Chapter 12. Kehangatan Kota.

Start from the beginning
                                    

Aku tidak tau. Tapi, aku akan berterimakasih nanti padanya dan meminta maaf juga karena telah bertindak kasar.

Kenapa kau begitu santai? Kau tidak memiliki hak untuk merasakan kebahagian.

Nafasku tiba-tiba tercekat, seolah sesuatu di dalam diriku telah di remas dengan sangat kuat. Aku tidak mengerti apa yang terjadi, namun perasaan ini benar-benar memuakkan.

Sesuatu, yang telah ku kubur dalam-dalam. Seolah ingin muncul kembali ke permukaan. Perasaan aneh yang sempat melanda diriku.

Kau ditakdirkan untuk hidup sendiri. Dalam kehampaan dan keputusasaan.

" ... "

Mungkin Veldora, yang merasakan keanehan dari diriku. Memanggilku berulang kali.

"Rimuru." Dia menepuk pundak ku dengan lembut, yang membuat ku terbangun kembali ke kenyataan.

Aku mencoba menarik nafas beberapa kali, meskipun aku tidak terlalu membutuhkan nya. Namun itu berhasil untuk membuat diriku sedikit lebih tenang.

"Kau tidak apa-apa?"

Aku menghela nafas dengan berat sebelum kembali menatap Veldora untuk menjawab nya." Ya ... Mungkin ... Hahhh .."

Apa-apaan tadi, aku samar-samar mendengar bisikan suara seseorang. Namun tidak jelas dia berbicara apa. Namun tetap saja, itu perasaan yang sangat menyebalkan.

"Lupakan itu, dia sudah ada di sini sedari tadi." Veldora menggoyangkan kepalanya ke arah depan.

Saat aku melihat ke depan, aku melihat sebuah gerbang yang melayang tak jauh dari tempat kami berada. Bersamaan dengan sosok maid yang tengah memandangi kami dengan wajah datar.

"Sejak kapan dia ada di sini?"

"Sejak kau mulai bengong. Dia sedang menunggu mu loh."

Aku tidak menyadari nya sama sekali, padahal aura yang dia keluarkan menyamai Diablo.

Tidak, yang lebih penting itu adalah ras nya, ternyata adalah iblis yang sama dengan Diablo.

Saat tatapan kami bertemu dia sedikit menundukkan kepalanya, menyapaku dengan formal sebelum terbang mendekat ke arah ku.

"Perkenalkan, nama saya Mizari. Bawahan dari raja iblis Guy Crimson-sana. Rimuru Tempest-sama, Guy-sama mengundang anda di acara wallpurgis yang akan di selenggarakan tiga hari lagi. Jadi mohon persiapkan diri sampai waktu dimana saya menjemput anda kembali."

"Wallpurgis?"

Benar juga, aku sempat mendengar sesuatu tentang perkumpulan raja iblis dari Ramiris sebelumnya. Apa karena aku telah mengalahkan Clayman, sehingga aku telah di nobatkan menjadi Raja iblis sekarang?

"Hoho, itu kedengaran menarik." Veldora sedikit menyeringai saat melipat kedua tangannya di depan dada.

"Karena pembahasan di wallpurgis kali ini terkait dengan diri anda. Saya anjurkan untuk tidak absen dalam acara ini."

Apakah itu ancaman? Atau dia hanya menyampaikan pesan nya saja.

"Kau berani mengancam teman ku?" Seringai Veldora membesar saat aura meledak melalui tubuhnya, jelas kalau Mizari terkejut dengan intimidasi tiba-tiba yang di keluarkan Veldora.

"Tenanglah Veldora, dia hanya pengantar pesan." Mencoba menahan Veldora. Aku kembali menatap Mizari.

"Aku mengerti, aku akan datang."

Mizari memberikan salam formal kembali kepadaku sebelum dia memasuki kembali gerbang.

"Kalau begitu permisi."

Aku hanya mengangguk sebagai balasan.

"Kau akan datang?"

Aku hanya mengangguk kecil sebagai balasan. Lagian, aku memiliki beberapa urusan dengan Ramiris. Juga, aku ingin bertemu dengan Milim. Aku tidak melihatnya akhir-akhir ini, dari apa yang di bilang Ramiris saat itu, Milim adalah salah satu dari demon lord yang menolak gagasan dari Clayman. Lalu kenapa dia tidak pernah mengunjungi ku lagi?

"Kalau begitu aku akan ikut."

"Tidak, aku akan pergi sendirian."

"APAAA!?"

"Jika sesuatu terjadi kepadaku, aku tinggal memanggil mu. Itu cukup mudah."

"Begitu, itu juga bagus. Kau bisa mengandalkan ku!" Veldora memberikan jempolnya nya padaku. Yang ku balas dengan anggukan kecil.

Bersambung.

Lost of Tempest

Lost Of TempestWhere stories live. Discover now