14 - Kissmark? You Slept With Him

Mulai dari awal
                                    

"Dimana dia? Hm, kamar mandi?" gumam yoochun sendiri sambil melangkah cepat ke ruang tamu pribadi - yang mengarah ke kamar dan kamar mandi - yang dilihatnya gelap, mungkin pelayan lupa menghidupkan lampu di ruangan itu.

Langkah Yoochun berhenti di ambang pintu yang baru digesernya pelan. Pandangan matanya langsung jatuh pada sosok Junsu yang sepertinya tertidur di sofa santai. Dengan kasar pria berusia 30-an itu mengusap wajahnya. Mungkin dia hanya terlalu lelah jadi melarang siapapun masuk, batin Yoochun sembari mengutuk dirinya yang mungkin sudah berpikir terlalu jauh hanya karena kedua pengawal tadi mencegahnya masuk.

Walau mungkin sedang menipu dirinya sendiri, Yoochun juga berusaha mengubur semua ingatannya akan foto Junsu yang berciuman dengan Ok Taecyeon. Mungkin semua itu hanya...

Ya pasti hanya karena Junsu sedang bosan dan ingin membuatnya cemburu. Semua situasi itu pasti terjadi karena Yoochun terlalu sibuk dan kurang memperhatikannya akhir-akhir ini.

"Dari mana saja kau? Kenapa tidak membalas pesanku? Masih marah?" serunya pelan seraya mengambil duduk di ujung sofa yang bisa menampung beberapa orang dewasa. "Apa itu..." Dari jubah mandi Junsu yang sedikit tersikap dan memperlihatkan paha bagian dalam bungsu Kim itu, Yoochun bisa melihat jelas ada bekas kissmark yang tampak masih baru.

Tanpa sadar rahang Yoochun mengetat dan matanya berkilau marah. Emosi yang berusaha keras ditepisnya tadi seketika memenuhi dirinya dan semua alasan yang dipikirkannya tadi menguap bagaikan asap. Dari letak kissmark itu, dia bisa menebak selama berkunjung ke Seoul, Junsu bersama seseorang dan sudah pasti itu bukan wanita.

Seorang pria, Ok Taecyeon si bajingan sialan, yakinnya seraya mengulurkan tangannya untuk menepuk pelan pipi junsu, membangunkannya. semarah apapun dia sudah berjanji pada pewaris Kim untuk tidak pernah menyakiti sosok eksentrik yang membuatnya jatuh cinta ini.

"Junsu, bangun!" desisnya dengan kemarahan tertahan. "Kita harus bicara!" Hanya membayangkan sosok yang dicintainya ini mungkin sudah tidur dengan pria lain, Yoochun merasa dia ingin membunuh seseorang.

Suara datar yang terdemgar menahan marah. Tentu saja Junsu mengenalinya. Pengawal yang ditugaskan kembarannya sudah gagal menjalankan perintahnya. "Euhh...Aku masih ngantuk..." Tanpa membuka matanya Junsu menepis tangan yang sesaat tadi menepuk pelan pipinya. Dia baru tiba beberapa jam lalu dan yang sekarang diinginkannya hanya tidur tanpa gangguan. Bukan malah berdebat hanya karena masalah yang sama dan sudah jelas solusinya.

"Pergilah!" usirnya dengan suara parau seraya menggeliat dan berbalik untuk mencari posisi yang nyaman.

"Kita harus bicara! Siapa bajingan yang mengukir kissmark itu?"

Rahang Yoochun mengetat. Api seperti membakar habis semua kesabarannya. Egonya sebagai pria tidak bisa menerima sikap Junsu yang jelas-jelas menolak sentuhannya, "Kim Junsu! Bangun dan jawab aku! Sekarang juga!" bentaknya kasar tanpa peduli ada yang mendengarnya karena yang dibutuhkan Yoochun saat ini hanya kejujuran Junsu.

"Kekasihku," sahut Junsu datar masih dengan mata terpejam.

Sepertinya ini tidak akan berhasil tanpa adu mulut, gerutunya dalam hati meski memang sudah bersiap dengan situasi yang dibencinya ini. "Sudah kujawab 'kan? Sekarang, tolong biarkan aku tidur. Jangan ganggu!" herdiknya tajam sambil mengibaskan tangannya sebelum pura-pura menguap lebar.

Kekasih? Aku tidak salah dengar 'kan? Junsu bilang kekasih? Jadi aku ini apa baginya?

Amarah yang sedang membakar hati Yoochun mendorongnya melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukannya. Dengan kasar ditariknya tangan Junsu hingga sosok egois itu terduduk tegak sebelum meremas kuat bahu indah yang ternyata juga dihiasi beberapa kissmark. Untuk sedetik tangan Yoochun membeku dibahu ramping itu sedangkan matanya mulai menelusuri tubuh ramping Junsu yang hanya berbalut kimono mandi pendek.

The BREAK UP ( spin off SYLY )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang