🪶 10. Remember Her

177 36 31
                                    

Jongsuk duduk di lantai yang berhadapan langsung dengan meja panjang saat dia baru saja mengambil secangkir kopi hangat di mesin vending yang ada di ujung ruangan

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Jongsuk duduk di lantai yang berhadapan langsung dengan meja panjang saat dia baru saja mengambil secangkir kopi hangat di mesin vending yang ada di ujung ruangan. Di sampingnya, Lee Sejoon yang merupakan bawahan Jongsuk di Korean Network News melakukan hal yang sama. Sementara di hadapan mereka ada Produser Kang, Eunha serta Seungwoo yang tengah menikmati hidangan yang disediakan.

Saat ini, kelimanya sedang mengunjungi Rumah Duka Mapo untuk memberikan penghormatan terakhir kepada korban kecelakaan beruntun di Seodaemun kemarin sore. Tentu dia adalah Lee Jena, putri semata wayang Yoona yang juga rekan kerja mereka di KNN. Beberapa menit lalu mereka baru saja selesai memberikan penghormatan di depan altar. Hanya saja mereka malah menemui anggota keluarga yang lain dibandingkan Yoona atau suaminya.

"Ternyata putrinya sangat mirip dengan Reporter Lim, ya." Sejoon berujar sambil menatap segelas kopinya yang mengepul panas. "Ini pertama kalinya aku melihat anaknya Reporter Lim. Meskipun hanya lewat foto."

"Aku jadi merasa bersalah." Eunha menggigit bibirnya menahan tangis. "Aku pernah memohon-mohon pada Reporter Lim untuk menggantikan penyiar kami yang kecelakaan. Padahal saat itu, beliau ingin cepat pulang karena putrinya berulang tahun."

Seungwoo langsung menatap Eunha dengan mata melebar. "Kau serius pernah meminta itu? Tega sekali!"

"Itu karena aku tidak tau bahwa putrinya Reporter Lim sedang berulang tahun." Eunha menghela napas pelan. "Produser Kang memberitahuku saat siaran itu sedang berlangsung."

Seungwoo hanya berdecak dan menggelengkan kepala. Kemudian ia menyesap tehnya yang sudah dingin.

"Ngomong-ngomong, dimana Reporter Lim dan suaminya ya?" Sejoon menatap ke empat orang yang ada disana. "Kita hanya melihat keluarga suaminya saja."

"Memangnya itu keluarga suaminya?" Eunha bertanya sedikit penasaran dengan pandangan tertuju pada beberapa orang yang sedang berdiri di dekat altar.

Sejoon mengangguk. "Produser Kang dan aku pernah mewawancarai Tuan Lee dan anak sulungnya. Mereka adalah ayah mertua dan kakak ipar Reporter Lim. Setauku mereka adalah Dokter Kardiolog dan bahkan Tuan Lee itu menjabat sebagai Direktur Medis di Seoul Daehan Hospital."

Produser Kang yang mendengar penjelasan Sejoon melemparkan tisu kering ke arah pria itu. "Kau terlalu banyak memberikan informasi orang lain."

Sejoon menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Aku kan hanya menjawab pertanyaan Eunha."

Jongsuk yang sedari tadi hanya fokus pada kopinya ikut melihat sekitar saat menyadari bahwa Yoona tidak ada disana. Tadi ia hanya bertemu sepasang suami istri yang kemungkinan besar adalah kakak ipar Yoona. Apalagi suasana di Rumah Duka juga semakin sepi saat hari menjelang malam. Hanya ada beberapa keluarga dan pelayat yang masih berdiam diri disana.

"Aku keluar dulu." Jongsuk beranjak berdiri, tanpa memberikan penjelasan apapun pada ke-empat rekannya. Ia keluar dari ruangan luas di Rumah Duka itu sambil membawa cangkir kertas bekas kopinya.

DILUTED HORIZONS [ON GOING]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant