20|| Sekilas masa lalu

Start from the beginning
                                    

Ini pertama kalinya Taehyung merasa begitu kaki dengan Jimin.

"Hei, bagaimana keadaan mu?"

Jimin menjawab dengan ragu, "Baik-baik saja." Rasanya entah kenapa mereka berdua sangat asing.

Taehyung masih saja berdiri diambang pintu dengan meremas ujung jaketnya. Dia sudah seperti menjenguk presiden rasanya. Entahlah, dirinya merasa malu.

"Taehyung?"

"Ya?"

"Sini duduk, kenapa berdiri disana."

"Oh-oh, iya aku akan duduk disana."

Saat sudah berada disamping Jimin, pemuda itu masih saja kehilangan kata-kata. Sedangkan Jimin terlihat tak memulai pembicaraan juga. Kini hanya hening yang menyelimuti mereka berdua didalam ruangan.

"Kau sengaja menjenguk ku?" Tanya Jimin akhirnya memulai pembicaraan.

Taehyung berdecik kecil. Dia juga tidak ingin terlihat peduli dengan Jimin, tapi apa yang harus dia jawabkan padahal memang dia sengaja kesini untuk menjenguk Jimin.

"Ah, itu.."

Jimin menatap Taehyung lekat, terlihat sedang menantikan jawaban dari Taehyung.

"... Tadi aku kesini ingin menjenguk temanku, terus katanya kau dirawat disini, yasudah aku kesini."

"Oh, aku kira sengaja."

"Tentu saja tidak. Tapi jangan kegeeran, aku disini hanya untuk memastikan kapan kau pulang. Tidak ada yang mengerjakan pekerjaan rumah, Jadi kau harus cepat pulang. Jangan manja!"

Walau kata-katanya terdengar sedikit menyelekik, tapi Jimin masih bisa tersenyum tipis. Akhirnya ada sedikit kepedulian Taehyung terhadap dirinya yang tak pernah dia duga sebelumnya.

"Aku akan cepat pulang. Bagaimana keadaan ibu?"

"Ibu.. "

Mengingatnya Taehyung jadi geram sendiri. Wanita itu akan segera menikah secepatnya dengan Hyunwoo, hal yang benar-benar membuat Taehyung jadi malas pulang ke rumah.

"Dia ingin menikah lagi."

Mata Jimin membulat sempurna sangking kagetnya mendengar perkataan Taehyung, "Kau bercanda?!"

"Ck, tentu saja tidak. Bahkan dia sudah menentukan tema pernikahannya. Aku benci itu."

Jimin masih tak percaya dengan hal itu. Dia kira ibu tidak akan mau menikah lagi, tapi ternyata dugaannya salah.

"Sudahlah, jangan bicarakan itu."

Wajah Taehyung terlihat begitu murung. Jimin menatap wajah saudaranya dengan merasa iba. Perasaan Taehyung pasti sangat kacau saat ini, sekarang dia bisa merasakan bagaimana tersiksanya pemuda itu.

"Kau harus kuat."

"Kau juga."

"Haa?"

Taehyung menghela nafas pelan, "Jimin..."

Pemuda itu memberi sedikit jeda dikalimatnya, lalu tak lama kembali melanjutkan perkataannya, "Maafkan aku. Percayalah, aku membenci mu karena ada alasannya, namun aku juga tidak akan tega melihatmu tidak ada didunia ini. Maafkan semua perkataan ku yang mengatakan seolah-olah aku benci hadirmu ada disini. Tapi Jimin... "

Ending [Vmin] ✔Where stories live. Discover now