014. Can i?

490 34 0
                                    

"Nay?!!! Nayaa!!!!" kesal Gashani yang merasa kalimat panjang lebarnya sama sekali tidak direspons oleh Naya disana.

"Hm??" jawab Naya namun kedua matanya masih tertuju kepada ponselnya.

"Lo ngetik apa sihhh??? Lama banget dari tadi" ketus Gashani sebal.

"Bentar dulu, gue lagi fokus," kata Naya. "Lanjutin aja ceritanya, gue dengerin kok"

"Eh, lo, tuh, nyebelin banget ya anjir, Nay!" Gashani mengusap wajahnya frustasi. "Chat-an sama siapa sih?"

"Raja??? Raja siapa?" tanya Gashani setelah memperhatikan nama kontak yang sedang Naya kirimi pesan sejak tadi.

"Temen gue," jawab Naya belum terlalu jelas. "Dari SMP sampai SMA, cuman pas kuliah dia di Jogja."

"Pacaran??" tanya Gashani entah dari mana pertanyaan itu muncul.

"Dih?? Ngawur lo." Naya memicingkan matanya kepada Gashani.

"Ya gimana gue gak bilang kayak gitu?? Typing lo berdua satu sama lain aja beda banget kayak orang-orang temenan pada umumnya??"

Naya terkekeh pelan. "Terus?? Emang orang temenan tuh kayak gimana?? Panggil Ayah Bunda?"

"Serius," ketus Gashani. "Lo perhatiin aja cara typing dia ke lo, beda banget gak sih kalau dianggap hanya sebatas teman??"

Naya terdiam sejenak, memperhatikan layar ponselnya yang masih menunjukkan kumpulan chatnya dengan Raja sejak tadi.

"Ya nggak sih, biasa aja kalau menurut gue." kata Naya mematikan layar ponselnya.

"Lo beneran gak pernah jatuh cinta?? Sekali aja gituuu???" tanya Gashani sekarang dengan nada malas.

"Gak, trauma," jeda Naya menyeruput matcha latte nya. "Cinta pertama gue aja udah gagal."

Gashani terdiam, memperhatikan wajah Naya yang sisi kiri nya terkena pancaran sinar matahari yang masuk lewat kisi-kisi jendela.

"Apa salahnya lo beraniin diri untuk buka hati untuk orang baru??" tanya Gashani.

"Ya gimana mau buka hati, kalau hati gue aja udah ditutup duluan."

"Skip lah, kenapa jadi begini pembicaraannya," Gashani terkekeh ringan. "By the way cerita lo sama si Jendral, gimana?"

"Hm? Biasa aja" jawab Naya lagi-lagi tertuju kepada ponselnya.

"Yah elah, biasa-biasa gitu ntar ternyata jodoh" goda Gashani, langsung mendapatkan tatapan sinis dari Naya.

"Gak mungkin," jeda Naya. "Kepribadian gue sama Jendral aja bertolak belakang banget, gak bisa kebayang gue gimana kalau beneran jodoh"

"Yaa kalo udah jodoh mah jodoh aja, Nay," Gashani terkekeh pelan. "Kalau Tuhan udah berkehendak, ya mau gimana?"

"Bodo"

"Bodo-bodo gitu jodohhh ntar"

"Sekali lagi lo ngomong gitu, gue tampar lo"

Angrybao || ENGAGEMENT RINGS {End}Onde as histórias ganham vida. Descobre agora