25 || Tetaplah hidup

ابدأ من البداية
                                    

"Terlalu bahaya, Jimin." Aeri berkata begitu karena khawatir dengan Jimin. Bagaimana kalau didalam sana tiba-tiba penyakit anak itu kambuh. Bisa berabe.

Perasaan cemas sudah menjalar disekitar tubuh Jimin. Sungguh dirinya begitu takut terjadi apa-apa dengan Taehyung ataupun Jungwoo didalam sana. Memang bukan dirinya yang memaksa mereka untuk ikut dengan kasus itu, tapi mereka bisa terjebak begini karena permasalahan Jimin.

Andai saja dia tidak begitu keras kepala, mungkin saja semua ini tidak akan diperpanjang seperti ini. Dia dan teman-temannya tidak akan melalui masa genting seperti ini dan sangat membahayakan. Jimin tak mau sampai ada yang terluka hanya karena kasus ini.

Aeri menggenggam tangan dingin Jimin lalu tersenyum hangat, "Jangan takut. Kita ada disini untuk membantu. Mereka berdua akan baik-baik saja." Ujar gadis itu dengan lembut.

"Aku takut, Aeri. Hanya karena kasus yang tidak jelas ini kalian semua akan terluka. Ini salah ku, seharusnya aku tak perlu melibatkan kalian."

"Apa yang kau katakan? Kita senang membantumu. Aku jadi tau banyak hal baru, dan lebih mencoba untuk berani. " timpal Jiwoo berusaha meyakinkan Jimin.

"Tenang lah, ini bukan salah mu. Memang sudah sebaiknya kita mengungkap kejahatan. Aku bahkan senang, aku jadi tau kejahatan ayahku lagi."

Aeri menatap Jimin untuk meyakinkan pemuda itu. Kalau ini bukan salahnya, dan mereka ada untuk Jimin. Mereka tidak akan menyerah untuk mengungkapkan hal yang Jimin ingin ketahui.

Pemuda itu mengangguk penuh keyakinan. Semua kata-kata dari sahabatnya membuat semangatnya kembali membara. Setidaknya dihidupnya yang tak lama lagi, dia bisa melakukan hal yang baru. Setidaknya dia harus tau kebenaran yang ada sebelum dia harus pulang ke Tuhan.

***

Setelah cukup lama mengatur strategi akhirnya mereka berempat bisa masuk kedalam gubuk tersebut. NamJoon berhasil mengelabui para pengawal itu dengan mudah, hanya dengan berbohong bahwa ayahnya memanggil mereka, semua sudah pergi begitu saja. Kalau kata NamJoon mereka itu hanya besar dibadan saja, kalau otak mereka bukan apa-apa.

Mereka berjalan perlahan kedalam gubuk tersebut, ternyata didalam sana sangat minim penerangan, hanya ada satu sumber cahaya di salah satu ruangan yang tak jauh dari sana.

"Mungkin disana mereka disekap." Ucap Jimin menunjuk ruangan itu.

Mereka semua berjalan kesana. Ruangan dengan pintu coklat tua itu langsung ingin dibuka oleh Jimin, tapi ternyata ruangannya terkunci.

"Biar aku yang dobrak." Ucap NamJoon langsung mendekat kearah pintu.

Brak!

Brak!

Brak!

Dengan tiga tendangan pintu itu berhasil terbuka. Didalam sana terlihat Jungwoo dan Taehyung yang akhirnya tersenyum bahagia melihat kedatangan mereka berempat.

"Syukurlah kalian segera datang."

Sungguh Taehyung merasa sangat lega. Akhirnya dia bisa pergi dari ruangan sesak dan berdebu ini. Sungguh dia tidak betah berada ditempat seperti ini.

Ending [Vmin] ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن