BAB 4 17+

5.4K 133 15
                                    

Dua keluarga yang dulu nya gagal dalam mengurus rumah tangga, kini di satukan untuk memperbaiki dengan yang baru

Wilda tak henti henti menurunkan kedua sudut bibirnya sedari tadi sampai sekarang, suasana yang ia tunggu tunggu dari lama.

"Tadi Kakak bilang pas mau jemput kamu, kamu malah pulang bareng cowo misterius dan tadi..kamu baru pulang"

"Cowo itu siapa, dan tadi kalian pergi kemana aja? lanjut Wilda dan berakhir bertanya

"Temen doang bundaa, ga lebih. Lagian Kak izen lama banget jemputnya yauda Ashel pulang bareng dia aja karna ditawarin" jelas Ashel sambil mengunyah makanan dan menyudutkan Kayzen

"Ekhm" Kayzem terlebih dahulu minum agar makanan nya larut tertelan sebelum bicara "Lama? gue dari pas bel bunyi udah stand by di depan ya, lo aja kali yang sengaja diem di dalem biar bisa pulang bareng sama pacar lo"

"Eh gue udah di luar ya sebelum nya nengok kira kanan ga ada tu wujud lo!" sarkas Ashel tak mau kalah

"Iyalah ga liat orang gue nunggu nya dalem mobil, Jakarta so hot"

"Yauda berarti salah lo malah diem di mobil, gue jadinya ga liat!" ketus Ashel sambil menggigit potongan daging di garpu nya

"Kalo lo liat gue emang nya lo mau pulang bareng gue?" pertanyaan Kayzen membuat Ashel kebingungan menjawab apa

Tapi untung nya Wilda menghentikan perdebatan itu, Ashel lega bernagas kala itu juga

"Kalian itu kenapa si? lama ga ketemu jadi saling sensian gini?" Wilda menatap keduanya bergantian

Ashel yang merasa cukup dengan makan malam nya pergi ke kamar gadis itu dengan langkah penuh kekesalan

"Kayzen!" sentak Adnan pada putranya

"She's fine dad" jawab Kayzen merasa semua ini bukan salah nya, namun respon nya barusan hanya mendapat tatapan dingin dan menusuk dari Adnan

"Iya nanti aku yang ngomong, Ashel cuma lagi rewel aja tuh" lanjut nya dan kembali menyantap makan malam nya sampai habis

Sedangkan Ashel di dalam kamar tidur nya terus mengoceh menyumpah serapah Kayzen. Tanpa Ashel sadari Kayzen tengah berdiri di gawang pintu dan mendengar semua omongan jelek gadis itu soal dirinya

"Kenyang belum ngomel nya?"

Suara Kayzen membuat Ashel terjengkat kaget dari ranjang "Ck! ngapain si lo masuk masuk ke wilayah gue? balik kamar lo yang di Bandung lah sana" oceh nya kembali dan seraya mengusir kehadiran Kayzen

"Hufft, udah lah shel" ucap Kayzen memelas dan mendekat ke arah gadis itu

"Stop there!" tekan Ashel memberi peringatan pada Kakaknya itu, tengil nya Kayzen tidak mau berhenti

"Kayzen, no!" tekan Ashel kembali membuat si pelaku berhenti

"Get out here, atau gue aduin Papa soal kejadian itu" ancam Ashel menggunakan tameng masa lalu yang telah terjadi

Kayzen berdecih yang di maksud Ashel "Move on shel!, kejadian itu udah lama dan gue" tekan Kayzen sebelum melanjutkan kalimat nya "Dan gue gajadi tidur sama lo karna Bunda ngetuk pintu kamar gue!"

Ashel tak setuju dengan pengakuan Kayzen itu, gadis itu berani mendekat berhadap hadapan dengan laki laki yang meninggalkan trauma baginya "Lo emang ga sampe kesitu, tapi lo udah buat gue stres, takut dan benci sama lo!"

ucap Ashel penuh tekanan dan bergelimang air mata, memori itu terus berputar di otak nya karna betapa ketakutan nya dia saat itu

"Benci? lo benci sama gue? silahkan, itu ga bikin gue rugi" ucapnya dan meninggalkan Ashel di kamar nya sendiri

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BIG BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang