Chapter 13. Guy Crimson.

Mulai dari awal
                                    

Tawa mereka berdua keluar secara bersamaan, sebelum naga itu menatap ke arah Rouge dengan senyum tipis yang terlihat di moncong nya.

"Satu lagi, ini akan menjadi informasi yang sangat berharga bagimu."

"Hoo, apa itu?" Rouge sedikit menaikan alisnya.

"Di masa depan nanti, kau akan mendapatkan sekutu terbesar mu. Jadi jaga dia baik-baik."

"Dia? Siapa?"

"Kau akan mengetahui nya nanti. Jika kau dapat menariknya ke sisi mu, dia akan menjadi sekutu terbesar mu. Namun jika kau tidak bisa melakukannya, maka dia akan menjadi malapetaka bagi dirimu. Dia akan menjadi pedang bermata dua bagimu."

"Hohh, akan ada orang yang kuat lahir di masa depan?"

"Benar, jika kau tidak bisa menariknya ke sisi mu. Maka ... Lakukan yang terbaik untuk dunia ini."

Rouge bisa melihat, mata emas berkilau itu sedikit menunjukan kesedihan nya. Rouge bangun sedikit menepuk badannya beberapa kali.

"Aku mengerti, dengan cara ku sendiri. Aku akan melindungi dunia ini dari kehancuran seperti yang kau inginkan. Dan sosok menarik yang kau sebut sebelumnya, aku bebas melakukan apapun padanya. Kan, Veldanava?"

Naga itu sedikit tersenyum sambil menatap Rouge dalam diam.

...

Beberapa ribu tahun telah berlalu, Rouge di panggil ke dunia utama sebagai arc Demon. Tugasnya untuk menghancurkan kerajaan tetangga karena kedua kerajaan itu sedang saling berperang. Namun Rouge menghancurkan kedua kerajaan tersebut dengan tangannya. Menamai dirinya sendiri dengan sebutan Guy.

Bertemu dengan Mizari dan Rain yang telah dia bernama. Menahan amukan Milim yang karena sebuah negara bodoh telah membunuh naga kesayangan nya.

Lalu, cerita dari ketiga raja iblis itu pun di mulai.

Guy bertemu dengan pahlawan Rudra. Untuk pertama kalinya dia dapat bertarung dengan sangat serius. Rudra memberi kan Guy nama belakang tanpa sengaja hingga akhirnya mereka berdamai.

Tujuan mereka sama untuk melindungi dunia, namun jalan keduanya benar-benar bertolak belakang satu sama lain.

Untuk pertama kalinya setelah 10.000 tahun lebih, Guy berpikir kalau Rudra lah sosok yang di katakan oleh Veldanava. Sosok yang akan menjadi sekutu terbesar nya nanti saat kehancuran dunia ini akan datang.

Namun sepertinya pemikirannya salah besar, Rudra bukan lah orang yang di maksud sebagai sosok tersebut.

Hingga akhirnya ribuan tahun kembali terlewati.

"Rimuru Tempest?"

Dari wallpurgis saat itu, Clayman sempat bercekcok dengan Slime tersebut.

Rimuru Tempest, kemunculan nya di dua tahun lalu bersamaan dengan hilangnya Sang naga badai Veldora. Sosok Slime yang dapat menggetarkan dunia.

Dalam cerita Clayman, sosok tersebut membuat pertengkaran bodoh dengan negara manusia sehingga korban jiwa yang luar biasa banyak tak dapat di hindari. Monster yang dapat menjadi ancaman nyata serta aib bagi para demon lord saat ini jika para demon lord tidak bergerak.

Saat ketegangan mulai terjadi sampai dengan Milim dan Ramiris yang menolak mentah-mentah keputusan Clayman. Guy hanya menguap bosan dengan pertengkaran mereka.

Namun sesuatu membuatnya tertarik ketika Ruminas Valentine, Queen Of nightmare angkat bicara setelah pengikutnya membisikan sesuatu padanya.

"Aku baru mendapat kabar kalau Slime itu telah menghancurkan kerajaan Falmuth dalam satu malam."

Houu ... Itu adalah hal yang menarik perhatian Guy saat mendengar perkataan Ruminas. Ruminas menyimpan kristal ajaib di tengah-tengah meja bundar tersebut sehingga semua orang dapat melihatnya dengan jelas.

"Kau dengar Guy! Slime itu terlalu berbahaya untuk di biarkan berkeliaran dengan bebas. Kita harus segera mengambil tindakan atau nama kita sebagai raja iblis akan tercoreng." Clayman, berteriak dengan penuh martabat.

Slime yang terhubung dengan hilangnya Veldora, kebangkitan para monster, kehancuran Falmuth, Anomali yang aneh, membuat si Noir menjadi tertarik padanya.

Juga, perasaan nostalgia ini. Guy menyeringai kecil saat memandangi sosok Rimuru melewati kristal tersebut.

"Baiklah Clayman, aku menyetujui proposal mu untuk membunuh Slime itu."

"Apa!??" Yang berteriak pertama adalah Milim, dia menggebrak meja dengan sangat keras.

"Aku juga menolak!!" Di tolak kembali oleh Ramiris yang tiba berada di hadapan Guy.

"Bagaimana dengan kalian?" Guy menatap demon lord lain satu persatu. Para demon lord itu tidak terlalu mengenal Rimuru. Jadi mereka menyetujui proposal Clayman yang telah di setujui Guy untuk pertama kali. Sementara Leon yang tidak terlalu peduli di anggap setuju, serta Carrion yang sedikit ragu-ragu namun menyetujui keputusan Guy.

"Dengan begitu 8:2." Balas Guy menatap Milim, dan Ramiris silih bergantinya.

"AKU MENOLAK NYA!! AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMBIARKAN SIAPAPUN MENYENTUHNYA!!" 

Rambut Guy terhempas ke belakang dengan wajah nya yang datar saat energi yang besar keluar dari tubuh Milim, meskipun kepanikan terjadi di beberapa demon lord lain.

Guy memutar matanya dengan malas."Karena Clayman yang membuat proposal ini. Aku menunjuk Clayman sebagai perwakilan dari Demon Lord untuk membunuh Rimuru Tempest ini."

"Bagaimana pendapat kalian?" Meskipun perkataan Guy seolah fokus kepada semua orang yang ada di sana, namun matanya terfokus untuk menatap Milim yang masih menatap ganas Guy.

"Kau keberatan Milim?"

Milim berkedip beberapa kali tidak mengerti dengan tatapan Guy. Namun sesaat kemudian aura nya mulai di tarik kembali. Bergumam dengan 'oh seperti itu.'

Guy senang kebodohan Milim tidak menguasai dirinya sepenuhnya.

"Aku tidak keberatan sama sekali ... Tapi jika Milim ikut campur ... Itu akan menjadi masalah besar bagiku."

Guy melambai dengan tenang."Meskipun seperti ini, Milim adalah salah satu raja iblis tertua. Dia tidak akan menentang aturan yang telah di buat."

"Apa-apaan itu!!" Kini tersisa Ramiris yang telah kehilangan sekutu terbesarnya.

"Yang benar saja Milim!!" Ramiris berteriak tepat di hadapan Milim sebelum Berreta menarik tubuh tuannya kembali untuk duduk.

Dan akhirnya semua rencana seusai dengan yang di inginkan oleh Guy. Rimuru telah berhasil mengalahkan Clayman dengan kekuatan nya sendiri, serta kebangkitan nya Veldora juga yang telah dia rasakan.

Guy tengah duduk di kursi khusus untuk nya di wallpurgis kali ini. Menunggu para Demon Lord lain untuk datang.

Sosok yang tengah dia tunggu benar-benar datang sendirian. Rambut biru keperakannya dengan mata emas itu, sosok nya yang terlihat sangat tenang meskipun Guy di sini menatapnya.

Saat tatapan mereka saling bertemu, Guy tidak mengerti, namun ini terasa nostalgia baginya. Rimuru Tempest ya.

Namun hal yang paling mengejutkan baginya adalah.

Plak!!

Suara tamparan terdengar jelas di ruangan itu. Guy bersiul kecil ketika Rimuru tiba-tiba menampar Leon dengan sangat keras. Berhasil membuat Guy tertawa akan keberanian nya.

Bersambung.

Lost of Tempest.






























Lost Of TempestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang