BAB 7

1.1K 14 0
                                    

Kecupan kecil mendarat di bibir Jungkook. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Yn. Wanita itu tersenyum lebar kala melihat Jungkook diam saja. Akan tetapi saat akan kembali melakukan serangan yang kedua, Jungkook buru-buru menahan bibir wanita itu dengan tangannya.

"Jangan lancang, Yn! Kembali ke tempatmu!" bentak Jungkook menggeram kesal.

Yn memundurkan tubuhnya lalu kembali duduk di kursi dan menikmati mie miliknya tanpa rasa bersalah. Seolah, dia tidak melakukan apa pun yang membuat Jungkook pusing.

"Kamu benar-benar lancang, Yn! Berani sekali kamu mencium saya! Kamu ...."

"Bukannya Tuan yang minta dijilat? Saya cuman mencium loh barusan, bukan menjilat. Tuan marah karena mau Saya jilat?" tanya Yn tanpa rasa bersalah.

"Heh, kamu ...."

Jungkook mengusap wajah kasar. Bisa-bisanya dia kecolongan ciuman. Dan apa sekarang? Si tersangka malah bersikap masa bodoh dan menawarkan yang lebih pada Jungkook? Kurang ajar!

"Berani sekali kamu berbuat kurang ajar pada bosmu sendiri, Yn! Apa kamu tidak punya sopan santun? Bagaimana bisa kamu malah mencium saya, hah? Saya ini pria beristri, Yn! Kalau istri saya tahu bagaimana?" omel Jungkook dengan nafas memburu penuh emosi.

"Nyonya Almira tidak akan tahu kalau Tuan tidak memberitahunya. Lagipula kenapa Tuan malah menyalahkan saya? Bukankah barusan yang meminta untuk dicium itu Anda, ya? Kenapa sekarang saya yang salah?" tanya Yn pura-pura bego. Tentu saja itu dia lakukan agar Jungkook merasa serba salah dan tidak jadi marah padanya.

"Saya tidak meminta kamu mencium atau pun menjilat saya! Maksud saya menjilat itu, pura-pura baik di depan bos supaya dianggap karyawan teladan bukan menjilat beneran!" Jungkook menggeram kesal. Bisa-bisanya Yn begitu bodoh sampai salah menafsirkan maksud perkataannya.

"Oh, begitu ya maksudnya, Tuan. Hehehe ... saya enggak tahu. Saya pikir Tuan minta dijilat beneran. Ya sudah deh, yang barusan itu anggap saja kecelakaan. Lain kali Tuan langsung saja bicara yang jelas jangan sampai saya salah sangka lagi," ucap Yn nyengir memamerkan gigi putihnya.

Jungkook mendengus kesal. Dia tidak tahu kenapa Yn bisa mendadak menyebalkan. Padahal beberapa menit yang lalu dia masih memujji wanita itu tapi melihat kebodohannya sekarang, dia benar-benar merasa sudah salah memilih wanita itu menjadi sekretarisnya.

"Tuan kenapa diam saja? Apa Tuan masih marah sama saya? Atau justru merasa ciuman saya kurang? Mau nambah lagi?" tawar Yn mengedipkan mata genit pada Jungkook.

"Heh, jangan macam-macam kamu! Pergi dari sini!" Jungkook langsung mengusir Yn sembari mengibaskan tangannya.

"Loh, kok Tuan ngusir saya? Kan tadi Tuan sendiri yang mengizinkan saya di sini? Kenapa sekarang malah berubah pikiran?" Yn mengajukan protes. Dia tidak suka Jungkook malah mengusirnya begitu saja padahal tadi lelaki itu yang sudah mengizinkan dia di sana.

"Saya tidak peduli! Cepat kamu pergi dari sini!" Jungkook kembali mengusir gadis itu tanpa mau mendengarkan rengekannya lagi.

"Ta-tapi ...."

"Pergi, Yn! Atau kamu memang mau saya
memecatmu hah?"

"Eh, jangan! Baiklah saya keluar sekarang!" Yn mengalah dan segera membawa cup mie miliknya berjalan menjauh dari meja kerja Jungkook. "Tuan ini benar-benar plin-plan! Tadi katanya boleh makan di sini tapi sekarang malah mengusir tanpa perasaan," gerutunya sepanjang langkah.

Melihat Yn benar-benar pergi dari ruangannya, Jungkook menghela nafas lega, "astaga, bagaimana mungkin aku memiliki sekretaris tengil seperti itu? Ah, tidak! Dia bukan tengil tapi lancang! Sepertinya aku harus berbicara pada Almira agar wanita itu tidak lagi bekerja padaku. Bahaya kalau dia terus bersamaku. Bisa-bisa nanti dia berbuat sesuatu yang lebih lancang lagi dari ini," gumam Jungkook bergidik membayangkan kemungkinan apa saja yang bisa dilakukan Yn.

Namun kemudian, tanpa sadar Jungkook menyentuh bibirnya sendiri. Bibir yang barusan mendapatkan kecupan lembut dari Yn. Entah kenapa rasa manis bibir wanita itu masih saja terasa tertinggal di sana. Kalau saja bisa rasanya Jungkook benar-benar ingin ....

Ah, tidak! Sepertinya Jungkook mulai gila sekarang! Bagaimana bisa dia berpikiran aneh. Akan dikemanakan Almira kalau sampai dia nyeleweng ke lain hati. Benar-benar tidak masuk akall!

"Sepertinya aku harus benar-benar menyingkirkan wanita itu secepatnya. Bahaya kalau dia terus di sampingku. Otakku ini lama-lama terkontaminasi kelakuan absurdnya," desah Jungkook menghela nafas kasar.

Sementara Yn yang kini sudah di meja kerjanya hanya mengerucutkan bibir sembari mengaduk mie. Perutnya yang tadi keroncongan mendadak kenyang. Dia tidak bernafsu lagi untuk menghabiskan mie itu.

"Tuan Jungkook benar-benar keterlaluan! Lihat saja semakin kamu menolak, semakin aku akan bersemangat menaklukanmu! Cepat atau lambat kamu pasti akan jatuh ke dalam pesonaku, Tuan Jungkook!" gumam Yn mengeratkan giginya penuh kekesalan.

Suara notifikasi yang terdengar dari ponselnya, mengalihkan perhatian Yn. Dengan malas dia segera mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang mengirimkan pesan padanya.

Namun saat layar ponselnya menyala, Yn langsung menegakan tubuh. Nama si pengirim pesan yang tertera di layar ponselnya itu adalah Almira . Dia harus segera mencari tahu apa yang diinginkan wanita itu.

"Duh, apa jangan-jangan Tuan Jungkook mengadu ya, masalah barusan makanya Nyonya Almira menghubungiku? Tapi kalau benar begitu, bukankah harusnya dia senang karena aku berhasil selangkah lebih maju untuk menaklukan suaminya?" gumam Yn kebingungan.

Tak ingin menerka hal yang belum tentu, Yn lebih memilih membuka pesan dari wanita itu. Dia ingin tahu apa yang disampaikan Almira padanya.

[Yn, apa hari ini ada kemajuan antara kamu dan Jungkook?]

Pesan yang Almira kirim, sukses membuat senyum Yn lebar. Tadi dia sudah menduga yang tidak-tidak. Ternyata Almira hanya menanyakan perkembangan usahanya menggoda Jungkook saja bukan ingin mengatakan yang tidak-tidak.

Dengan penuh semangat Yn segera membalas pesan wanita itu untuk mengatakan apa saja yang sudah dia lakukan pada Jungkook barusan. Semoga saja Almira senang mengetahuinya.

[Saya sudah selangkah lebih maju, Nyonya. Bahkan barusan saya berhasil mencium bibir Tuan Jungkook]

Yn mengirimkan balasan pada Almira dengan senyum penuh rasa bangga. Tentu saja dia bangga karena baru dua hari, dia sudah bisa menaklukan sosok pangeran yang terkenal setia itu.

[Bagus! Saya senang mendengarnya. Saya harap ini awal yang bagus untukmu. Ingat, semakin cepat kamu menaklukan Jungkook, semakin cepat juga kamu akan mendapatkan semua harta dari saya]

[Anda tenang saja, Nyonya. Saya tidak pernah gagal. Saya akan membuat Tuan Jungkook bertekuk lutut di hadapan saya]

[Bagus! Saya menunggu kabar baik selanjutnyal]

Yn tersenyum simpul. Dia menyimpan ponselnya di atas meja lalu kembali melanjutkan menikmati mie yang sepertinya sudah dingin itu.

"Huft, karena terlalu bersemangat rasanya aku benar-benar lapar sekarang," gumam Yn terkikik sendiri.

Selangkah lagi! Ya tinggal selangkah lagi Yn akan bisa mendapatkan semua harta yang dijanjikan Almira padanya. Dia yakin bisa membuat Jungkook tidur dengannnya dalam waktu dekat. Ah, rasanya kemenangan itu benar-benar sudah di depan mata. Yn sudah tidak sabar menunggu saat-saat
kemenangannya tiba.

[21+] STREETWALKER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang