Kristal berwarna biru itu tampak sangat mengkilap, sebelum Soobin meniupnya dan semuanya menjadi debu.

"Darimana kamu mempelajarinya?"

"Buku," balas Soobin dengan mudah, karena dia memang mempelajari kekuatan tersebut dari buku yang diberikan oleh kakeknya.

Itu buku peninggalan terakhir dari kakeknya sebelum meninggal, namun buku itu hilang saat dia dan keluarganya terus berpindah-pindah tempat agar tidak tertangkap oleh sang Raja.

"Sepertinya kamu bisa menguasai kekuatan tersebut akibat mana milikmu dan juga tambahan dari kekuatan medismu."

"Bisa jadi, aku tidak akan mengelak akan hal tersebut," balas Soobin langsung sambil membawa ember di hadapannya itu ke kamar mandi.

Sebelum dia berjalan mendekat ke pacarnya itu.

Dia sengaja meletakkan kepalanya diatas kepala Yeonjun yang baru saja selesai menulis surat untuk ibunya itu.

"Ratu tampaknya tidak akan meninggalkan sang Raja ya."

"Aku tidak tau apa isi pikiran dari ibuku, tapi sebenarnya ibuku bisa pergi dari ayahku mengingat cincin yang dia gunakan sekarang sudah berakhir di jarimu," balas Yeonjun yang membuat Soobin tersenyum saat itu juga.

Apalagi sekarang cincin di jarinya itu bersinar terang sekali.

Soobin lalu memindahkan kepalanya ke bahu pacarnya itu sambil menunjukkan cincin yang ada dijarinya itu ke pacarnya.

"Lihat, cincinnya bersinar," ucap Soobin sambil memamerkan cincin yang dia gunakan itu.

Yeonjun menoleh kearah cincin tersebut, lalu dia ikutan tersenyum.

"Sepertinya perasaan kita lagi terhubung, bukan?"

Soobin melirik kearah pacarnya itu lalu dengan cepat memberikan sebuah kecupan di pipi Yeonjun.

Yeonjun hanya bisa diam sambil mengusap pelan kepala pacarnya itu.

"Aku pikir kita tidak akan bisa seperti ini."

"Seperti apa sayang?"

"Ya seperti sekarang mengingat kita saat baru kenal saja sudah langsung tampak seperti bermusuhan," balas Soobin yang dibalas dengan tertawaan oleh Yeonjun.

Padahal saat itu Yeonjun tidak mengajak musuhan sama sekali, dasar Soobin saja yang sudah berburuk sangka kepadanya.

Tapi memang Yeonjun saat itu juga tidak mungkin asal bisa dekat dengan Soobin, diakan hanya tau jika keluarga Avaline tampak menghilang dari wilayah Kerajaannya.

Dan di cap sebagai pengkhianat oleh banyak orang, makanya Yeonjun tidak bisa berkata banyak hal saat itu.

Namun setelah mengetahui fakta sebenarnya, Yeonjun malah jadi jijik sendiri dengan ayah kandungnya sendiri.

"Aku tidak pernah menganggap musuh saat itu."

"Tapi kamu mencurigaiku."

"Aku melakukannya karena aku hanya tau kalau keluargaku berkhianat kepada Kerajaan tanpa tau alasannya, aku minta maaf untuk hal yang terjadi saat itu," jawab Yeonjun yang berhasil membuat Soobin malu sendiri.

Dia mencubit keras pipi pacarnya itu.

"Tidak usah minta maaf, lagipula yang salah itu Raja."

"Ya, semuanya salah sang Raja, maka dari itu kita harus sama-sama kuat agar bisa mengalahkannya," ucap Yeonjun yang dibalas dengan anggukkan oleh Soobin.

Soobin akhirnya menyingkir dari bahu pacarnya itu, sekarang juga sudah masuk tengah malam, mereka akan ada kelas paginya, jadi lebih baik tidur daripada mengantuk di kelas.

Yeonjun ikutan bangkit setelah menyimpan surat yang dia tujukan kepada ibunya itu, tentu saja yang akan mengirim surat tersebut adalah pengawalnya.

Soobin lalu berbaring di kasurnya sambil menatap kearah atap di atasnya itu.

Bersamaan dengan Yeonjun yang juga tidur di kasurnya sendiri.

"Selamat malam, Soobin."

Soobin langsung menoleh kearah pacarnya tersebut sambil tersenyum manis ke Yeonjun.

"Ya, selamat malam, Pangeran."

Dirinya dan Yeonjun pasti akan bisa mengatasi semuanya, lagipula ikatan mereka akan terjalin selamanya karena cincin yang ada di jarinya juga.

Maka dari itu mulai saat ini mereka harus segera mencari kebahagiaan mereka.

Tbc.

Akhirnya judul book ini dimention juga di part ini:")

Soalnya dari awal partnya gak ada mention sama sekali akan judulnya, wkwkwkwk.

Semangat puasanya gais.

Ok, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.



















Salam,







Anaknya Taekook.

The Forever Ties -yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang