CLG 53 (end)

767 41 3
                                    

~ ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ ~

------------------------------------------------------------

Happy Reading ✨✨
Sorry for typo

------------------------------------------------------------

Detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari berlalu begitu saja, syifa berjalan tergopoh-gopoh sambil mengusap perutnya yang kini sangat membesar, ia berjalan bersama wati dan dini menuju pendopo yang berada di dekat taman pesantren.

Wati merangkul tangan kanan syifa sedangkan dini merangkul tangan kiri syifa, sengaja mereka melambatkan langkah mereka supaya syifa tidak begitu lelah.

"Ning, perut nya udah besar aja ya". Kata wati

Syifa tersenyum sambil melihat perut nya yang besar, "namanya juga hamil tua".

"Kira-kira udah berapa bulan ning?". Tanya dini

"Udah sembilan bulan". Balas syifa

"Wahh bentar lagi nih, launching al aziz mini". Ucap wati

Mendengar perkataan wati, mereka bertiga tertawa bersama, sehingga tak sadar mereka sudah sampai di tujuan nya, syifa duduk di pendopo bersama wati dan dini.

"Gimana sih rasa nya hamil ning?". Tanya dini

Ntah kenapa tiba-tiba dini menanyakan hal yang konyol terhadap syifa, pertanyaan dini membuat wati geram dan mendaratkan jitakan di kepalanya yang membuat dini meringis kesakitan.

"Ga usah kepo, mending lo rasain aja sendiri gimana rasanya hamil, btw lo udah ada calon belum?". Tanya syifa

"Ga ada ning". Balas dini

"Cepat cari pesangan din, biar ga kelamaan jomblo". Tutur syifa

Wati dan syifa tertawa bersama, sedangkan dini mencibirkan bibir dan bersedekap dada, bisa-bisa syifa mengejek nya seperti itu.

"Ga usah cemberut din, jelek tau". Ejek wati

Kini wati ikut mengejek dini, dini memutar kan bola mata nya malas, kenapa wati juga ikutin, rasa nya sangat malas jika seperti ini.

"Bercanda dini, ga usah marah ah". Kata syifa

"Ga marah kok". Ucap dini

"Eleh tadi cemberut, emang itu ga marah ya?". Tanya wati

"Kesel aja". Jawab dini

"Sama aja dini". Ucap syifa dan wati serempak

Semenjak wati dan dini meminta maaf kepada syifa, mereka berdua menjadi sangat akrab kepada syifa, toh syifa orang nya juga friendly ke semua orang.

"Dedek bayi nya ga nakal kan disana ning?". Tanya wati sambik menunjuk perut syifa

Syifa tersenyum dan menggelengkan kepala nya, "dedek bayi nya pintar, dia ga nakal kok di sini". Kata syifa yang mengusap perut nya.

"Alhamdulillah, kek nya produk gus syafiq bakal pintar-pintar deh kayak gus syafiq". Kata dini

"Ya ela, ini juga produk gue kali". Tutur syifa sambil terkekeh

"Oh iya hahaha". Kata dini tergelak

Mereka bertiga berbincang layak nya kakak adik, syifa mudah sekali akrab dengan wati dan dini, bahkan musuh di masalalu sekarang menjadi teman akrab syifa.

Mereka yang asik mengobrol hal-hal random, di berhentikan oleh santriwati yang membawa dua kantong plastik berisi jajanan, santriwati berjalan ke arah syifa, wati dan dini.

Chasing Love Gus (End)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum