Finally!!

4.1K 440 8
                                    

Hari yang ditunggu oleh anak anak tiba, mereka semua telah bersiap untuk pergi liburan. Hati mereka amat senang karena papi mereka tidak ikut kali ini jadi mereka bebas ingin melakukan apapun disana.

"Inget kalian jaga diri disana jangan kelepasan, Gin sama Key jadi penanggung jawab kalian semua jadi kalo mau apa apa minta sesuatu dan izin sama mereka, kalo ada sesuatu jangan bertindak gegabah dan minta pendapat yang lebih tua terlebih dahulu okey?"

"Okey pii" jawab mereka serentak

"Mami jaga diri dirumah yaa" ucap Souta pada maminya yang berada disamping Rion

"Iyaa tenang aja kalian seneng seneng disana hati hati juga milih makanan"

"Oke mii!!"

Kemudian mereka semua pergi dari rumah itu menggunakan 5 mobil pribadi milik Gin, Key, Krow, Riji, dan Elya.

Kini hanya tinggal Rion dan Caine saja di rumah itu, semuanya telah pergi untuk liburan kecuali kedua orang tua mereka. Rion menggenggam tangan Caine lalu mengajaknya masuk kedalam, ia menuntun Caine menuju ke arah sofa ruang tengah dan menyuruhnya duduk.

Caine hanya bisa menurut ia tak tahu apa yang akan Rion lakukan, wajahnya terlihat biasa saja dan tidak ada nafsu yang terlihat di wajah tampannya itu. Caine merasa sedikit lega karena Rion kali ini tidak akan melakukan 'itu' dengan nya, dirinya terus memperhatikan Rion yang berlalu lalang di dapur rumah itu.

"Lagi ngapain yon?"

"Nyari bahan"

"Mau di bantuin ga?"

"Engga ga usah kamu diem aja disitu biar aku yang buatin"

Dirinya begitu sibuk memilah milih bahan hingga ia tak menyadari bahwa kini Caine telah menghilang dari hadapannya, saat ia menyadari hal itu matanya melihat ke penjuru rumah untuk mencari keberadaan sang istri tapi ia tetap tidak bisa menemukannya.

Perasaan panik mulai menyelimuti hati Rion, ia takut istrinya akan kenapa napa pada saat itu ditambah sang istri sedang dalam kondisi yang kurang baik.

"Yon?" suara itu membuat hati Rion lega ia melihat Caine yang sedang membawa buku novel dari lantai atas

"Shit! Kukira kamu kemana.. Kenapa ga bilang kalo kamu tadi mau ke atas dulu?"

"Maaf... Aku tadi cuma mau ngambil buku novel doang buat dibaca karena aku ngerasa bosan juga"

"Engga engga kamu ga perlu minta maaf aku cuman khawatir kamu kenapa napa karena tiba tiba ngehilang dari hadapanku"

Rion dan Caine kini kembali ke ruang tengah, Caine kembali menduduki sofa dan Rion juga kembali dengan kegiatnnya tadi yaitu memilih bahan untuk dimasak. Walau dirinya tidak jago memasak tapi ia sudah belajar lebih dari sang ibu yang dulunya pernah mengajarkan dia untuk memasak steak ayam, bumbu dan cara ia memasak juga mengikuti resep yang telah di berikan oleh ibunya.

Sedikit ada rasa bingung karena ia mencari bawang merah dan wortel tidak ada didalam kulkas, dirinya terus mencari hingga ia akhirnya menyerah dan memanggil sang istri untuk membantunya.

"Caine sayang~ bantuin bentar.." pinta suaminya itu dengan nada manja

"Kenapa?"

"Wortel sama bawang merah dimana?"

"Emang ga ada di kulkas?"

"Engga"

"Kayanya habis, aku beli dulu disupermarket"

"Aku temenin, ga ada penolakan ingat!?"

Caine hanya pasrah mendengar ucapan itu, dirinya pergi mengganti baju dan bersiap untuk pergi dengan Rion ke supermarket.

"Kenapa make celana pendek gitu?"

"Lagi pingin aja"

Mereka pun berangkat menaiki mobil sedan berwarna hitam milik Rion, Rion menancap gas menuju supermarket terdekat. Didalam mobil itu hanya terasa suasana hening, keduanya sibuk dengan kegiatannya masing masing, Caine sibuk dengan ponsel miliknya sedangkan Rion sibuk menyetir dan memeperhatikan jalanan.

Hingga akhirnya Rion memecahkan keheningan itu dengan mencoba menggoda istrinya, tangan Rion mengelus paha Caine yang kala itu sedang memakai celana diatas lutut.

Merasa tangan Rion semakin naik ke area miliknya, ia segera menghentikan tangan nakal itu dan menurunkan celananya agar bisa menutupi paha itu

"Kenapa ditutup sayang?"

Caine hanya terdiam, bukan tanpa alasan ia diam tetapi karena dirinya merasa malu dan mukanya juga terlihat memerah. Melihat istrinya yang sedang memalingkan muka, Rion kembali mengelus paha itu dan kini ia mulai meremasnya perlahan.

*Plak

Satu pukulan kecil mendarat ditangan kiri Rion yang sedang mengelus paha Caine, pukulan itu berhasil membuat Rion berhenti melakukan hal nakal seperti itu.

"Jangan nakal!"

"Aku ngga nakal.. Kamu langsung mukul aku gitu aja euhmm~" ucap Rion dengan manja

Tak lama setelah Rion dan Caine bercanda, mereka tiba di supermarket yang telah dituju untuk membeli beberapa bahan untuk mengisi kulkas rumah mereka.

Di saat mereka sedang mencari bahan untuk dibeli, Rion melihat seorang laki laki asing sedang memperhatikan Caine dari kejauhan. Wajahnya terlihat sedang memperharikan kaki Caine yang mulus dengan tatapan mesum, Rion yang menyadari hal itu segera menutupi bagian belakang tubuh Caine dengan dirinya.

"Sayang pilih bahannya cepetan dikit ya"

"Emang kenapa?"

"Udah cepet aja"

Caine segera menyelesaikan acara memilih bahan masakannya dan dibawa pergi oleh Rion menuju kasir untuk membayar bahan yang telah dipilih tadi.

Rioncaine [Sweet Family Romance]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang