CLG 19

1.2K 81 2
                                    

~ ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ ~

------------------------------------------------------------

Happy Reading ✨✨
Sorry for typo

------------------------------------------------------------

Gus Syafiq sedang bersiap-siap untuk mengajar, dirinya sudah rapi dengan pakaian baju Koko berwarna maroon dan juga sarung yang ia pakai, tidak lupa dengan peci nya yang menutup sebagian rambut Gus Syafiq.

Setelah ia merasa dirinya rapi, dia melihat ke arah meja di dekat sofa, akhir akhir ini Syifa tidak membuat kan dirinya teh hangat lagi, biasa nya setiap pagi istrinya itu selalu membuat kan teh untuknya, Syifa juga tidak menyiapkan baju Gus Syafiq, tidak biasa nya Syifa begini, dia setiap pagi membawa teh dan selalu menyiapkan pakaian suaminya itu.

"Semarah itu dia sama saya". Batin Gus syafiq

Setelah Syifa kasih surat cerai itu kepada Gus Syafiq, dia tidak pernah lagi menjalankan kewajiban nya sebagai istri, kini dia menunggu dari keputusan Gus Syafiq, sudah 3 hari Syifa menunggu surat cerai itu, tapi sampai sekarang Gus Syafiq belum memberikan surat itu kepada Syifa.

Gus Syafiq berjalan keluar kamar nya dan menuju ke dapur, saat dirinya sudah berada di dapur, Gus Syafiq langung mengarahkan pandangan nya ke arah meja makan, di sana cuma ada kyai malik dan ibuk nyai nafsiyah, dia tidak mendapati sosok istrinya disana.

Gus Syafiq melihat sudut dapur mencari istrinya, tapi dia tidak mendapati sosok Syifa di sana, ntah kemana istrinya sudah pergi sepagi ini.

"Assalamualaikum". Salam Gus Syafiq

Kyai malik dan ibuk nyai nafsiyah mendengar salam Gus Syafiq, mereka berdua langsung beralih menatap Gus Syafiq sedang mendekat ke arah mereka untuk ikut sarapan pagi ini.

"Waalaikumsalam". Jawab Kyai malik dan ibuk nyai nafsiyah serempak

Gus Syafiq duduk di depan ibuk nyai nafsiyah, dia mengambil sarapan nya untuk dirinya sendiri, biasanya yang selalu menyiapkan sarapan nya itu istrinya, tapi sekarang dia menyiapkan semua nya sendiri.

"Abah, umma". Panggil Gus Syafiq

Kyai malik dan ibuk nyai nafsiyah yang merasa dirinya di panggil oleh sang anak, dia menoleh ke arah Gus syafiq.

"Syifa mana?". Tanya Gus Syafiq

"Syifa tadi pamit pergi ke kampus, kata nya dia ada jadwal kuliah hari ini". Jawab ibuk nyai nafsiyah

"Tapi dia ga izin dulu sama Syafiq, kalau dia mau pergi hari ini".

"Gus Gus, Coba pikiren dhewe kok bojomu kaya ngono". Sambung Kyai malik sambil menggelengkan kepala nya

Kyai malik tau semua nya permasalahan di antara Gus Syafiq dan menantunya itu akhir akhir ini, tapi dia belum mengetahui kalau Syifa sudah menggugat cerai Gus Syafiq, begitupun ibuk nyai nafsiyah.

Gus Syafiq hanya diam, dia sadar perlakuan Syifa seperti ini karna dirinya sendiri, akhir akhir ini dia merasa tidak seperti biasa nya, dia merasakan gelisah di dirinya, dan selalu memikirkan syifa, bahkan dia selalu mengingat sikap baik Syifa kepada nya.

Jika dirinya berada di kamar, Gus Syafiq selalu melihat ke arah pintu dan berharap Syifa datang ke kamar nya sambil membawa teh buatan nya, Gus Syafiq merasakan rindu melihat senyuman Syifa yang sering ia lontarkan kepada dirinya, tapi semua itu sudah menghilang semenjak Gus Syafiq mengatakan ingin meminang Ning Annisa, terakhir kali dia melihat senyum Syifa waktu di masjid setelah ia mengisi acara kajian di sana.

Chasing Love Gus (End)Onde histórias criam vida. Descubra agora