If You Hurt Me

4 0 0
                                    


"Sorry, sorry," kata Banyu ketika tak sengaja menabrak mahasiswa, dia sedang buru buru karena memang ada kelas. Matanya menyipit melihat orang yang mungkin dia kenal, memakai jas berwarna cream dan celana hitam kain. "Bintang!" serunya kencang membuat Banyu menjadi pusat perhatian, sedikit meringis segera mengejar Bintang yang sudah menunggu dengan wajah tertekuk.

Duh ngapain juga ketemu dia?

"Hallo cantik," sapa Banyu dengan senyum terbaik nya. Dia ini mau pdkt! Sudah jatuh cinta pandangan pertama yakali langsung di lupakan, terlebih semesta sedang mendukung keinginan Banyu. Jadi trobos aja lah.

"Ehh iya hallo."

"Mau kemana?"

"Mau ngajar di kelas sana," cicit Bintang, dia malu juga, pertama kalinya dia di panggil cantik oleh pria.

Banyu melongo, JANGAN BILANG DOSEN BARU DIA ITU IALAH BINTANG? busettt kebetulan macam apa ini? "Lohh kelas aku dong ya," katanya cepat, mengubah kosa kata sehari harinya. Supaya Bintang nyaman juga.

Bintang hanya mengangguk pelan, seraya berjalan ke ruangan kelas tersebut. Yaudah si biarin aja si Banyu ini, masih remaja jadi semangatnya membara untuk kuliah. Pikir Bintang saat ini, dia sudah senang bukan kepalang ketika di terima menjadi dosen disini, setidaknya meringankan beban Ayah dan Bundanya, walaupun mereka tidak keberatan tapi Bintang sungkan juga ketika meminta uang untuk kebutuhannya. Terlebih kedua orang tua Bintang sudah mempunyai keluarga masing masing. Iya orang tua Bintang sudah bercerai dan mereka juga sudah menikah lagi bahkan memiliki anak.

Hendra Ridho dan Nurhayati. Mereka orang tua Bintang bercerai ketika dia berumur 15 tahun. Bundanya sudah menikah sekitar 6 tahun lalu dan ayahnya 3 tahun lalu. Dia juga tahun ini sudah berumur 25 tahun cukup dewasa untuk hidup mandiri, walaupun ketika Ayah serta Bunda bercerai dia sudah di titip kan kepada Kakeknya. Jadi disebut mandiri atau tidak, yang jelas Bintang terbiasa sendirian. Biaya kehidupan nya memang lancar lancar saja, tapi kalau bicara tentang kasih sayang, jelas Bintang tidak merasakan lagi dari umur 15 tahun.

Itu juga alasan mengapa Bintang diam saja ketika di maki maki atau di pukul oleh Willy- mantan kekasih serta sepupunya. Dia termasuk orang yang haus kasih sayang jadi ketika berhadapan dengan seseorang yang memberi perhatian intens kepada Bintang, dia senang tidak kepalang. Tapi tetap ada minusnya juga, temperamental dan egois Willy. Willy awal awal pacaran baik sekali kok tidak sekasar sekarang.

Bintang masih teringat jelas ketika Willy memaki dia di depan Kakeknya.

"Tolol banget kamu Bin, aku suruh kerjain proposalnya dari kemarin! Kenapa sekarang belum selesai si? Bego!"

"Maaf Hunny, aku lupa serius."

"Otak kamu kompong banget Bin! Emang maaf bisa bikin proposal aku selesai HAH?!"

"A- aku kerjain sekarang ya?"

"Udah telat begoo, jadi cewe kok bego, tolol, oon banget si!"

"Maaf..."

Lalu Willy menamparnya kencang sampai sudut bibir Bintang sobek dan berdarah. Tapi Kakeknya tetap membiarkan, tidak peduli juga. Di titipkan Bintang saja dia sudah merasa itu beban, karena dia sudah tua, tidak mau ribet lagi mengurus anak. Pusing dia tuh. Atau ketika Willy memakinya di Whatsapp.

Hunny

ANJING

Kamu jangan macem macem ya bego

Dipikir aku gatau?

Ngapain jalan sama dion?

Tolol dah

INI BINTANGKUWhere stories live. Discover now