dahi.

“Sooyoung-a~”

“Ya! Lim Yoona!” Sooyoung berteriak kesal lalu masuk ke kamar hotel itu tanpa meminta izin lebih dulu dari sahabatnya.

Orang itu yang tak lain adalah Yoona menutup pintu kamar hotel dan mengikuti Sooyoung ke dalam. Ia melihat sahabatnya itu bersungut-sungut kesal sambil melemparkan tasnya ke sofa yang ada di dekat ranjang.

“Kau menghilang selama 3 hari ini!” Sooyoung berteriak lagi sambil menatap Yoona yang ada di hadapannya. 

Bagaimana Sooyoung tidak bereaksi seperti itu? 3 hari terakhir ia kehilangan kontak Yoona. Sooyoung pikir sahabatnya itu sedang sibuk dan tidak bisa dihubungi. Tapi ternyata, Junho juga tidak bisa menghubungi istrinya itu dan sempat menanyakan keberadaannya kepada Sooyoung.

Tau bahwa ada yang tidak beres, wanita itu mulai mencari Yoona dan kemungkinan tempat persembunyiannya. Dan disinilah sekarang, tebakannya benar bahwa Yoona pergi ke Busan tanpa memberitahu orang sekitarnya.

“Aku hanya mengambil cuti kerja.” Yoona berujar santai. Ia berjalan ke pantry dan mengambil cangkir kaca. “Teh atau kopi?”

Sooyoung menghela napas dengan lelah. Ia tidak ingin minum atau sejenisnya. Rasa khawatirnya jauh lebih besar dibanding apapun itu. Dan bisa-bisanya Yoona bersikap santai dan seolah tidak terjadi apapun?

“Junho Oppa mencarimu.”

Kalimat itu sukses membuat Yoona terdiam. Ia hendak menuangkan air panas ke cangkir teh, tapi urung dilakukan.

“Kalian ada masalah?” Sooyoung mendekati Yoona dan duduk di kursi pantry.

Yoona menggeleng dan tersenyum tipis. “Tidak. Kami baik-baik saja.”

“Bohong.” Sooyoung menjawab singkat penuh penekanan. “Kau tidak mungkin pergi jauh seperti ini kalau tidak ada masalah apapun.”

Yoona tidak menjawab kalimat terakhir itu. Ia kembali menuangkan air panas ke dua cangkir yang ada di hadapannya. Kemudian menyodorkan salah satunya ke arah Sooyoung.

“Kenapa kau berpikir seperti itu? Selama menikah, aku tidak pernah menjauh atau menghilang lagi.” Yoona mengedikkan bahunya acuh.

“Iya, tapi kelakuanmu sekarang persis 6 tahun lalu, Yoona-ya.” Sooyoung kembali menghela napas dengan panjang. “Untung aku masih mengingat tempat ini. Kau pernah menghilang juga selama 2 minggu disini.”

DILUTED HORIZONS [ON GOING]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora