🪶 03. Happy Family

199 33 36
                                    

Perayaan natal di Korea Selatan telah berakhir sejak beberapa malam sebelumnya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Perayaan natal di Korea Selatan telah berakhir sejak beberapa malam sebelumnya. Kini masyarakat mulai mempersiapkan diri untuk malam tahun baru. Mereka mengunjungi beberapa tempat ikonik di Seoul, seperti Namsan Tower, Gangnam District, Seoul City Hall Plaza, Dongdaemun Design Plaza, dan lokasi terkenal lainnya. Apalagi cuaca menjelang malam tahun baru cukup cerah dibanding saat malam natal kemarin, jadi bisa dipastikan tempat-tempat tersebut akan ramai oleh wisatawan domestik dan mancanegara.

Meski kebanyakan orang beramai-ramai memenuhi lokasi ikonik di Seoul, namun berbeda halnya dengan Yoona saat ini. Ia justru berkutat di dapur apartemennya untuk membuat beberapa kue manis dan legit khas Korea. Ia baru pulang tadi pagi dari pekerjaannya dan langsung membuat kue-kue manis itu untuk dibawa ke rumah sang mertua yang berlokasi di kawasan Dongdaemun.

Sebenarnya ini sudah menjadi rutinitas Yoona sejak ia menikahi Junho 5 tahun lalu. Wanita itu akan menghabiskan waktu bersama keluarga besar suaminya setiap momen penting, termasuk saat tahun baru masehi seperti ini. Ia juga sengaja bekerja hingga pagi agar hari ini dan besok memiliki waktu luang lebih banyak. Tak hanya itu, Yoona juga tidak pernah mengunjungi rumah mertuanya tanpa membawa apapun. Ia tahu bahwa ibu mertuanya cukup menyukai kue dasik, yakgwa dan songpyeon khas Korea. Itulah kenapa ia membuatnya sekarang.

“Nyonya, ada yang bisa saya bantu?” Bibi Kim, seorang pengasuh Jena datang menghampiri Yoona yang sedang menata kue di kotak masing-masing.

Yoona menoleh dan tersenyum tipis. “Tidak perlu, Ahjumma. Sebentar lagi selesai.”

Wanita paruh baya itu menatap Yoona yang tampak gesit mengatur satu kotak dengan kotak lainnya secara rapi. Ia ingin membantu majikannya itu, tapi sepertinya Yoona tidak ingin dibantu sama sekali.

“Ahjumma, aku juga sudah membuat beberapa kotak untuk kau bawa.” Yoona menunjuk kotak yang sudah disusun.

“Terima kasih, Nyonya. Anda tidak perlu serepot itu.” Bibi Kim merasa tidak enak hati. Pasalnya Yoona termasuk majikan yang sangat memahami kondisi pekerjanya. Begitupun Junho. Itulah kenapa Bibi Kim merasa betah menjadi pengasuh Jena sejak anak itu masih bayi.

Yoona tertawa kecil. “Tidak masalah, Ahjumma.”

Yoona hendak berjalan ke kamar mandi saat kepalanya tiba-tiba terasa pusing. Pandangannya pun terlihat buram dan langkahnya langsung terhenti seketika.

Bibi Kim yang melihat itu langsung menghampiri Yoona dan memegang lengannya dengan erat. “Anda baik-baik saja?” Ia bertanya panik sekaligus khawatir.

Yoona sempat memegang jemari Bibi Kim, tapi kemudian ia menggelengkan kepala. “Aku baik-baik saja.”

“Nyonya, Anda pasti belum istirahat dari kemarin pagi. Lebih baik Anda tidur terlebih dulu. Saya yang akan merapikan semuanya.” Bibi Kim membujuk Yoona agar mengikuti permintaannya.

Yoona menoleh pada jam dinding di dapur. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore dan ia harus segera pergi ke rumah mertua nya sebelum terjebak kemacetan. Ini dikarenakan ia tidak bisa berangkat dengan Junho. Pria itu ada jadwal operasi sampai malam dan tidak memungkinkan untuk mereka berangkat bersama.

DILUTED HORIZONS [ON GOING]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin