BAB 6

1.1K 17 0
                                    

Seharian ini Jungkook begitu sibuk. Jangankan menjalankan rencananya untuk memeriksa beberapa gudang, bahkan untuk makan siang pun dia tidak sempat.

Masalah yang Jungkook kira hanya masalah sepele rupanya begitu serius. Produk mie yang harusnya hari ini diekspor ke luar negeri malah ditahan pihak bea cukai karena ada yang melaporkan kalau mie yang diproduksi oleh perusahaan Jungkook mengandung zat yang berbahaya. Jadi, sampai pihak bea cukai benar-benar memastikan mie itu aman atau tidak, mereka akan tetap menahan semuanya.

Jungkook beberapa kali bernegosiasi dengan pihak bea cukai karena jelas ini bukan pertama kalinya perusahaan Jungkook mengekspor barang. Bahkan sejak awal pun, Jungkook sudah memberikan bukti kalau mie yang diproduksi perusahaannya sangat-sangat aman.

Akan tetapi lagi-lagi pihak bea cukai tetap tidak mau menggubris Jungkook. Mereka bersikukuh akan tetap memeriksa terlebih dahulu mie itu sebelum mengizinkannya keluar dari tanah air.

Ini benar-benar masalah yang serius untuk perusahaan Jungkook. Seluruh produknya tidak akan bisa diekspor untuk beberapa waktu. Kerugian yang akan perusahaan Jungkook tanggung pun pastinya tidak akan sedikit. Hanya saja dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan pemerintah karena memang masalah ini benar-benar sensitif.

Saat ini, Jungkook hanya bisa menyelidiki siapa penyebar gosip tidak benar itu. Dia ingin tahu siapa orang yang berani menodai nama perusahaannya. Selain mencari pelaku penyebar berita hoax itu, dia juga akan mengawasi kinerja karyawannya. Dia takut kalau Ternyata kejadian ini terjadi akibat ulah para karyawannya yang lalai. Dia tidak akan mentolelir siapa pun yang menimbulkan kerugian untuk perusahaannya.

Bisa saja kan, ada karyawannya yang sengaja memasukan zat berbahaya ke dalam mie yang dia produksi untuk menjatuhkan produknya. Tidak ada yang tahu hati manusia. Yang dianggap baik bisa saja sebenarnya seorang penyusup yang diperintah oleh saingan Jungkook.

"Tuan," panggil Yn mengalihkan perhatian Jungkook yang sedang fokus dengan laptop-nya.

Jungkook mendongak dengan mata memicing. Gurat lelah jelas terlihat di wajah tampannya. Karena terlalu fokus dengan laptop-nya, Jungkook sampai tidak mendengar kedatangan Yn. Tahu-tahu wanita itu sudah ada di depannya.

"Ada apa?" tanya Jungkook.

"Ini saya bawakan makanan untuk Anda. Anda belum makan, kan?" Yn segera menyodorkan makanan yang dibawanya ke hadapan Jungkook.

Jungkook memicing melihat makanan yang
dibawakan Yn. Dia bingung karena merasa tidak memesan makanan pada wanita itu.

"Kenapa kamu membawakan saya makanan? Saya tidak memesan makanan," ucap Jungkook kebingungan.

"Apa saya harus selalu menunggu Anda mengeluarkan perintah dulu baru bertindak, Tuan? Saya rasa untuk hal seperti ini tidak ada salahnya kalau punya inisiatif sendiri. Lagipula, kalau saya membiarkan Anda kelaparan sama saja saya menelantarkan Anda. Kalau Anda sampai sakit bagaimana? Perusahaan ini tidak akan berjalan baik tanpa Anda, Tuan," tutur Yn menjelaskan.

Jungkook tertegun sejenak. Dia cukup senang mendengar Yn yang punya inisiatif tanpa dia minta. Jujur saja dia suka dengan apa yang wanita itu lakukan.

"Ayo dimakan dulu, Tuan, jangan terus melamun'" titah Yn heran melihat Jungkook diam saja.

"Saya masih banyak kerjaan. Nanti saja saya makan," sahut Jungkook kembali fokus pada laptop di depannya.

"Hey, mana bisa seperti itu! Tuan harus makan sekarang tanpa tapi!" tegas Yn.

"Kamu berani memerintah saya?" Jungkook menatap tak suka pada Yn yang sudah berani memaksanya.

"Tentu saja saya berani! Sudah saya katakan kalau Tuan sampai sakit perusahaan ini tidak akan bisa berjalan dengan baik, Tuan. Jadi saya harus memastikan Anda makan supaya Anda tidak sakit," sahut Yn tak sedikitpun menunjukan raut takut melihat Jungkook sudah memang raut wajah tak bersahabat.

[21+] STREETWALKER Where stories live. Discover now