BAB 7 - Ancaman Orang Tak Dikenal

621 57 3
                                    

Sebelum baca mari vote dulu biar makin semangat.

Komen-komen kalian juga jangan lupa.

Jam berapa baca ini?

Mau Happy apa Sad?

Happy Reading

***

Tepat pukul lima sore ospek selesai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tepat pukul lima sore ospek selesai. Semua mahasiswa baru tampak bernapas lega setelah seharian mengikuti serangkaian ospek. Akhirnya mereka bisa pulang dengan membawa rasa lelah yang akan mereka istirahatkan di rumah. Sementara Gauri, gadis itu memilih untuk pergi ke toilet sebentar karena panggilan alam.

Tapi, siapa sangka kalau setiap langkah kaki yang Gauri ambil, ada yang mengikutinya dari belakang. Namun, Gauri tidak menyadari itu karena masih ada beberapa mahasiswa yang berlalu lalang di sekitar koridor menuju toilet.

Sekitar sepuluh menit kemudian Gauri keluar dari toilet perempuan. Ketika ia keluar, suasana di koridor itu mulai sepi dan tidak ada lagi mahasiswa yang lewat. Tepat saat Gauri hendak berjalan menuju gerbang kampus. Beberapa orang membekap mulutnya dan menutup matanya dengan kain panjang. Mereka menyeret Gauri ke belakang kampus.

"Mphh..." hanya suara itu yang dapat Gauri keluarkan seraya memberontak untuk di lepaskan. Kedua tangannya sudah berada di belakang pinggangnya di pegang oleh sekawan mereka.

Saat tiba di belakang kampus, tubuh belakang Gauri langsung dibenturkan ke tembok membuat Gauri mengaduh kesakitan dengan kedua mata yang masih tertutup.

"Baru jadi mahasiswa udah belagu lo di sini!" seruan itu datang dari seorang perempuan yang kini tengah berdiri di depan Gauri. Satu tangannya mencengkram kuat dagu Gauri. Kuku panjang milih cewek itu mulai menusuk pipi mulus Gauri.

"Berani banget lo mau saingan sama gue!" ucapnya lagi semakin menguatkan cengkramannya.

"Arghhh..." Akhirnya Gauri mengerang kesakitan saat lakban yang melekat di mulutnya ditarik paksa.

Sialnya, Gauri tidak bisa melihat siapa yang sudah membulinya di sini. "Siapa kalian?" tanya Gauri. Ia tahu kalau cewek yang tadi berbicara padanya tidak sendiri melainkan bersama rekannya.

"Lo nggak perlu tahu siapa gue, yang jelas gue peringatin ke lo, jangan sok belagu dan mengambil apa yang gue punya! Lo itu cuman anak baru di sini! Jangan cari masalah sama gue, anjing!" katanya lagi seraya menghempas cengkramannya di wajah Gauri.

"Gue nggak ada bikin masalah sama lo, kenapa lo malah bully gue kayak gini, ha!" sentak Gauri. Seingatnya, Gauri sama sekali tidak membuat masalah dengan siapapun di kampus ini.

"Lo emang nggak bikin masalah tapi kedatangan lo yang masalah buat gue!" balasnya.

Gauri menggeleng dengan senyuman tipis di bibirnya. "Apakah keberadaan lo di sini bakal punah dan hancur?" tanya Gauri. Tidak mungkin cewek itu menyerangnya tanpa alasan. Pasti ada sesuatu yang membuat cewek itu membawanya ke sini. "Lo itu pengecut karena bawa gue dalam keadaan gue nggak bisa lihat muka sampah lo itu!" tambah Gauri semakin berani.

Gauri & 365 HariWhere stories live. Discover now