19|| Gulungan kertas lagi

95 7 0
                                    


***

Hari minggu, hari yang begitu cerah. Kebanyakan pasti lebih suka mengurung diri dikamar, namun lain halnya dengan pemuda bernama Taehyung. Jelas sekali dirinya tak akan pernah mau tinggal didalam rumah itu lagi lama-lama apalagi ibu dan pak Hyunwoo tak lama sudah ingin melangsungkan pernikahan.

Taehyung benci mendengar semua pembicaraan mereka. Jadi dia lebih memilih minggu pagi ini untuk keluar saja berkendara mobil di padatnya jalan raya. Kemacetan lalu lintas bahkan lebih menyenangkan untuknya dari pada harus tinggal dirumah.

Tak tau harus kemana, pemuda itu hanya berkendara tanpa tujuan, ditemani kaca mata hitamnya yang sedari tadi melekat di kedua matanya.  Menikmati udara yang segar pada pagi hari sambil memikirkan betapa lucunya alur hidup ini.

Kalau tau hanya akan begini, waktu kecil Taehyung lebih memilih lompat dari jembatan saja waktu itu saat dia, ayah dan ibunya pergi lari sore bersama. Mungkin terdengar sepele, tapi lari sore saat itu sangat berkesan, sebab ponsel terbaru Taehyung jatuh kedalam sungai.

Setelah di pikir-pikir, apa dia ke rumah sakit saja untuk menjenguk Jimin? Tapi dia juga rasanya gengsi. Apa kata Jiwoo dan Aeri saat Taehyung menampilkan batang hidungnya disana. Tidak bisa pemuda itu bayangkan wajah mengejek Aeri nantinya disana, apalagi perempuan itu memergoki Taehyung dikafe hari itu.

Mengingatnya saja Taehyung sudah malu minta ampun.

"Tapi kalau di pikir Taehyung sakit apa? Sudah beberapa hari dia di rawat disana tapi kenapa belum keluar?"

Sebenarnya jawaban dari pertanyaan itulah alasan mengapa Taehyung ingin pergi menjenguk Jimin, dia ingin tau sebenarnya sakit apa anak itu.

Setelah berfikir panjang, pemuda itu memutuskan melajukan mobilnya kearah rumah sakit. Dirinya siap untuk diejek, tak apa, yang penting dia tidak mati penasaran.

***

Koridor rumah sakit nampak ramai, bahkan Taehyung hampir saja menabrak salah satu pengunjung disana. Dengan kacamata yang masih melekat, pemuda itu terus berjalan dengan tampang songongnya. Itulah tampang yang Aeri sangat benci, dan pemuda itu juga berharap tidak akan bertemu gadis itu disana. Tapi mungkin itu mustahil.

"Om! Om!"

Langkah Taehyung berhenti, lalu menoleh kearah belakang, mendapati anak kecil yang nampak berpakaian pasien berlari kearahnya.

"Om anterin aku dong!"

"Jangan panggil om, saya masih mudah."

"Tapi mukanya kayak tua."

Taehyung menaikkan kacamatanya keatas kepala, lantas menatap anak kecil itu dengan kesal. Tapi karena takut anak itu menangis, Taehyung merubah ekspresi nya menjadi datar.

"Panggil kak Taehyung." Ujar Taehyung dengan datar.

"Yasudah.. Boleh anterin aku kak Taehyung?"

Sebenarnya Taehyung tidak terlalu suka anak kecil. Dulu waktu dia berusaha dekat dengan anak kecil, dia malah dikencingi makanya sekarang trauma. Pernah juga dirinya dilempari kue tart di pesta ulang tahun. Mulai sejak itu Taehyung tak suka anak kecil.

Ending [Vmin] ✔On viuen les histories. Descobreix ara