15. Payung Teduh Yang Sendu

45 2 0
                                    

"Kesempurnaan hanya milik mereka yang pandai menyembunyikan luka dan dukanya"  By sea---

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

"Kesempurnaan hanya milik mereka yang pandai menyembunyikan luka dan dukanya"  By sea
---

(Bab 15. Perfect is illusion)

.....

Jember, 2018
Tiga hari setelah PKKMB selesai.

Inaya memasuki gerbang kampus, suasana pagi ini begitu ramai, euforia kebahagiaan menjadi mahasiswa baru sangat terasa.

"Wahhh..." Gumam Anuri berdecak kagum menghentikan langkahnya di depan pintu gerbang kampus, membuat Inaya dan Natalia juga ikut berhenti.

"Gue tau kalau Kak Adhil tampan, tapi setelah melihat ini, gue semakin yakin dia gak cuma modal tampan tapi juga pintar" ucap Anuri tanpa mengalihkan pandangan pada banner besar di hadapannya.

"Ngelihat wajah kak Adhil di banner aja rasanya jantung gue berdebar kencang banget, apalagi pacar Kak Adhil yang bisa ngeliat dia secara dekat setiap saat, ngebayangin hal itu gue jadi iri" Inaya mengerutkan keningnya tidak senang mendengar ucapan Natalia di sampingnya.

"Ayo masuk, kita bisa telat" ajak Inaya kepada ke-dua temennya.

Anuri melihat jam tangannya sekilas lalu bergumam singkat "bentar Nay, 5 menit lagi, ya" sambil mengambil handphone untuk memfoto banner di hadapannya.

Membuat Inaya mau tidak mau ikut menatap banner di hadapannya itu. Terlihat foto Adhil dengan baju batik dan celana kain hitam, dengan selempang bordir bertulis Mawapres (Mahasiswa berprestasi) 2018.

Lengkap dengan ucapan "Selamat telah meraih predikat sebagai Mahasiswa Berprestasi utama Jurusan Manajemen Agribisnis tahun 2018, serta meraih peringkat 1 Mawapres tingkat Nasional" dari pihak kampus.

"Jadi mawapres sulit, kan?"

"Iyalah, denger-denger persyaratan untuk ikut seleksi mawapres membutuhkan 10 prestasi. Entah itu tingkat lokal, nasional, regional maupun internasional"

"Serius?! Jadi, Kak Adhil udah punya prestasi sebanyak itu?"

"Gak usah heran, Kak Adhil kan emang terkenal aktif dalam semua kegiatan dan perlombaan di kampus. PKM dia tahun ini juga lolos dapat pendanaan, menang lomba IT, bulan kemarin aja sebelum banner ini di pasang juga ada banner ucapan selamat atas kemenangan dia dan tim dalam lomba internasional di China"

"Gila, orang kayak dia waktu istirahatnya kapan ya?"

Inaya mendengarkan percakapan dua orang mahasiswa di belakangnya, dan tanpa sadar ia mengembuskan nafas panjang. Rasanya Adhil semakin berada di luar jangkauan dirinya, entah harus dengan cara apa Inaya mendekati Adhil. Pria itu seakan memiliki dunia sendiri.

Namun, suara riuh yang tiba-tiba terdengar membuat Inaya membuyarkan lamunan, dan memutar tubuhnya. Ternyata, pria yang membuat kegaduhan di pagi ini terlihat keluar dari halaman kampus. Rasanya jantung Inaya berdetak lebih cepat.

Payung Teduh Yang Sendu || On going Onde as histórias ganham vida. Descobre agora