{two}

82 7 0
                                    

Sementara itu di sisi angin.

Angin menghela nafas panjang dan menatap batu nisan orang tuanya.

" Kenapa sih ada manusia sejahat kalian "

" Adik adik gw gak pernah bersalah, tapi lo bener bener jahat dan tega membunuh mereka"

" Gitu gitu juga mereka anak lo "

"Sekarang bang petir sedang kesusahan soal masalah ekonomi "

" Kami berdua bahkan belum bayar spp "

" Tapi gw udah maafin kalian berdua karna kalian berdua adalah orang tua gw "

Saat angin sedang berbicara ada seseorang yang memperhatikan angin dari jauh.

" Kau sudah tumbuh menjadi seorang yang mandiri "

Di sisi petir

Petir terus berbicara pada baru nisan voltra dan Taufan walau tidak ada jawaban, setidaknya hati petir bisa sedikit lega.

Setelah beberapa menit mereka berdua pun pulang ke rumah untuk beristirahat.

ʜᴀʀɪ ʙᴀʀᴜ ᴘᴜɴ ᴛɪʙᴀ.

Petir dan angin pergi ke sekolah.

Saat di sekolah mereka berdua di panggil ke ruang bk.

Petir : ada apa ya bu.

Guru : uang sekolah, dan buku LKS kapan di bayar?

Petir : maaf Bu mohon beri saya waktu.

Guru : saya beri kamu waktu 1 minggu kalau tidak di bayar, maaf kamu ibu D.O dari sekolah.

Petir dan angin pun keluar.

Angin : bang gimana ini.

Petir   : em abang akan usahain.

Tiba-tiba saja petir mimisan.

Angin : bang, bang lo mimisan.

Petir : g-gw gak papa.

Baru saja berbicara petir pun pingsan dan jatuh ke tanah.

" Abaaaang!!! "

Petir di bawa ke UKS .

Setelah beberapa menit petir pun sadar.

" Bang lo gak papa kah? "

" Tenang gw hanya pusing "

" Pasti pusing mikirin sekolah "

" Gak kok abang cuma pusing dikit aja "

" Gw akan bantu lo cari uang "

" Gak tugas lo itu sekolah!! "

" Tapi "

Saat angin dan petir berbicara ibu guru masuk.

Angin : ada apa ya bu?

Guru : angin ibu mau bicara sama petir 4 mata.

Angin : tapi.

Petir : udah lo keluar dulu.

Angin pun keluar, dan di ruangan itu hanya ada petir dan ibu guru.

( biar lebih enak bu guru kita panggil ibu desi saja )

Lanjut.

Bu desi : ibu mau tanya sesuatu sama kamu.

Petir : kalau soal maslah uang sekolah saya usahakan

Bu desi :bukan tentang itu.

Petir : terus apa.

Bu desi : apa kamu mempunyai sebuah penyakit.

Petir : tidak ada bu.

Bu desi : jujur?

Akhirnya petir menceritakan tentang penyakit jantung nya.

Bersambung.......

Luka Anak Sulung Kde žijí příběhy. Začni objevovat