chapt 28

2.7K 159 3
                                    

ⒽⒶⓅⓅⓎ ⓇⒺⒶⒹⒾⓃⒼ

Hati manusia itu persis seperti lautan, penuh misteri. Kita tidak tahu, kejadian menyakitkan apa yang telah di lewati oleh seseorang.

~𝓠𝓾𝓮𝓮𝓷𝓬𝔂𝓪 𝓪𝓾𝓻𝓲𝓼𝓽𝓮𝓵𝓪

Kring' kring' kring'

Bel pertanda istirahat berbunyi para siswa/i berbondong bondong menuju kantin untuk mengisi energi yang terkuras pasca belajar.

"Hah akhirnya~"

Kean dkk beserta ciya berjalan menuju pohon rindang yang berada di pinggir lapangan, lalu mendudukkan tubuh mereka di atas rumput tampa memerdulikan celana/rok mereka yang akan kotor.

"Lang beliin minum," Titah fian bak seorang bos yang memerintah bawahan nya.

"Dih, ogah! Lo pikir lo siapa, nyuruh-nyuruh gue!" Tolak gilang mentah mentah

"Yaelah...emang lo gak kasihan apa liat sahabat lo yang ganteng ini kehausan."

"Lo pikir gua gak capek apa!"

Mata gilang seketika berbinar saat kean menyodorkan nya selembar uang merah kepadanya.

"Air mineral 5. Sisanya ambil" Ujar kean

"Oke thank you pak bos!" Ucap gilang dengan senyum pepsodent.

"Udah, gak usah senyum kek gitu juga kali. Gigi lu ada cabe nya tuh!" Gurau ata

Gilang sontak menutup mulutnya dan meraba-raba giginya dengan lidah."duh malu banget gue! Gua baru inget tadi pagi gua makan nasi goreng terus gak nyadar kalo cabe nya nyangkut. Gimana nih mana dari tadi pagi gua nyengir mulu lagi!"

Mereka yang berada di sana sontak meledakkan tawanya melihat muka gilang yang sudah seperti menahan buang air besar saja.

Gilang menutup mulut nya menggunakan telapak tangan"Emm gua pergi ke kantin dulu ya bay!" Ujar gilang tak kuasa menahan malu

Gilang membuka ponsel miliknya lalu memasuki aplikasi kamera guna mencari cabe yang nyangkut di giginya.

Namun nihil ia tak menemukan apapun yang tersangkut di giginya "Kurang ajar si ata! Bisa-bisa nya di nipu gue," Desis nya lalu melanjutkan langkah nya menuju kantin.

Setelah membeli air minum untuk para sahabatnya, gilang melangkah kan kaki nya kembali ke lapangan.

"ATA!!!" Teriak gilang membuat etensi beberapa siswa/i yang kebetulan berada di sekitar lapangan mengarah ke arahnya.

"Bisa bisa nya lo nipu gue! Sini lo!" Gilang mengambil ancang-ancang untuk memburu ata, setelah membagikan air yang ia beli kepada para sahabatnya.

Mendapat sinyal bahaya, ata bangkit dari acara duduk santai nya. Berlari menghindari gilang yang mengejarnya sambil berteriak menyuruh nya untuk berhenti.

"Woi ata!! Berhenti gak hah lo!!!"

Mereka semua tergelak, menonton aksi kejar-kejaran antara gilang dan ata.

MAZAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang