BAB 13

581 16 0
                                    

INGAT FOLLOW DULU TRUS VOTE

🤝🤝🤝

Mengingat tadi pagi Jungkook menolak untuk sarapan, jadilah Yn membeli makanan dan minuman untuk lelaki itu begitu meeting bersama karyawan selesai. Yn tidak ingin karena Jungkook abai dengan perutnya, membuat lelaki itu sakit. Karena itulah dia punya inisiatif sendiri meskipun Jungkook tidak memintanya.

Begitu sampai di ruangan Jungkook, Yn tersenyum melihat lelaki itu tengah berbicara dengan Arman. Dia segera berjalan mendekat, membuat atensi Jungkook teralihkan padanya.

"Segitu dulu saja, Arman. Jangan lupa nanti kabari saya kalau kamu sudah mendapatkan bukti baru," ucap Jungkook mengakhiri pembicaraannya dengan Arman.

"Baik, Tuan. Kalau begitu saya permisi," pamit Arman.

Jungkook hanya mengangguk kecil. Arman pun segera beranjak dari duduknya. Saat melewati Yn, lelaki itu pun tersenyum sekilas lalu benar-benar keluar dari ruangan Jungkook.

Setelah memastikan Arman pergi, Yn pun mendekat pada Jungkook. Dia menyodorkan makanan yang tadi dibawanya ke hadapan lelaki itu.

"Ini makan siang untuk Anda, Tuan. Tadi di rumah, Anda belum sempat makan jadi saya inisiatif membawanya untuk Anda," ucap Yn langsung menjelaskan sebelum Jungkook mengajukan pertanyaan.

"Siapa yang memintamu membawakan semua ini? Bukankah saya tidak pernah memintanya?" tanya Jungkook dingin. Bahkan lelaki itu Kembali menggunakan kata ‘saya’ seperti awal-awal mereka bertemu.

Yn sampai melongo untuk beberapa saat-saat. Hari ini ternyata bukan saat di rumah saja Jungkook berbeda tapi di kantor juga. Padahal, Yn tidak merasa sudah melakukan kesalahan pada lelaki itu. Entah kenapa lelaki itu terlihat begitu marah padanya.

"Kenapa kamu diam saja? Bawa kembali makananmu ini karena saya tidak membutuhkannya sama sekali!" titah Jungkook tanpa perasaan.

"Ta-tapi, Tuan, Anda belum makan dari pagi. Bagaimana mungkin Anda menolak untuk makan? Saya bisa memaklumi kalau Anda tidak ingin menyentuh makanan yang saya buat, karena mungkin rasa masakan saya tidak enak. Tapi makanan yang saya bawa kali ini berasal dari restoran terkenal di Jakarta, Tuan. Dan saya juga memesan makanan kesukaan Anda," ucap Yn berusaha membujuk Jungkook. Dia membuka kotak makanan di depannya hingga wangi ramen yang dia pesan menguar memenuhi seluruh ruangan Jungkook.

Menurut Almira, ramen merupakan salah satu makanan kesukaan Jungkook. Lelaki itu jarang
sekali melewatkan memesan ramen kalau
mereka makan di restoran Jepang. Ya, karena sering menemani Almira makan di restoran Jepang, jadilah Jungkook juga menyukai makanan di sana.

"Aku tidak lapar!" dusta Jungkook tanpa sedikitpun melihat ramen yang dihidangkan Yn. Padahal saat ini dia sedang mati-matian menahan rasa laparnya. Dia tidak ingin Yn tahu kalau dia sedang menghindari wanita itu.

"Tapi, Tuan, Anda harus makan sesuatu. Ayolah, sedikit saja cicipi ramen ini. Saya janji kalau rasanya tidak sesuai dengan lidah Anda, Anda tidak perlu memakannya. Saya akan memesankan makanan lain." Yn terus membujuk. Dia benar-benar khawatir pada Jungkook. Kalau lelaki itu sampai sakit, dia juga yang nanti akan kena imbasnya dimarahi Almira.

"Saya sudah bilang kalau saya tidak mau, Yn! Kenapa kamu bandel sekali? Sana pergi dan urus pekerjaanmu! Jangan terus menggangguku seperti ini!" ketus Jungkook menatap kesal Yn.

[21+] STREETWALKER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang