Steven Liana, Seorang siswa badboy dan suka banget bully anak sekolah lainnya, hingga pada suatu hari ia mendapatkan karmanya karena membully seorang siswa yang ternyata adalah anak seorang mafia.
Dan yang paling gila nya adalah mereka mengingin ka...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
.
.
"Hemm ... Lo beneran mau nyebat di sini?" Tanya Mike tidak yakin.
"Ya beneran lahh! Lo gak liat apa gue udah buka rokoknya," jawab Steven kesal.
"Lo gak takut ketahuan apa? Apalagi katanya ada orang penting yang bakalan berkunjung ke sekolah," ujar Nike juga tak yakin.
"Nahh ... Itu tujuan gue, mumpung anggota OSIS dll lagi ngurusin tamu itu jadi mereka gak bakalan tau kalau kita lagi nyebat,"
"Iya juga sihh, okelah gak papa,"
Steven memberikan 2 buah batang rokok kepada Nike dan Mike, tanpa menunggu lama ia langsung saja membakar rokok itu dan mendekatkan ke mulutnya.
Sreeettt
"ANJING ... SIAPA SIIH LO! GANGGU AJA! LO TAHU GAK ... Ehh tuan Rive?" ucap Steven yang langsung menciut nyalinya.
Ke sialan Steven kembali lagi dan sekarang ia tak sengaja membentak dan mengumpat di hadapan seorang Rive Javendra, apakah sekarang ia akan di pecat dari pekerjaannya?
Nike dan Mike berdiri dari acara jongkok mereka dan menatap Rive dengan pandangan gugup kecuali Mike yang menatap Rive sinis sesekali ia mengucapkan kata yang lirih.
"Kenapa kamu merokok?" Tanya Rive datar sambil meremat rokok milik Steven tadi yang masih menyala.
"Tidak menjawab ya? Nike tolong jelasnya semuanya" ucap Rive sambil menatap ke arah Nike.
"K-kami ... H-hanya-"
"Gabut," potong Steven sambil menatap ke arah Rive.
"Kenapa harus merokok jika gabut? Kamu bisa melakukan hal lain selain ini,"
"Gak kepikiran," polos Steven.
Rive memijit kepalanya pusing, sungguh tingkah Steven ini di luar nalar sekali apalagi ngomongnya suka ngelantur gak jelas, dan sudah terbukti beberapa detik yang lalu.
"Nike, Mike cepat kalian pergi ke ruang OSIS di sana sudah ada hukuman yang menunggu kalian," perintah Rive.
"B-baik tuan,"
Nike langsung saja menarik tangan saudara kembarnya yang sedari tadi menatap Rive sinis, dan Rive sedari tadi sudah tahu kalau Mike sedang menatapnya dengan sinis.
Karena Mike adalah orang yang baik dan sayang kepada Steven jadinya ia tidak mempermasalahkannya, Mike itu orang yang pemberani dan cerdik pikir Rive.
"Sekarang Steven cepat pergi ke kantin, di sana sudah ada Kenzo yang sedang menunggumu,"
"Lahh saya juga gak di hukum?" Tanya Steven bingung.