•HAPPY READING ALL•
___________________________________________________
•••••••••••••••••••••••••••••••
••••••••••••••••••••••••
••••••••••••••••••
•••••••••••••
•••••••••
••••••
•••
•
🌈🐹🌱-------------------🌈🐹
Marvin menatap masam ke arah anak bungsu nya itu. Jujur saja Marvin merasa menyesal karena pulang dari luar negeri langsung ke rumah anak-anak nya ini,bukannya mendapatkan sambutan yang baik tapi malah mendapat kejutan yang tak terduga mulai dari Jeno yang memukul perut,lalu Jisung dan Mark mengatai nya setan dan sekarang? lihatlah anak bontot nya yang durjana itu sedang asik bergelayut manja pada Luna.
Terkadang Marvin selalu bertanya pada dirinya sendiri, Jisung itu anak siapa? apa saat Luna melahirkan anak nya itu tertukar dengan anak tetangga?.
“Bisa jadi,” gumam Marvin yang langsung mendapatkan atensi dari si sulung.
“Apa nya yang bisa jadi?,” tanya Mark.
“Bisa jadi kamu jodoh sama janda sebelah,” balas Marvin dengan wajah datar membuat Mark cengo.
Mark menggeleng lalu lanjut memakan semangka nya. “Selera aku tinggi yah,gak akan ayah,”
Mendengar itu,sontak Marvin menabok lengan Mark dan membuat cowok yang memakan semangka menelan tanpa mengunyah buah merah berair, seketika Mark langsung terbatuk-batuk.
Chenle yang berada di samping Mark dengan cepat menyodorkan segelas air untuknya.
“Mark, pelan-pelan dong makannya,”tegur Luna dengan lembut.
Mark mengatur nafas sebelum berbicara.
“Suami bunda nih kayak nya punya dendam pribadi sama aku,masa aku makan malah dia tabok?,” adu nya.
“Mass~,”
Marvin menampilkan cengiran nya. “Maaf sayang, salah dia juga nih ngatain aku,” bela Marvin.
“Dih,ayah duluan ya yang bilang aku jodoh sama janda sebelah.” balas Mark tidak terima.
“Udah-udah, pengagum janda bohay mending pada diem,” celetuk Jeno. Cowok itu sedang lesehan menonton TV yang menampilkan bocil kembar sedang mengejar ayam jago pencuri sendal.
“Kalian tuh kalo gak ribut sehari kayak nya bakalan kekurangan darah ya,” ucap Luna dengan wajah datar.
“Bukan kurang darah,Nda. Malahan tensi gak akan naik kalo mereka pada mingkem,” balas Haechan sambil meletakan kepala nya pada paha Jaemin sebagai bantalan nya.
“Lah? orang biasa nya kamu yang jadi biang keladi nya,” ucap Marvin dengan muka julid.
“Nda?,” panggil Haechan yang langsung mendapatkan balasan lembut dari wanita cantik itu.
“Di rumah bunda gak ada kaca ya?,atau mau aku beliin?,” tawar Haechan dengan wajah serius.
“Gak usah sok-sokan mau ngebeliin,kamu. Ayah masih mampu buat beli kaca ya!,sepabrik-pabrik nya juga bisa!,” sungut Marvin.
“Kalo masih bisa beli,kenapa ayah gak ngaca?. Sendiri nya juga sering ngajak ribut tuh,”
Puk!
“Ayah!!!,” teriak Jaemin sambil merengek. Niat Marvin ingin melempar bantal sofa ke wajah Haechan malah mengenai cowok yang sedang main HP itu. Marvin hanya menyengir.
ESTÁ A LER
7 Brothers
FanficMenceritakan tentang 7 saudara dengan kehidupan mereka sehari-hari yang di mana menguras, emosi, mental, dan kesabaran. Mark sebagai kakak tertua hanya bisa mengelus dada sabar dengan tingkah absurd dan berisik dari ke enam adik-adik nya, di mana m...
