DELAPAN

435 26 4
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya manis:)

"MALA BANGUN SAYANG UDAH JAM SET 7 INI." teriak Medina dari dapur memanggil anak kesayangannya itu.

"iya mih udah bangun nih ga usah teriak-teriak nanti suaranya abis inget umur." balas Mala sambil menuruni tangga dengan tangan yang sibuk memakaikan dasi dilehernya.

"heh kamu ngatain mamih tua?." dengan mata melotot ke arah Mala.

"hehe engga ko mamihku semestaku cintaku,  mamih aku awet muda ga keliatan tua sama sekali." Balas Mala membujuk Medina sembari menciumi pipi mamihnya.

"halah bisa aja kamu, udah sana makan dulu nanti telat loh kasian Rakha." ujar Medina menyiapkan makanan untuk putrinya.

'tok tok tok'

"pasti itu pacar kamu deh, sana ajak buka sekalian ajakin sarapan."titah Medina

Mala beranjak dari duduknya dan membukakan  pintu rumahnya untuk menyuruh my baby bala-balanya masuk.

"morning kesayangan akha." ujar Rakha ketika melihat Mala membukakan pintu.

"morning, ayo masuk dulu sarapan disuruh mamih." menarik tangan Rakha dan menyuruhnya duduk dimeja makan yang sudah tersaji makanan untuk rakha.

"loh mamih kamu udah pulang dari luar kota?." bertanya kepada Mala dan berniat menghampiri mamih Mala.

"udah Rakha, udah duduk makan dulu nanti aja salamannya pas mau berangkat sekolah nanti keburu telat kalian apalagi kamu kan ketua OSIS." ujar mamih Mala.

setelah selesai sarapan keduanya berniat untuk berangkat ke sekolah dan menyalimi mamih Mala.

"berangkat dulu ya mih assalamualaikum." ujar Rakha

"Mala juga berangkat mih."

"iya hati-hati dijalan waalaikumsalam." ujar Medina yang melihat kedua remaja itu saling menautkan kedua tangannya.

"sini, kenapa pake roknya pendek banget hm?."menarik Mala agar lebih mendekat kepadanya dan memasangkan jaketnya dipinggang Mala untuk menutupi pahanya yang pasti akan terekspos ketika naik motor.

"hehe yang kemarin dicuci jadi pake yang ini deh." balas Mala cengengesan

"hm jangan harap besok masih bisa pake rok ini." ujar Rakha menyalakan motornya meninggalkan pekarangan rumah mala  dan bergegas pergi ke sekolah.

                          😶‍🌫️😶‍🌫️😶‍🌫️😶‍🌫️

'Brum Brum'
Saat motor sport Rakha memasuki kawasan sekolah yang sudah terpapampang jelas nama sekolahnya  PERMANA HIGH SCHOOL,  bangunan yang   begitu luas dan terdapat anak-anak berprestasi yang tidak bisa diragukan lagi.

motor Rakha berhenti ditengah motor teman-temannya yang sudah berjejer rapih diparkiran, kemudian Rakha melepas helmnya yang membuat ketampanannya menambah berkali-kali lipat, dan jangan lupa ia membantu Mala melepaskan helmnya.

"masih pagi udah liat keuwuan orang, sakit hati Dede mas." ujar badai mendramatis.

"halah bacot lu buaya, urusin noh cewe-cewe lu yang jumlahnya ga kehitung." Balas Petir dengan wajah sinis menatap kembarannya itu.

"iri bilang ABANGKUH." balas badai dengan tangan yang sudah didepan dada dan membusungkan badannya kepada kembarannya itu.

"mimpi apa ya gue dulu punya kembaran yang otaknya cuma setengah." ujar petir mengusap dada.

"bangsat lu orang cakep gini dikata otaknya setengah, jangan salah gini-gini gue banyak yang ngantri."  Badai membenarkan rambutnya kebelakang.

"iya banyak yang ngantri buat mukulin muka lu." ujar Imanuel dengan muka datarnya yang dari tadi hanya menyimak percakapan sikembar.

"si El sekalinya ngomong jleb banget ya sampe ke ulu hati, hiks hiks Dede ga bisa diginiin."

"iw alay banget lu bangsat." ujar Mala menatap petir dengan muka sinis yang tidak bersahabat.

"Malaa." panggil Rakha dengan lembut.

"hehe maaf akhasayang soalnya mukanya ngeselin banget." ujar Mala tersenyum manis kepada Rakha.

"mampus lu dimarahin kan hahaha." balas Petir dengan raut wajah yang gembira karena dibela olah sang ketua.

Mala hanya mengacungkan jari tengahnya karena malas berdebat dengan manusia jadi-jadian itu.

"udah sana masuk kelas aku ada urusan dulu diruang osis jadi ga bisa anterin kamu ke kelas maaf ya sayang." ujar Rakha dengan lembut dan mengelus rambut Mala.

"iya gapapa aku kan strong bisa sendiri." Mala tersenyum lebar hingga menampakan giginya yang rapih.

"Pinter kesangannya akha, lu bertiga  juga masuk kelas jangan bolos." ujar Rakha menatap ketiga trio Tawan itu.

"ko cuma kita bertiga yang disuruh sih rak, si El ngga tuh?."

"kalo sama si El gue percaya dia gakan bolos beda sama kalian bertiga." ujar Rakha

"oh jadi gitu rak kamu selama ini ok fine rak fine kamu lebih milih El dibanding kita bertiga its my dream rak not heart my dream." ujar petir yang langsung merangkul Kiwil dan badai dengan wajah yang tertunduk dan sama-sama memasang wajah menyedihkan.

'krik krik'

"ko sepi ya?"ujar badai

"HEH KALIAN BERTIGA NGAPAIN MASIH NONGKRONG DIPARKIRAN MASUK KELAS SANA UDAH BEL DARI TADI GA DENGER!!." teriak Bu Mimin dengan mata yang melotot dan jangan lupakan penggaris yang selalu dibawa kemanapun ia pergi.

trio tawan pun tersadar dan langsung berlari terbirit-birit dengan wajah panik karena takut dihukum oleh guru killer tersebut.

"sialan lu El ninggalin kita mana ga bilang-bilang lagi 'hus hus'." Ujar Kiwil dengan napas yang memburu dan tidak dihiraukan oleh sikulkas berjalan.

"Hahahaha udah gakan ada habisnya lu ngomong sama si El ga bakal dibales kalaupun dibales paling cuma 'hm' doang." ujar badai menenangkan temannya.

"emang asem."

               Happy reading sengkuh!!








#jangan  lupa jaga kesehatan ya🫶🏻


beautiful eye Where stories live. Discover now