01 - 2022.

9 4 0
                                    

Hi, one vote from you is
very valuable to me, thank u! 𔘓

●●●●

2022.



"Jane, lo serius ini udah bisa digunain?"

Jane mengangguk, ia menatap sahabat perempuannya itu. "Sure, lo mau coba?"

Iryana bergumam, "Mau! gue excited banget mau ngeliat dia." Ia menatap mesin setinggi dua meter lebih yang terhubung dengan alat teknologi canggih.

Jane tersenyum tipis. "Inget ya Ira, lo berisiko tinggi kalau ke universe lain. Jangan sampai diri lo yang lain ngeliat lo, okay?"

"Kalau ga sengaja dia ngeliat gue gimana?" tanya Ira kemudian.

Jane mendengus, kenapa bisa sahabatnya ini memberikan pertanyaan sekonyol ini?

"I guess, i am already tell you for this. Paradoks di dua dunia bakalan kacau, salah satu dari kalian akan menghilang dan—"

Ira menutup mulut Jane dengan tissue. "Ga usah diterusin, ngeri gue ngebayanginnya."

"Okay, coba masuk sekarang Ra."

Sepertinya kalian sudah bisa menebak apa yang akan Iryana lakukan.
Ia akan berteportasi ke bumi lainnya menggunakan alat ini. Ia akan bertemu dengan diri dia yang lain.

Pararel universe.
Itu bukanlah hoax semata.
Ayah Jane, ia adalah salah satu ilmuan yang berhasil mengembangkan alat ini. Karena alat ini masih dilindungi di dunianya Jane, jadi hanya garis keturunan Jane yang bisa menggunakan alat ini.

"Remember what i said, Ira. Atau lo ngga bakal bisa kembali ke sini lagi." Ucap Jane setelah Ira masuk ke mesin itu.

Jane mengaktifkan mesin tersebut, dan beberapa detik kemudian Iryana lenyap dari hadapannya.
Bersamaan dengan Ira datang ke diri lainnya di bumi lainnya.

Perasaan Jane kalut, entah apa yang ia lakukan saat ini benar atau tidak.
Walaupun ia tahu, Iryana bukanlah orang pertama yang menggunakan alat tersebut.

_____

"Heh!"

Anna mengerjap, ia terkejut karena rambutnya ditarik dari belakang.
Dengan orang yang sama, lagi.

Fisik dan batinnya sangat lelah hari ini. Ia hanya tidur selama 3 jam, karena ia bekerja part time dulu sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di kota besar ini.

"Mata lo!" selagi menarik rambut Anna, ia tertawa sarkastik. "Lo ngapain sih masih hidup di dunia ini?"

Harusnya disaat-saat seperti ini, manusia lainnya pasti akan marah atau membalas perbuatan itu padanya. Tapi Anna sedang tidak ingin melakukan hal iti.

Sesusah itukah?

Sesusah itukah ia ingin hidup tanpa diganggu siapapun?

"Tolong, apa salah gue ke lo sih, Mi?"

"Banyak, salah satunya kenapa lo bisa hidup di dunia ini sih?" Mia menjawab pertanyaan Anna.

Ini masih dilingkup sekolah. Anak-anak murid yang lain masih berlalu lalang disini. Banyak manusia yang melihat kejadian itu, tetapi tidak ada satupun yang peduli.

Two fateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang