022. Dating

172 18 1
                                    

Jendral dan Naya sudah melewati waktu seminggu setelah mengumumkan dengan resmi bahwa mereka berpacaran. Beberapa respon positif, namun beberapa respon juga negatif terhadap hubungan mereka. Naya tidak pernah mendengarkannya, karena ia tahu kalau fans-fans Jendral hanya sirik saja. Lama kelamaan pasti mereka juga bisa menerima kenyataan ini, kok. Seperti sekarang ini, Naya terduduk di kursi sebelah pengemudi.

"Dipakai seatbelt-nya, ya, sayang," ujar Jendral. Omong-omong, sekarang Naya sudah terbiasa dengan perkataan manis Jendral, ia sudah tidak lagi salah tingkah separah biasanya, namun jantungnya masih saja berdegup dengan kencang.

"Iya sayang," jawab Naya tersenyum kepada Jendral. Laki-laki itu terkekeh gemas, ia mengacak-acak pucuk rambut Naya.

"Sayang, kita mau kemana hari ini?" tanya Jendral mulai memainkan stirnya.

"Mmm... Kemana, ya, yang enak?" Naya malah bertanya balik.

"Nongkrong di Blok M aja mau?? Biar gak pusing nentuin tujuan," usul Jendral, disetujui oleh Naya. Sepanjang perjalanan itu diisi dengan obrolan-obrolan random mereka. Saling bercerita tentang hari satu sama lain, dan membuat diri mereka lebih terbuka satu sama lain.

Setelah menempuh selama beberapa menit ditambah mencari parkir, akhirnya mereka sampai di tujuan. Keduanya turun dari mobil, dan berjalan bergandengan.

"Sini, aku gandeng. Biar gak hilang." Jendral tersenyum kepada Naya. Perempuan itu ikut salah tingkah, makanya ia ikutan tersenyum.

Tujuan pertama mereka adalah mencari makan. Naya mengusulkan rekomendasi tempat makan yang enak di sekitaran sana yang kemungkinan besar Jendral juga akan menyukainya.

"Nay?"

Bukan hanya Naya yang menoleh, namun Jendral juga ikutan menoleh setelah mendengar nama kekasihnya disebut-sebut. Keduanya spontan terkejut setelah mendapati siapa yang berada dihadapan mereka sekarang.

"Raja..," ucap Naya tak menyangka mereka akan bertemu disini. "Bukannya lo udah balik ke Jogja dari kemarin?"

Raja terkekeh pelan. "Nggak, belum. Gue menambah waktu liburan gue sendiri supaya gue bisa lebih lama di Jakarta."

Raja mengalihkan pandangannya pada Jendral. Gandengan itu... Raja juga melihatnya. Ia tersenyum miris terhadap dirinya sendiri.

"Lo disini juga? Ngapain?" tanya Raja mengalihkan topik.

"Oh ini, mau makan siang." Naya melirik kepada Jendral yang tatapannya sudah aneh semenjak kehadiran Raja. Merasa situasi semakin dingin, akhirnya Naya izin untuk pergi ke toilet agar terhindar dari situasi tersebut. Ia hanya ingin tahu, seberapa cepat Raja dan Jendral dapat menjalin hubungan interaksi meskipun Naya tahu mereka berdua akan kesulitan dalam menjalani hal itu.

"Udah dari kapan?" tanya Raja kepada Jendral. Pria yang ditanya awalnya hanya diam karena malas menanggapi.

"Belum lama," jawab Jendral singkat.

"Lo beruntung." Kalimat Raja kali ini membuat Jendral sedikit kebingungan.

"Lo beruntung karena memiliki Naya seutuhnya sekarang," lanjut Raja.

Angrybao || ENGAGEMENT RINGS {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang