❤️‍🩹

7K 721 30
                                    

Ketakutan hanya bisa dirasakan oleh Caine saat itu, ia tak berani melawan, dan mengatakan satu patah kata sekali pun. Akhirnya mereka berdua tiba didepan pintu kamar yang menjadi tujuan Rion, ia membuka pintu itu dan melempar Caine ke kasur dengan keras hingga membuat Caine merasa sakit.

"Akhh"

Rion membanting pintu itu dengan sangat keras hingga membuat suara yang kencang bisa terdengar sampai ke lantai bawah, semua anak anak panik dan saling bertatapan satu sama lain. Akhirnya mereka meminta anak BO untuk segera pulang dari rumah itu karena mereka ingin menyelesaikan permasalahan mami papinya terlebih dahulu.

-

"Kamu mau nyari masalah kaya gitu hmm?" tanya Rion dengan nada lembut, namun Caine tidak bisa menjawab pertanyaan itu karena tubuhnya yang terus gemetaran sedari tadi. Rion yang menyadari akan hal itu mendekati Caine yang berada diatas kasur, ia duduk tepat disebelah Caine dan mengelus rambut merah yang dimiliki istrinya itu.

"Sayang.. Kamu takut sama aku?.."

"..."

"Kalo kamu gasuka aku kaya gini, kamu jangan dekat dekat sama yang lain.. Aku ga suka"

Ucapan Rion semakin membuat tangisan yang sedari tadi ditahan oleh Caine menjadi pecah, perlahan lahan air mata mulai menetes sehingga Caine tidak dapat menahan tangisan itu lagi

"S-sayang kamu nangis?" pertanyaan yang jelas tidak perlu ditanya lagi

"R-riyonnn....." seperti ingin mengatakan sesuatu namun terhalang dengan tangisan

"Ma-afin aku.." ucap Caine dengan terbata bata dan sambil meneteskan air mata

Melihat istrinya yang sudah bercucuran air mata membuat Rion semakin merasa bersalah karena perlakuannya pada Caine yang cukup kasar, ia lalu memeluk Caine dan mencium ujung keningnya agar lebih tenang

"Maafin aku juga ya sayang.." ucap Rion yang berbisik di telinganya

Tangisan Caine pecah saat Rion mengatakan itu, ia menangis dengan cukup kencang hingga terdengar sampai ke lantai bawah. Hal itu membuat anak anak mereka salah paham terhadap kedua orang tuanya.

"WEH WEH MAMI NANGIS COK!!" Makoto panik karena mendengar tangisan mami nya yang begitu kuat, sementara Key berusaha menenangkan Mia yang sedari tadi menangis karena merasa bersalah telah membuat rencana yang seharusnya tidak dilakukan.

"Shut shut shut.. Udah tenangin diri kamu dulu ya sayang.. Aku udah salah karena ngasarin kamu tadi"

Rion memeluk Caine hingga tangisannya terhenti, bahkan pelukan hangat itu membuat Caine terlelap dipelukan Rion. Namun belum Rion melepas pelukan itu, anak anaknya datang menggedor pintu dengan kuat hingga membangunkan Caine yang sedang tertidur tadi.

*Dug

*Dug

*Dug

"PAPI!! JANGAN APA APAIN MAMII" teriak souta dari luar pintu bersama saudara saudaranya yang lain, namun tidak ada respon dari kamar tersebut. Akhirnya Gin dan Riji mencoba untuk mendobrak pintu kamar tersebut, tapi saat ingin didobrak pintu mendadak terbuka dan terlihat muka papi mereka yang terlihat kesal dengan sikap anak anaknya.

"Mami lagi tidur loh.. Kalian ganggu?"

"H-hah?!"

"Terus tadi yang nangis siapa pi?" tanya Mia

"Itu mami,emang kenapa?" jawab Rion

"Berarti papi ga ada mukul mami?" tanya Gin memastikan

"Engga, udah sana kalian balik biarin mami tidur sama papi"

Pintu ditutup begitu saja oleh Rion tanpa mengatakan sesuatu kepada anak anaknya tadi. Kemudian ia kembali mendatangi Caine yang terlihat kelelahan, ia memeluk Caine dan mengelus kepala istrinya yang sangat cantik. Elusan dari tangan pria berambut ungu itu berhasil membuat Caine tertidur pulas di pelukannya.

Rioncaine [Sweet Family Romance]Where stories live. Discover now