Sayangku..

6.6K 583 59
                                    

"PAPI!! MAMIIII!!!!!" teriak Souta yang sedari tadi mencari keberadaan mereka berdua.

"Souta! Jangan teriak, mami lagi sakit" ucap Makoto yang muak mendengar teriakan Souta terus menerus, dengan cepat Souta menjawab abangnya.

"Tapi mami ga ada dikamar!"

"APA?!" semua yang sedang berkumpul di ruang keluarga tersebut terkejut ketika mendengar Souta mengucapkan itu. Suara keributan terdengar hingga ke lantai atas tepatnya di balkon, Gin yang mendengar keributan itu segera menuruni tangga dan ingin pergi keluar untuk sementara.

Namun saat Gin baru saja turun dari tangga, ia di hampiri oleh adiknya Mia yang secara tiba tiba menanyakan banyak hal kepadanya, disusul dengan saudara yang lainnya mereka juga menanyakan banyak hal pada kakaknya yang sedang merasa pusing pada saat itu.

Karena merasa pusing, Gin tidak mau menjawab pertanyaan adiknya dan dia hanya pergi ke luar rumah menuju garasi. Adik adiknya heran karena tidak biasanya kakak mereka berperilaku seperti itu, ia akan care ketika semua adik adiknya merasa cemas.

❗⚠️🔞⚠️❗18+
Yang masih kecil jangan baca yaa

Sementara di kamar atas

Rion mengambil tangan kiri Caine dan meletakkan tangan halus itu di pipi sebalah kanannya, ia memejamkan mata lalu menidurkan kepalanya di atas tangan Caine.

"Kamu kenapa sih sayang??"

Caine hanya bisa terdiam karena rasa sakit yang begitu kuat masih ia rasakan, ketika ia mencoba untuk menjawab mulutnya terasa seperti di kunci lagi dan lagi alhasil dia hanya bisa terdiam sambil tangan kanannya memegang perut yang masih terasa sakit.

*chup~

Kecupan hangat mendarat di pipi kiri Caine, mukanya memerah dan terkejut ketika melihat Rion yang tiba tiba memberinya kecupan tersebut. Kini keduanya saling bertatapan, Rion menaiki kasur dan mendekatkan mukanya tepat didepan wajah Caine yang terlihat memerah, pandangan Rion berpindah dari mata menuju bibirnya Caine.

"Honey.. Let me fuck you for this time.."

Kemudian ia menerkam bibir Caine secara kasar, Caine berusaha memberontak tetapi badan Rion terlalu berat untuk di dorong. Caine hanya bisa pasrah mengikuti irama yang dilakukan oleh Rion terhadap dirinya, setelah 2 menit saling bercumbu Caine berusaha mendorong tubuh Rion sekuat tenaga karena ia kehabisan nafas untuk saat itu.

"Mphh.. Pwah.. Hahh.. Hah.." nafas Caine terdengar kelelahan, tetapi tidak dengan nafas Rion yang kedengarannya seperti semakin bersemangat.

Kemudian Rion memberikan sebuah tanda tepatnya di leher Caine, Caine berusaha untuk memberhentikan Rion tetapi ia tidak akan mendengarnya.

"J-jangan.."

"Loh?? Kenapa memangnya?"

"Anak anak... Nanti mereka ngeliat"

Seolah tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Caine, ia melanjutkan hal tersebut hingga tanda itu terlihat sangat jelas bahkan dari kejauhan. Tanpa memberi kesempatan bagi Caine untuk istirahat, Rion membuka pakaian yang Caine gunakan dan menghisap nipple nya dengan kasar.

"Sshh! A-ahh Ri-rion.."

"Very sweet.."  ungkap Rion pada Caine

Tak hanya itu yang ingin Rion lakukan dengan istrinya saat itu, ia mengambil sebuah kotak yang berisi beberapa bungkus... Yaa tau kan itu apa??

"Kamu tau ini sayang??" tanya Rion sambil memperlihatkan bungkusan itu pada Caine yang sedang terbaring lelah. Saat itu ia hanya bisa memperlihatkan mukanya yang sedikit takut akan rasa sakit yang nantinya diperbuat oleh Rion.

Dan benar saja kini ia melepas semua pakaian Caine dan menyisakan tubuh Caine tanpa sehelai benang sedikit pun. Rion kemudian melepaskan dasi yang ia kenakan dan mengikat tangan Caine menggunakan dasi tersebut, Caine hanya bisa pasrah karena tidak bisa bergerak akibat dasi itu mengikat kuat kedua tangannya.

Dengan tiba tiba Rion memasukkan dua jari kedalam Caine dan mencari sebuah titik yang ia inginkan.

"Mmphh" mendengar Caine yang tiba tiba mengucapkan itu, Rion semakin menggerakkan kedua jarinya agar melebar hingga Caine menjadi gila hanya karena kedua jari Rion.

"Ah.. R-rion.. Hahh stopp.." seperti yang di pinta Caine, ia menghentikan gerakan
Jarinya itu dan menariknya keluar. Nafas Caine kini terasa berat begitu juga dengan Rion, ia tersenyum puas tepat di depan wajah Caine yang memerah.

Saat ia ingin memasukkan kedalam tubuh Caine pintu kamar itu digedor dengan kuat oleh anak anaknya yang sangat ribut.

"PAPI!! MAMI LAGI SAKIT INGAT PII!!"

Ternyata anak anak mereka mengetahui apa yang sedari tadi mereka lakukan di dalam situ. Rion yang mendengar perkataan anaknya sontak melihat wajah Caine yang sudah terlihat lemas, ia segera melepas dasi yang ia gunakan untuk mengikat tangan Caine.

"Maaf maaf maaf maaf.." ucap Rion yang terus meminta maaf pada Caine.

"Hah.. Ha.. E-engga.. Gapapa.."

Setelah mengatakan itu Caine tiba tiba merasa pusing dan kehilangan kesadarannya.

---

Kali ini author udah kehabisan ide jadi up 1 cp dulu yaa.. I'm so sorry udah buat kalian nunggu lama

Thanks buat yang udah baca dari awal sampe co ini!! 💕💕

---

Rioncaine [Sweet Family Romance]Where stories live. Discover now