chapt 23

6.1K 318 9
                                    

ⒽⒶⓅⓅⓎ ⓇⒺⒶⒹⒾⓃⒼ

Jangan lupa vote dan komen cemuaaa

Kini mereka telah tiba di markas tripel v. Mereka memasuki markas berlantai dua yang di dominasi dengan warna hitam dan abu abu itu dengan langkah santai.

"Selamat datang pak bos dan bu bos di markas." Sambut beberapa anggota yang memang tengah berada di sana. Yang di balas senyuman tipis oleh ciya sedangkan kean hanya menampil kan raut datar nya seperti biasa.

"Di mana mereka?" Tanya kean.

"Mereka tengah berada di ruang khusus inti pa bos" Jawab salah satu di antara mereka yang bernama aldi.

Kean menganggukkan kepala nya paham lalu melanjutkan langkah nya menuju ruang khusus untuk anggota inti sembari menggenggam tangan ciya dengan lembut.

Ciya memang sudah tak asing lagi dengan markas tripel v karena, ia sudah
Beberapa kali menginjungi tempat itu.

"Woih pak boss!" Sapa gilang lalu melakukan tos ala pria dengan kean di ikuti oleh teman nya yang lain.

Saat gilang hendak memeluk ciya tangan kekar kean lebih dulu menghentikan pergerakan nya sambil menatap nya tajam.

"Posesif amat pak" Sindir fian

"Emang situ siapa nya pacar juga bukan" Timpal gilang

Saat mendapati tatapan kean yang semakin tajam mereka sontak menyambunyikan tubuh mereka di belakan tubuh ata mencari perlindungan.

Ata memutar bola matanya malas lalu berjalan menuju sofa dan mendudukkan diri nya di sana di ikuti dengan yang lain nya.

Kini mereka telah duduk di sofa yang berada di sana.

"Ada apa yan?" Tanya ata saat melihat air muka kean yang nampak serius.

"Adelweis"

Satu kata itu mampu membuat 3 laki laki yang berada di sana berubah menjadi mode serius.

"Ada apa dengan mereka?" Tanya fian

"Adelweis itu sebenarnya siapa? Mengapa kalian nampak sangat serius saat membahas nya?" Tanya ciya mengutarakan rasa penasaran nya.

"Adelweis adalah gang motor yang berisikan sekumpulan remaja yang hanya ingin ketenaran dan kekuasaan. Mereka selalu melakukan tindakan yang mampu membuat banyak pihak merasakan rugi, salah satu nya adalah melakukan pengeroyokan." Jelas fian panjang lebar.

Ciya termenung mendengar penjelasan fian. Ia merasa tak asing dengan adelweis.

Ciya menganggukkan kepalanya.

"Jadi... Ada apa?" Tanya ata saat kean belum menjawab pertanyaan dari fian.

Kean pun mulai menjelaskan saat ia dan ciya yang mampir membeli bakso dan tak sengaja bertemu dengan anggota inti  gang adelweis beserta ketua nya.

"Tapi dia sempat liat muka ciya gak?" Tanya gilang.

"Kalau masalah itu gua gak bisa mastiin dia liat apa enggak, intinya saat mereka memasuki warung itu gw langsung narik ciya ke motor" Terang kean.

"Somoga saja mereka tak menyadari keberadaan kalian berdua." Ucap fian

Ke tiga pemuda yang berada di sana menganggukkan kepala satuju.

"Emang kenapa kalo mereka liat gua?" Tanya ciya penasaran.

"Kalo lo di lihat sama mereka lagi jalan sama salah satu di antara kita, besar kemungkinan mereka bakal ngincar lo buat di jadiin ancama buat kita. Secara mereka pasti berpikir kalo lo adalah kelemahan kita semua." Jawab fian.

"Dan lagi lo gak boleh deket ama mereka kalau perlu kabur kalo lo liat mereka." Lanjut nya.

"Gua bakal nyuruh anggota kita buat terus mantau ciya. Dan untuk kamu ciya untuk sekarang jangan keluar sendiri kamu harus bersama salah satu di antara kita atau dalam pengawasan bodyguard. Bagaimana pun keselamatan kamu yang utama untuk saat ini. ngerti kan?"peringat kean dan di akhiri dengan pertanyaan.

"Ngerti...makasih udah peduliin gw semuanya" Ucap ciya tulus.

"Gak masalah" Jawab mereka.

"Emang nama mereka siapa siapa aja?"
Tanya ciya ia sungguh penasaran sama nama ketua gang yang menjadi musuh dari gang para sahabat nya.

"Nama ketua nya arkan alexander wakilnya stefano lalubis dan anggota intinya itu ada bima sanjaya, rexan valentino. Mereka satu sekolah sama kita di fshs mereka semua berada di kelas 11 ips 4" Jawab gilang

"Kok gw gak pernah liat mereka di sekolah?"

"Mereka lagi di skors karena kedapatan tauran di saat jam sekolah di depan sekolah membuat beberapa fasilitas sekolah rusak." Jawab ata.

"Owh gitu... Makasih penjelasan nya, gw paham." Ucap ciya

"Udah lah... Lo gak capek apa terima kasih mulu" Ucap fian

Ciya membalas nya dengan cengengesan ya mau gimana lagi.

Tunggu-tunggu sepertinya ia melupakan sesuatu.

"Oh shit...arkan alexander male lead bagaimana bisa gw gak sadar" Batin ciya.

"Hey" Kean menepuk bahu ciya saat mendapati ciya sedang melamun entah memikirkan apa.

"Hah" Ciya tersentak dari lamunan nya saat kean menepuk bahunya.

"Kenapa ngelamun?" Tanya kean

"Emm enggak kok" Jawab ciya kikuk. Kean menganggukkan kepalanya tak ingin memaksa ciya untuk meceritakan nya, Semua orang punya privasi masing masing bukan?

Tbc

Huhu pusing mikirin konflikk nya😭😭

Ada yang punya saran gak? Silahkan komen jangan lupa juga klik bintang di bawah yaa!! ❤

Makasih banyak yang udah bacaa!
Makasih juga yang udah ngasih Suport jadi sayang dehh😚❤

MAZAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang