chapt 19

8.6K 505 7
                                    

ⒽⒶⓅⓅⓎ ⓇⒺⒶⒹⒾⓃⒼ

𝙃𝙖𝙞 𝙝𝙖𝙞 𝙝𝙖𝙞 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖𝙣𝙮𝙖👋👋
𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙮𝙖𝙖!!

𝘿𝙖𝙣 𝙟𝙖𝙣𝙡𝙪𝙥 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙧𝙖𝙢𝙚🐥

𝘼𝙧𝙞𝙜𝙖𝙩𝙤 𝙜𝙤𝙨𝙖𝙞𝙢𝙖𝙯𝙪😘

Saat ini anggota inti dari triple v tengah berkumpul di ruang santai yang berada di dalam markas mereka.

"Fian" Panggil kean dengan mata yang terus menatap benda pipih yang berada di genggaman nya.

"Apa" Sahut fian yang tengah duduk di singel sofa yang berhadapan langsung dengan kean yang tengah duduk di karpet berbulu sambil nyeder di sofa yang berada di belakang nya.

"Cari nomor wa ciya" Titah kean tak terbantahkan.

Kean sengaja menyuruh fian untuk mencarikan nya nomor whatsApp milik ciya karena fian sangat ahli di bidang meng-hack.

"Siap bos" Jawab fian lalu berlalu dari sana menuju ruang komputer yang berada di lantai dua.

"Ciya pulang dari luar negri makin cakep, gua jadi pangling liat nya" Celutuk gilang tiba²

"Ya cakep lah waktu kecil aja udah cantik apalagi pas besar" Timpal ata.

Ata jika bersama sahabatnya memang akan bersifat hyperaktif dan banyak bicara. Namun, jika selain sahabatnya ia akan menjadi pendiam.

"Mana imut lagi, pipinya pengen banget gua uyel uyel" Ucap gilang gemas sendiri.

Mendengar itu kean langsung memandang gilang dengan tatapan tajam bak elang nya.

Gilang masih terus berceloteh tanpa merasa situasi yang berada di sekitarnya mulai menyesakkan.

"Duh kok sesek ya?" Batin nya bertanya tanya saat merasakan punggung nya yang terasa panas.

Ia pun mulai membalikkan tubuh nya perlahan lahan hingga netranya bertubrukan dengan netra biru milik kean yang tengah menatapnya tajam bak elang yang mendapatkan mangsa.

Gilang sontak memberikan cengiran pada kean dengan keringat dingin yang membasahi pelipisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gilang sontak memberikan cengiran pada kean dengan keringat dingin yang membasahi pelipisnya.

"Mampus gue" Lirih gilang

Sedangkan ata yang melihat kesengsaraan temannya hanya mampu menertawainya di dalam hati.

"Nomornya udah gua kirim di hp lo" Ujar fian yang baru saja datang dan duduk di sofa panjang bersama ata.

Melihat kedatangan fian gilang sontak menghela nafasnya lega karena, hawa yang terasa menyesakkan tadi berangsur angsur menghilang.

"Hm thanks" Ucap kean lalu membuka handphone milikya.

MAZAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang