20|| Sekilas masa lalu

87 8 0
                                    


***

  Taehyung sejak tadi sudah berjalan cukup jauh di Koridor rumah sakit tapi tak kunjung menemukan ruangan Jimin. Ini juga salahnya, mengapa tidak bertanya terlebih dahulu sebelum masuk mencari ruangan, tapi sekarang dia sudah sangat jauh, dirinya bahkan begitu malas untuk kembali dan bertanya.

Kaki pemuda itu rasanya sudah sangat lelah berjalan jadinya memilih untuk duduk terlebih dahulu di salah satu kursi yang ada disana.

"Itu Aeri, kan?" Pandangannya tertuju pada gadis yang sedang berjalan menujunya.

Sebenarnya Taehyung tak ingin dilihat dirumah sakit apalagi kalau tau bahwa pemuda itu ingin menjenguk Jimin. Tapi sungguh dia sudah lelah berjalan, usahanya akan sia-sia juga apabila tidak bertanya.

"Aeri!"

Gadis yang tidak jauh dari pemuda itu mengernyitkan dahi. Dia tidak salah lihat, pemuda yang melambai disana adalah Taehyung.

"Apa yang Taehyung lakukan disini?" Segera dia berjalan menuju pemuda itu.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Taehyung menggaruk lehernya dengan kikuk, "Menjenguk Jimin." Oh Tuhan, pasti gadis itu sebentar lagi akan mengejeknya.

Benar pikir Taehyung, gadis itu langsung tergelak saat mendengar Jawabannya, "Angin apa yang membuatmu ingin menjenguk Jimin, tuan Taehyung?"

Pemuda itu berdecak sebal, "Cerewet. Dimana ruangan Jimin, sejak tadi kaki ku rasanya mati rasa karena berjalan mencari ruangannya."

Aeri menggeleng kecil, "Kau bodoh? Begitu banyak suster disini kenapa tidak tanya kepada salah satunya?"

"Cerewet. Cepat tunjukkan!"

"Yasudah ikut aku." Gadis itu kemudian berjalan terlebih dahulu, lalu Taehyung mulai mengekori Aeri dari belakang.

Tak lama berjalan Aeri sudah berhenti disalah satu ruangan yang ada disana. Ternyata ruangannya tak begitu jauh, hanya berjarak beberapa ruangan saja dari tempat Taehyung duduk tadi.

"Disini ruangannya. Kau masuk saja dulu, aku ingin membeli makanan dulu."

Baru ingin pergi tangan gadis itu lebih dulu ditarik oleh Taehyung,"Aku malu." Ucap Taehyung dengan muka memelas.

"Astaga.. Untuk apa malu didalam hanya ada saudara mu."

Aeri melepas paksa tangannya dari kepalan tangan pemuda itu. Dia menatap Taehyung yang masih berdiri di ruang rawat dengan tatapan berharap sekilas setelahnya langsung pergi dengan gelengan kepala kecil.

Pemuda itu mengacak rambutnya prustasi. Tunggu, sejak kapan dia merasa begitu gugup bertemu Jimin?. Bahkan, sekarang tangannya sangat berkeringat.

Dengan menarik nafas panjang, dirinya memegang gang pintu itu lalu menariknya kebawah dengan perlahan. Secara perlahan pintu mulai terbuka. Taehyung yang masuk kedalam ruangan langsung membuat Jimin mengalihkan arah pandangannya kearahnya.

"Taehyung?"

Pemuda itu rasanya begitu gugup. Dirinya meremas tangannya yang berkeringat. Dia bahkan tidak tau ingin mengatakan apa kepada Jimin, sudah seperti saat di suruh  berpidato di depan umum, Taehyung kehilangan kata-kata.

Ending [Vmin] ✔Where stories live. Discover now